Buat teman-teman yang udah lama ngeblog atau baca blog, suka ngerasa kangen gak sih baca tulisan yang organic? Artinya bukan sponsor, tapi lebih kayak cerita sesuatu layaknya menulis di diary. Kalau saya sih jujur kangen banget. Karena semakin banyaknya blog, tema blog seperti itu sudah jarang ditemui (paling tidak di circle saya).
Di tahun 2019 ini sebenarnya saya kepengen nulis hal-hal seperti jaman dulu lagi. Tujuannya masih sama, sebagai media untuk kembali mengenang memori yang pernah ada. Bukan berarti selama ini tulisan saya tidak memiliki tujuan tersebut, cuma memang semenjak fokus pada tulisan tentang beauty, memang hampir 80% topiknya ya gak jauh-jauh dari situ.
Sebagai tulisan pembuka di tahun 2019 dan juga sarana untuk menyimpan memori, saya mau mulai cerita tentang acara tahun baru di tahun ini bersama keluarga. Di dalamnya juga ada beberapa informasi tempat-tempat yang saya kunjungi. Semoga bermanfaat juga. Jadi selamat membaca!
TAHUN BARUAN DI BOGOR
Sudah sejak Agustus sebenarnya keluarga besar saya kasak-kusuk menyiapkan rencana tahun baruan. Jujur, semakin tua saya semakin malas merayakan tahun baru. Mungkin yang udah seumuran saya dan belum punya anak gak kepikiran kali ya mau kemana-mana selain tidur nyenyak di atas kasur.
Lanjut ke perencanaan tahun baru tadi, selang beberapa bulan setelahnya tidak ada kabar. Sampai akhirnya menjelang akhir tahun rencana itu muncul lagi. Keluarga berniat untuk menginap di daerah Bogor. Pertimbangannya adalah karena Bogor tidak jauh letaknya dari Jakarta. Tapi masih terasa sejuk dan berbeda suasananya dengan Jakarta.
Namun karena kekosongan informasi dalam jeda bulan tersebut saya sempat berpikir kalau tidak jadi. Ditambah saya lagi napsu banget beli lensa baru. Jadilah tabungan yang sudah saya buat langsung cair ke perangkat kerja baru.
Saya sempat mengajukan untuk tidak ikut bersama keluarga, tapi akhirnya tetap dibujuk untuk ikut. Akhirnya dengan segala keterbatasan segala hal saya tetap ikut.
CURUG BIDADARI, KOK GINI?
Tibalah di tanggal 31 Desember 2018. Kami sekeluarga jalan dari Jakarta sekitar pukul 8 pagi. Perjalanan cukup lancar hanya memakan waktu 1 jam saja. Karena check in hotel masih lama, jadi kita mampir dulu ke Curug Bidadari yang berada di daerah Sentul.
Dari arah Jakarta keluar tol arah Sentul. Kami cuma bermodalkan GPS dan ternyata memakan waktu sekitar 30 menitan perjalanan dari keluar tol sampai ke lokasi. Oh iya, di sini jalanannya cukup menanjak dan ada beberapa area yang harus bergantian karena sempit.
Sesampainya di pintu gerbang kami harus membayar Rp50.000,- per orang plus biaya parkir, cuma saya lupa berapa harganya. Cukup kaget sih dengan harga masuknya yang lumayan mahal. Sampai akhirnya kami coba masuk ke area curug dan ternyata sorry to say harga tiket masuknya gak sebanding.
Di dalam kalau kita mau sewa ban, mau sewa tempat/tiker untuk duduk, dan sebagainya harus bayar lagi. Lalu area berenangnya ada dua. Satu di bagian terluar yang juga buat aktivitas air seperti berenang, bebek-bebekan, pakai ban, dan lainnya. Lalu area di paling dalam adalah air terjunnya sendiri. Di air terjun tidak boleh menggunakan ban.
Udah. Segitu aja.
Saya gak tau ya di tempat lain apakah harga tiket masuknya segitu juga atau tidak. Tapi kalau mendengar dari cerita keluarga yang masuk ke toilet pun juga katanya kurang nyaman. Jadi masih bingung kenapa harga tiket masuknya mahal banget.
Akhirnya karena gak mau rugi, jadilah kita pakai kesempatan ini buat foto-foto mumpung ada lensa baru yang masih jarang dijajal. Hasilnya lumayan sih buat nambah stok foto di Instagram hehehehe.
KULINER FAVORIT, KEDAI KITA
Setelah dari Curug Bidadari kami pun langsung kembali jalan ke arah Bogor. Kami menginap di The Mirah Hotel yang lokasinya dekat dengan berbagai pusat kuliner Bogor. Karena sampainya kepagian, jadi kami belum bisa masuk ke kamar.
Akhirnya kami pergi ke Kedai Kita yang jaraknya hanya beberapa langkah dari hotel.
Kedai Kita menurut saya tidak banyak berubah. Masih tetap ramai dan masih tetap lama nunggu makanannya hahaha. Tapi saya lihat di atas sudah ada beberapa tambahan meja dan kursi sih, jadi harusnya udah lebih banyak kapasitasnya.
Di sini tentu harus coba Pizza Kayu Bakarnya karena emang beda dari pizza-pizza franchise yang biasa saya makan. Dia lebih crispy walaupun tidak tipis rotinya. Kami pesan Quatro, Hawaiian, dan Pepperoni. Semuanya ludes dalam beberapa menit.
Untuk menu lainnya menurut saya sih biasa saja. Cuma saya suka sama menu yang dipesan suami, yaitu Mie Tom Yum. Rasa tom yum-nya berasa banget, walaupun isinya kebanyakan printilan kayak batang sereh, daun jeruk, dan lainnya.
Baca juga: Pilihan Kuliner di Bogor
MENGINAP DI THE MIRAH HOTEL BOGOR
Begitu bisa masuk hotel kami langsung naik ke lantai 3,5. Jadi letak kamar kami itu harus naik ke lantai tiga lalu lanjut naik tangga sedikit. Jadi bisa dibilang kamar hotel kami letaknya di mezzanine.
Kami pesan 4 kamar yang berderet dan punya balkon yang sama. Jadi buat keluarga yang ramai-ramai tipe kamar ini pas banget. Cukup buka pintu balkon aja, kita bisa mampir ke kamar lain tanpa takut ada orang lain yang masuk.
Pemandangan kamar kami adalah kolam berenang dan juga sedikit penampakan Gunung Salak. Katanya ada juga tipe kamar seperti ini yang pemandangannya Kebun Raya Bogor.
Untuk tipe kamar maaf saya gak tau karena ini udah dipesenin keluarga. Yang pasti kamarnya luas dan bisa nambah extra bed. Di kamar sudah ada minuman, kulkas, lemari, tv kabel, dan meja kerja. Standar sih ini. Paling yang saya perhatikan di sini lumayan banyak colokannya.
Kamar mandinya sendiri juga cukup luas. Air panas shower-nya juga bekerja dengan baik. Kacanya besar, namun sayang di luar kamar tidak ada kaca sendiri. Kacanya justru ada di area sekitar TV. Jadi susah banget kalau mau dandan mesti deket-deket area TV.
Kami juga sempat berenang di sini. Kolam renangnya ada yang untuk anak-anak dan dewasa. Yang dewasa kedalamannya dari 1.5m sampai 2.5m. Kolam dewasa ini cukup luas jadi puas banget kalau mau berenang.
Overall menginap di The Mirah Hotel ini benar-benar nyaman. Lokasinya juga gampang ditemui dan dekat dengan pusat kuliner. Hanya saja untuk parkiran mobil tidak terlalu banyak.
Malam tahun barunya kami pergi ke Taman Kencana untuk melihat kembang api. Namun akhirnya sebelum jam 12 kita putuskan untuk duduk di taman depan hotel saja. Ternyata di hotel malah menyalakan kembang api.
Tidak ada yang spesial dengan perayaan tahun baru saat jam 12-nya, karena jam 1 pun langsung masuk ke kamar masing-masing.
PAGI HARI DI KEBUN RAYA BOGOR
Pagi harinya setelah sarapan kami pun berjalan kaki ke Kebun Raya Bogor. Dari hotel kira-kira jaraknya 2km sampai ke salah satu pintu masuknya.
Di sana kami lebih banyak jalan kaki dan berfoto sih. Kebetulan saya pengen banget foto-foto di Taman Meksiko. Tapi sayang banget malah di sana cuma sebentar karena yang lain sudah kecapekan.
Memang kalau ke sini gak bisa cuma sebentar, kalau bisa piknik sekalian.
Baca juga: Bogor Date Time
Itu dia cerita tahun baru yang baru saja dilalui. Semoga tahun depan lebih siap kalau mau jalan kemana-mana. Dan personilnya tambah banyak. Kalau kalian gimana cerita tahun barunya?
Hi sis, lama tak jumpa niii… Setuju kangen sama postingan organik wkwkwkwk makanya gie belakangan lbh banyak nulis soal traveling yang organik.
Kedai Kita sama kek yang di Meruya kah? Klo sama berarti sma2 lama yak wkwkwwkk tp udh lama ga ke sana juga sih. Curug Bidadari keknya lagi libur akhir tahun jadi mahal, atau bisa jadi lagi berusaha untuk berbenah. Sebelnya pariwisata atau tempat wisata fi Indonesia ya begini sedikit2 bayar tapi pelayanan ga maksimal jd bikin males jalan2.
Hotelnya kok unyu ha ha ha, daku tahun baru bobok cantik aja kecapekan ?
Haiiii Nggiii. Kangen yaaa lama gak ketemu. Hehehehe. Sepi job nihh hahahaa 😀
Kurang tau deh Kedai Kita yang di Meruya sama apa bukan. Soalnya taunya cuma buka cabang di Bogor. Sama gak menunya?
Hmmm, kemarin sih liat plang harga tiket masuknya memang Rp50k. Gak tau ya ini dikelola sama siapa. Semoga semakin bagus deh jadi biar makin nyaman juga ke sininya.
Hasil foto lensa baru cakep nih. Aku juga sepakat, malam tahun baru pukul 10 malam udah tidur, hehehe.
Iya, Mbak. Hehehe. Aku maunya sih tidur aja sebenernya huhuhu.
Ah seruuu… aku thn baruan tidur Liaaa. Kumpul keluarga pas libur natal ke puncak aja. Dekeut. Hihi
Jadi kangen kedai kitaa ? tempat ngedate jaman blm nikah ?
Kedai Kita itu legend banget yaaa. Aku juga pas pacaran di sana hahahaha 😀
Asyik banget acara tahun baruannya.
Saya juga suka kalo acara keluarga kayak gini, jadi makin mengakrabkan diri satu sama lain.
Hotel tempat nginapnya juga ok banget kayaknya ya.
Harus dihighlight tuh, biar nanti kalo ke Bogor nginapnya di sana aja.
Iya, Mbak. Walaupun kita gak BBQ-an seperti biasanya, tapi ini kita bangun pagi ke KRB jalan kaki. Biasanya kan jam segitu masih tidur hihihi 😀
wah kayaknya boleh juga hotel ini.. keliatannya bagus dan deket ke kebun raya. aku udah lama banget ga ke kebun rayaa, liat post ini jadi pengennn <3
Termasuk oke banget Vin. Deket pusat kuliner dan juga deket ke kebun raya. Semoga kamu suka juga ya stay di sini 🙂
mau komen tapi jet pack mati.. jadi reply aja.\
hallo kak, gimana kabar? selamat tahun baru 2019
iya lama sekali rasanya dunia blog bisa kayak dulu. Terlebih saat masih ada almarhum mas Cumi. Sekarang blog agak sepi. entah lari ke youtube atau instagram.
Tapi maen kesini memang ka lia ini salah satu yang konsisten. Sukses terus ya kaaaak
Halo Mas, kabar baik. Selamat tahun baru 2019 juga yaaa 🙂
Huhuhu bener, Mas. Jadi kangen dikunjungi blognya sama almarhum Mas Cumi.
Iya, Mas harus konsisten. Soalnya memang suka pada dasarnya. Semoga gak menjadi beban 🙂
Sukses juga yaaa!