Pengalaman Pertama Tinggal di Apartemen

Di akhir tahun 2024 kemarin aku dan keluarga kecilku memutuskan sebuah hal yang besar yaitu memutuskan untuk tinggal di apartemen.

Hal ini bisa dibilang keputusan besar karena bukan hanya tempat tinggalnya yang berubah, tapi juga pertama kalinya dalam kehidupan rumah tangga kecil kami, kami memutuskan untuk tinggal bertiga saja.

Makanya ini penting banget untuk ditulis nih, biar gak terlupa memorinya. Kebetulan sudah hampir tiga bulan kita pindah, makanya aku sudah bisa share pengalaman pertama kami pindah ke apartemen.

KENAPA APARTEMEN?

Waktu pertama kali memutuskan untuk pindah dari rumah orang tua, tempat tinggal kami selama 8 tahun, hal yang pertama dipikirkan adalah pindah kemana? Kami sempat memikirkan antara sewa di rumah yang dikontrakkan atau di apartemen?

Suami sebenarnya lebih suka mengontrak di rumah tapak, tapi aku merasa lebih cocok tinggal di apartemen.

Salah satu alasan kenapa menurutku apartemen lebih cocok dengan kondisiku adalah karena tipe hunian ini bisa dibilang bisa memisahkan antara area private dan juga publik. Jadi kalau mau istirahat dengan tenang, bisa di unit kamar tanpa terganggu dengan tetangga yang main ke kamar. Sedangkan kalau mau bersosialisasi tinggal turun ke lobi atau area publik lainnya.

Setelah ditimbang kurang lebihnya, akhirnya kami memutuskan untuk mencari apartemen untuk sewa. Kami mencari apartemen yang cocok dari segi kebutuhan, kenyamanan, dan juga budget.

PROSES MENCARI APARTEMEN

Dari awal aku mulai list apartemen dan area mana saja yang akan aku cari. Untuk mencarinya aku menggunakan aplikasi sewa OLX.

Setelah itu aku membuat janji bertemu dengan penyewa di unit. Di unit aku biasanya mengecek kondisi kamar, fasilitas apartemen, sampai juga memastikan soal uang sewa.

Dalam pencarian sewa apartemen ini aku juga banyak berdoa dan meminta pertolongan Allah supaya bisa membantu memilihkan unit yang cocok untuk keluarga kami.

Alhamdulillah-nya kami ketemu sama owner yang baik dan harganya pas dengan budget kami. Kami mendapatkan unit yang sudah full furnished dan luas unitnya juga pas untuk keluarga kecil kami. Tidak terlalu luas tapi juga tidak terlalu sempit.

Proses perjanjian sewa menyewa juga bisa dibilang lancar. Kami masuk ke unit sesuai dengan jadwal. Proses pindahannya sendiri sebenarnya agak melelahkan dan ribet, mengingat karena proses masuk barang di apartemen ternyata punya peraturannya sendiri dibanding kalau di rumah tapak.

PROSES ADAPTASI TINGGAL DI APARTEMEN

Sehari pertama suami masuk kerja setelah tinggal di apartemen aku sempet nangis sedih karena ngerasa peralihan dari tinggal di tempat yang individunya banyak, sekarang jadi cuma bertiga :”). Kayak semua memori waktu anakku dari lahir sampai 4 tahun di rumah orang tuaku tuh terlintas lagi. Jadi sedikit mellow.

Tapi setelahnya aku malah merasa lebih enjoy tinggal di apartemen karena cukup praktis. Sekarang area rumah jadi lebih kecil jadi mau beberes gak terlalu capek. Aku pun bisa masak dengan tenang karena anakku tidur di kamar yang jaraknya tidak jauh dari dapur. Bisa mengawasi dari dekat.

Justru yang sempat mengalami kesulitan penyesuaian adalah anakku. Di lingkungan baru anakku masih berusaha untuk mencari teman yang cocok dengan dia. Terkadang ada anak yang tidak mau main bareng, ada juga yang mau. Jadi di sebulan pertama tuh kita masih harus cari teman dulu.

DUA BULAN TINGGAL DI APARTEMEN

Tinggal di Apartment

Sekarang setelah dua bulan, hampir mau 3 bulan tinggal di apartemen, masing-masing dari kami sudah ketemu ritmenya. Walaupun di apartemen yang kami tinggali masih banyak kekurangannya, tapi kami sudah bisa enjoy dan bisa fokus untuk tujuan kami.

Ada cerita saat kami melihat salah satu unit yang tidak jadi kami sewa. Kami bertemu dengan owner yang usianya sudah tua. Dia berkata,

“Saya berdoa supaya kalian tidak lama-lama ngontrak. Karena dimana-mana yang paling bagus itu tinggal di rumah sendiri. Semoga unit ini bisa kasih kamu rejeki yang banyak untuk bisa punya rumah sendiri”

Walaupun kami tidak jadi sewa di unit-nya, perkataannya sangat berkesan di pikiranku. Aku pun berharap tinggal di tempat tinggalku yang sekarang ini semoga bisa memberikan keberkahan, kebahagiaan, kesehatan, dan juga rejeki yang banyak. Sehingga nanti kami juga bisa punya hunian sendiri. Boleh bantu Aamiin-kan ya, Teman-Teman 🙂

SELANJUTNYA APA?

Rencana terbesar kami sekarang adalah semakin semangat menambah pemasukan melalui konten. Di sini kami mulai konsisten lagi membuat konten di beberapa platform yang sudah kami bangun.

Sekarang jadi lebih leluasa karena areanya adalah area kami sendiri. Jadi bisa memutuskan kapan kita mau buat konten.

BTS Shooting di ruangan terbatas

Harapannya semoga usaha konten ini bisa berkembang dan juga nantinya akan menambah keberkahan dan rejeki kami sehingga rencana-rencana kami bisa tercapai.

Kami juga harap dalam 2 tahun ke depan kami bisa pindah ke area yang lebih settle supaya anak tidak harus pindah-pindah sekolah.

Sekali lagi bantu Aamiin-kan ya, Teman-Teman 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *