Halo semua! Sudah sekitar dua bulan ya aku tidak mengisi blog ini. Sebenarnya ada banyak hal yang mau kuceritakan. Terutama selama kehamilan sampai persalinan. Tapi sepertinya aku harus share terlebih dahulu tentang perasaanku setelah melahirkan.
APAKAH INI YANG NAMANYA BABY BLUES?
View this post on Instagram
Setiap ibu pasti setuju saat melahirkan tentu rasanya bahagia sekali menimang bayi yang baru lahir. Tapi tidak sedikit dari mereka merasakan capek, moody, dan stres saat mengurus newborn.
Aku mungkin bisa dibilang salah satu ibu yang sempat merasakan baby blues.
Baby blues syndrome adalah gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu setelah melahirkan.
Sering kali aku merasa mudah marah lalu menangis. Perubahan suasana hati ini memang besar pengaruhnya karena hormon ibu yang baru melahirkan. Belum lagi rasa capek karena aktivitas baru yang tidak berhenti sedetik pun sejak melahirkan.
Ditambah lagi di tahun ini merupakan tahun spesial karena hadirnya pandemi yang membuat semuanya berubah. Dari segala aspek terkena imbasnya, dan yang paling kena efeknya buatku adalah masalah kesehatan mental dan juga keuangan.
TALKSHOW FINANCIAL & KESEHATAN MENTAL DI WARDAH BEAUTY FEST 2020
Seperti semesta mengetahui masalahku (dan tentunya banyak orang lain di luar sana), Wardah baru-baru ini menggelar talkshow online yang berjudul “Financial & Stress Management: Keep It Manageable”.
Acara yang merupakan salah satu rangkaian acara perayaan 25 tahun Wardah yang diberi nama Wardah Beauty Fest 2020 ini diisi oleh Prita Ghozie, Analisa Widyaningrum, dan Tiqasya. Apa saja yang dibahas dalam talkshow ini akan kubagikan juga ya di sini.
MENGELOLA KEUANGAN SELAMA PANDEMI
View this post on Instagram
Ngomongin masalah keuanganku di masa pandemi ini bisa dibilang cukup menyedihkan. Ketika aku mengetahui adanya kehamilan di Bulan Desember tahun lalu, secara otomatis mulai mengurangi pekerjaan. Tujuannya sih supaya gak mudah stres dan enjoy kehamilan.
Lucunya di Bulan Maret pandemi masuk Indonesia. Eh malah sepanjang tahun 2020 ini malah job gak pernah ada yang masuk sama sekali.
Bagi aku yang bekerja sebagai freelancer, ternyata pandemi juga memberikan dampaknya. Ini yang lumayan bikin aku stres. Gimana sih, biasa pegang uang eh sekarang jadi berkurang. Apalagi namanya lagi hamil kan banyak kepengen beli ini itu.
Jangankan aku yang kerjanya tidak tentu, suami pun yang kerja kantoran kena dampak dari pandemi ini. Otomatis dari segi keuangan kami jadi berbeda dengan biasanya. Apalagi ditambah dengan kebutuhan bayi yang akan lahir, jadi perencanaannya harus tepat.
Oleh karena itu menurut Mbak Prita selama pandemi ini kita perlu melakukan beberapa hal:
BERHEMAT
Berhemat adalah salah satu hal simpel yang bisa kita lakukan selama masa pandemi ini. Namun nyatanya tidak semudah itu apalagi kalau hanya punya dana yang terbatas. Sedangkan kebutuhan cukup banyak.
Memang opsi ini aku juga kurang bisa mengaplikasikannya. Karena pendapatan saja berkurang 🙁
MENAMBAH EARNING POWER
Jika berhemat kurang memungkinkan, bisa coba dengan menambah kemampuan untuk mendapatkan pendapatan.
Opsi pertama adalah dengan menambah penghasilan. Kita bisa lihat di masa ini mulai banyak kan teman kita yang jadi berjualan? Cara ini bisa dicoba untuk menambah pemasukan.
Suamiku sempat jualan minuman ringan lho pas aku masih hamil di trimester 3. Selain kita mendapat uang jajan tambahan, suami juga jadi merasa tambah pede dengan kemampuan berjualannya.
Opsi kedua adalah dengan mengelola investasi yang sudah ada sehingga bisa dijadikan penghasilan.
Kita bisa lihat kembali investasi apa sih yang sudah kita punya. Misalnya punya emas batangan atau bisa juga tuh cek-cek reksadana yang selama ini kita investasikan. Kira-kira mana yang bisa dijadikan tambahan dana selama masa pandemi ini.
Kalau aku sendiri untungnya sudah mempersiapkan penghasilan pasif sejak dulu melalui Google AdSense dan Affiliate Link. Jadi selama pandemi ini aku masih mendapatkan “gaji” dari situ walaupun tidak sebanyak biasanya.
Melihat pengalamanku ini makanya aku mendorong semua wanita untuk bisa menciptakan passive income-nya sendiri sehingga tetap bisa memegang uang sendiri di waktu apapun.
TIDAK BERHUTANG
Ini penting ya supaya tidak menambah beban lagi. Aku sendiri juga mengurangi pemakaian kartu kredit untuk hal yang kurang penting.
Ingat! Belilah jika ada uangnya.
MEMPERKUAT DANA DARURAT
Dana darurat ini cukup sering dibahas oleh financial planner manapun. Mungkin dulu kita pakai dana darurat untuk sekedar membayar hal-hal yang sifatnya mendadak tapi tidak terlalu besar nominalnya.
Sekarang saat pandemi baru deh kerasa kenapa seseorang wajib punya dana darurat minimal 6 kali dari biaya pengeluaran tiap bulannya. Apalagi pandemi ini belum tentu sampai kapan selesainya.
FOKUS PADA PRIORITAS DIRI SENDIRI
Setiap orang memiliki prioritasnya masing-masing. Gak usah ikut-ikutan beli barang seperti orang lain. Dengan ini kita jadi bisa fokus pada pengaturan keuangan sendiri.
JANGAN CEPAT MENYERAH
Paling akhir menurut Mbak Prita adalah jangan cepat menyerah! Terus berusaha dan berdoa semoga kondisinya semakin membaik.
MANAJEMEN STRES DI MASA PANDEMI
Kalau tadi membahas keuangan di masa pandemi, untuk dari segi psikologi ada Analisa Widyaningrum. Menurut Mbak Ana sebenarnya manusia itu tetap punya kebutuhan akan uncertainty. Karena kebutuhan itu membuat kita belajar untuk menghadapi rasa cemas dan stres. Dan sebelum pandemi datang sebenarnya ketidakpastian itu suka datang kok di dalam kehidupan. Bedanya setelah pandemi adalah kita mengalami ketidakpastian yang cukup massive dan dialami oleh banyak orang.
Untuk itu kita perlu mengetahui apakah kita sedang mengalami stres? Caranya bisa dengan:
BODY SCANNING
Yaitu memeriksa kondisi fisik tubuh sendiri. Apakah jadi sulit tidur? Atau mudah lelah?
Yang kuperhatikan dari suami adalah asam lambungnya suka cepat naik. Lalu kalau tidur jadi mudah gelisah. Aku sendiri tidak banyak mengalami perubahan fisik. Mungkin hanya badan tambah melar ya, karena jadi busui ngurusin bayi hehehe. Otomatis jumlah makanan yang kumakan lebih banyak.
EMOTION SCANNING
Yaitu memeriksa kondisi emosi pada diri. Apakah mudah marah? Jadi bawaannya marahin orang melulu?
Nah yang ini aku alami banget. Entah karena capek fisik, jadinya kulampiaskan dengan kemarahan. Dan di waktu-waktu tertentu aku bisa jadi sangat mellow.
AMATI PERUBAHAN
Ciri terakhir ketika mengalami stres adalah adanya perubahan perilaku yang signifikan. Misalnya biasanya makan normal jadi malas makan. Dan perubahan lainnya. Jadi harus diperhatikan ya.
Walaupun kesannya stres terlihat negatif, tapi kita bisa membuat stres menjadi positif dengan menganggap masalah yang dialami sebagai tantangan dan ujian untuk naik kelas.
TIPS INVESTASI BAGI PEMULA
Di akhir sesi ada Tiqasya yang membagikan tipsnya untuk berinvestasi. Antara lain adalah:
- Banyak belajar dan mencari informasi mengenai investasi
- Punya dana darurat dan budget keuangan keluarga sehingga terhindar dari utang
- Mempelajari jenis-jenis investasi dan cari yang sesuai dengan kebutuhan kita
- Tidak menempatkan dana dalam satu tempat, supaya bisa lebih aman
KESIMPULAN
Dari kedua aspek finansial dan psikis yang dijelaskan di atas sejujurnya aku merasa masih ditahap yang labil. Kadang semangat dan positif, tapi ada kalanya juga drop. Tapi aku berusaha mencari apa sih yang bikin aku capek, stres, dan kepikiran terus? Setelah dianalisa lalu dicari jalan keluarnya agar bisa teratasi dengan baik.
Akhir kata terima kasih Wardah yang sudah memfasilitasi acara bermanfaat ini. Semoga juga dengan adanya tulisan ini bisa bermanfaat juga bagi yang mengalami hal yang sama.
Tetap semangat teman-teman!
#CantikmuSiapHadapiDunia
#25TahunWardah
#WardahBeautyFest2020
Kemarin aku juga ikutan acaranya Wardah Beauty Fest 2020 ini yang tentang materi ini, bener2 tercerahkan banget dehh. kencengin dana darurat dan kurangin kebutuhan konsumtif ya. Dan untuk management stres intinya kita harus mengenal apa yg membuat kita stress itu sebenernya apa ya dan mencoba meminimalisir penyebabnya. Semoga tahun depan Wardah bisa bikin acara kayak gini lagi ya.
Betul, dana darurat harus dikencengin yaaa. Apalagi di masa gak pasti kayak sekarang huhuhu.
Nah, aku lagi pengen genjot affiliate link juga nih. Ada tips gak supaya link kita clickable li? Btw, utk dpt lbh byk job emg mesti sering manteng2 di komun sih dan aktif di ig jg ngaruh ?. Semangat ya new mommy!
Kalau soal clickable sih menurutku memang tergantung produknya. Kalau produknya menarik dan banyak dicari orang pasti diklik dan beli sih, Mel.
Nah iyaa, aku sendiri udah ngurangin aktif di komunitas hehehe. Karena gak sanggup ikutin speed-nya. Makanya lebih seneng bikin konten sendiri. Nah biasanya banyak brand deals. Cuma kemarin rada menurun, dan kalaupun ada, gak cocok huhuhu.
Makasi ya Mellll 😀
Selama pandemi, saya menyikapinya dengan cara membeli karena “butuh” bukan karena “ingin”. Sebab keinginan manusia kalau dituruti gak ada batasnya.