Setelah bertahun-tahun pakai hair dryer Panasonic ungu, akhirnya di akhir tahun 2019 lalu aku berganti menggunakan hair dryer Philips BHC010. Sekarang setelah kira-kira sudah 3 bulanan pemakaian, aku mau share review penggunaan hair dryer yang punya tiga pengaturan suhu ini.
Yang rencana lagi cari hair dryer bagus dan recommended jangan lewatkan tulisan ini ya sampai habis.
Saat menentukan ingin membeli hair dryer aku langsung memutuskan untuk cari dari merek Philips. Karena sebelumnya aku sering pinjam hair dryer Philips punya adikku yang serinya BHD006 warna putih biru. Dari segi anginnya dan pilihan pengaturan suhunya aku suka banget, tapi sayangnya seri ini bentuknya lumayan besar.
Akhirnya ketemu dua pilihan antara BHC010 yang kecil dan warnanya hitam dan juga HP8126 yang sama-sama kecil dengan warna ungu mirip seperti hair dryer Panasonic-ku yang lama. Perbedaannya yang mencolok adalah dari segi watt-nya. Karena aku takut hair dryer yang ungu ini kurang bisa ngeringin dengan cepat, jadilah aku beli yang hitam.
Begitu buka kemasannya, aku suka banget sama ukuran produknya yang compact banget. Sudah kecil, masih bisa dilipat segala. Jadi kalau buat traveling ini bakalan muat ditaro di dalam tas.
Pada bagian mulutnya ada nozzle yang bikin anginnya lebih terkonsentrasi.
Di ujung dekat kabelnya juga disediakan lobang kecil, sehingga kita bisa taruh hair dryer-nya dengan cara menggantung ala-ala di salon. Kabelnya sendiri juga cukup panjang sekitar 1.5m.
Berikut adalah informasi produk yang kudapat dari official website-nya:
Hal yang aku rasakan sangat bermanfaat saat mengeringkan rambut dengan hair dryer Philips BHC010 ini adalah kecepatannya dalam mengeringkan rambut. Jadi untuk mode pengatur suhu ada 3 pilihan:
Saat menggunakan produknya sangat nyaman sekali digenggam. Kabelnya juga yang panjang memudahkan aku untuk mengeringkan di depan kaca. Maklum jarak dari colokan ke kaca di kamarku agak sedikit jauh.
Aku sangat puas dengan pengalaman selama pemakaian hair dryer Philips BHC010, karena bentuknya praktis, mudah dipakai, dan cepat sekali keringnya. Ini juga kemungkinan besar dikarenakan watt-nya yang lebih tinggi dibanding dengan produk hair dryer aku sebelumnya.
Untuk blow sendiri aku belum pernah coba, karena memang aku gak suka di blow pakai hair dryer. Biasanya setelah dikeringkan langsung dicatok menggunakan Remington. Tapi mungkin yang rambutnya lurus atau tidak terlalu keriting seperti aku masih bisa blow pakai hair dryer ini.
Kalau seandainya cari yang watt-nya lebih kecil, bisa coba hair dryer Philips HP8126. Kebetulan pas lagi liburan di Puncak kemarin hotelnya punya model hair dryer yang seperti ini. Setelah dicoba hasilnya juga lumayan bagus buat mengeringkan karena dia punya tiga mode pengatur suhu juga. Tapi kalau soal lebih cepat, aku tetap pilih hair dryer Philips BHC010 🙂
Review produk Expert Care, skincare anak kulit sensitif yang sukses mengatasi kulit kering dan bruntusan… Read More
Sudah tau cara perpanjang sim secara online? Gampang banget lho ternyata! Sini kukasih tau caranya… Read More
Setelah bertahun-tahun membangun akun Instagram, akhirnya baru di tahun inilah berhasil mencapai 10k followers. Read More
Ayo ajak anak bermain di playground, dan aku kasih tau cara beli tiket main di… Read More
Mencairkan JHT melalui aplikasi JMO ternyata sangatlah mudah dan cepat. Yang mau mencairkan dana pensiun… Read More
Review Wardah Clarifying Clay Mask pada tipe kulit wajah kering. Kira-kira apakah cocok? Baca pengalaman… Read More
View Comments
Aku jg pake philips tp beda model ?
Philips kayaknya memang favorit yaaa :D
Aku juga pakai Philips, persis yg ada pengaturan suhu kayak gini. Cuma beda dikit doang packagingnya. Betilah modelnya. Kakak adek kayaknya :D
Udah pakai bertahun2 lebih dr 5 tahun, dan aweeeet :D
Iyaaa Philips ku yang lama juga awet bangetttt. Makanya beli lagi merek ini :D
wahh praktis nih bisa dilipat, jadi bisa dibawa kemana-mana tanpa ribet :D
Iyaa, jadi bisa dibawa saat traveling :)