Semenjak 3 tahun yang lalu memutuskan berhijab, akhirnya di tahun ini aku mencoba untuk embrace my natural curly hair. Salah satunya dengan bantuan Madremia Mad Trich Banana Curl Cream.
Kali ini aku akan berbagi cerita pengalaman menggunakan curly cream pertama kalinya.
RAMBUT ASLIKU
Sejak lahir rambut asliku adalah keriting mengembang. Bertumbuh dewasa keritingnya pun tidak terlalu kriwil dibanding waktu kecil. Ditambah lagi semenjak kenal hair tools aku lebih percaya diri untuk berpenampilan dengan rambut lurus bergelombang rapi.
Bulan April ini memasuki tahun ketigaku menggunakan hijab. Di tahun pertama pun aku langsung menjual semua alat catokan dan menyisakan satu hair dryer saja. Karena kupikir aku tidak terlalu membutuhkannya lagi.
Ditambah lagi selama tiga tahun pandemi, waktuku banyak dihabiskan di rumah. Otomatis aku juga termasuk yang jarang menggunakan hijab karena selalu di dalam rumah.
Di awal tahun ini aku sempat kesulitan menata rambut karena sehari-hari hanya dikuncir saja. Otomatis rambutku lebih gampang rapuh. Sempat kepikiran apa beli catokan lagi supaya aku pede dengan menggerai rambut sehari-hari tanpa dikuncir lagi.
Tapi aku sempat lihat postingan dari Ankayama, yang juga baru memulai hair journey-nya. Anya biasa dipanggil, juga memiliki rambut yang keriting. Dan dalam perjalanannya membagikan pengalamannya dalam merawat rambutnya.
Karena itulah aku jadi tertarik untuk mencoba menerima dengan baik dan juga merawat rambutku berdasarkan tipe aslinya.
Sampai akhirnya produk pertama yang kubeli adalah Madremia Mad Trich Banana Curl Cream.
MADREMIA MAD TRICH BANANA CURL CREAM
Harga: Rp107.000,-
Beli di: Shopee
Curl cream adalah produk pertama yang kucoba. Alasannya karena aku sering melihat anak rambut yang jigrak cukup banyak.
Aku pikir curly cream akan bisa membantu menenangkan frizzy hair. Makanya aku langsung cari produknya dan ketemu Madremia yang memang banyak menjual produk untuk pemilik rambut keriting.
Setelah konsultasi dengan Madremia via chat, akhirnya aku membeli si Madremia Mad Trich Banana Curl Cream.
Kesan pertama waktu produknya datang, wow sungguh environmentally friendly sekali. Alih-alih menggunakan kardus, justru Madremia menggunakan papan yang dibuat menjadi kotak. Lalu menggunakan sabut kelapa untuk menggantikan bubble wrap. No waste at all!
Next produknya dikemas dalam bentuk jar kaca ukuran 250gr. Untuk ukuran seperti ini sih banyak banget ya. Trus begitu dibuka langsung kecium aroma pisang yang lembut.
Tekstur curl cream-nya creamy dengan warna kuning pisang (yang aromanya juga tentu wangi pisang!). Begitu diaplikasikan ke rambut yang setengah basah terasa sangat melembapkan. Untuk beberapa saat di tangan akan terasa berat, tapi lama kelamaan akan jadi lembap.
Di rambut saat sudah kering dia cukup menahan frizzy hair. Dan setelahnya juga tidak kaku seperti pakai gel. Maka dari itu daya tahannya juga tidak selama gel.
Tapi buat aku yang digunakan untuk menahan anak rambut, untuk dua hari dia masih menahan dengan baik.
Sayangnya aku masih jarang menggerai rambut dalam keseharian. Masih sering banget dikuncir. Alasan utamanya karena repot punya rambut panjang digerai dan sehari-hari udara terasa panas.
Tapi so far penggunaan curl cream untuk menahan frizzy hair lumayan berpengaruh di rambutku. Next mungkin aku akan coba produk lain yang bisa membantuku supaya semakin pede dengan rambut naturalku sendiri.