Bulan Oktober identik dengan Breast Cancer Awareness. Setelah ikut berpartisipasi dalam acara Retro Run 2016 kemarin, beberapa hari yang lalu saya mendengarkan sebuah talkshow di radio tentang Kanker Payudara.
Sambil bekerja saya dengarkan semua informasi yang dijelaskan. Tanpa sengaja malah ingat akan kejadian mendebarkan yang saya alami sendiri dan tidak akan saya lupa.
SIKLUS HIDUP YANG BERANTAKAN
Sekitar tahun 2008 saat saya masih duduk di bangku kuliah. Masa-masa kuliah adalah momen dalam hidup yang paling saya sukai sampai saat ini.
Bagaimana tidak? Saya bisa kuliah hanya maksimal 2 mata kuliah di kampus yang berarti hanya pergi ke kampus sekitar 4-6 jam dalam sehari. Dan saya bisa memilih semua jadwal sesuka hati, dan kebetulan yang dipilih adalah jadwal kuliah siang sampai malam hari.
Belum lagi dalam seminggu saya cuma perlu ke kampus 4 hari saja. Sisanya? Bisa main ke mall, nonton drama Korea sampai pagi, pokoknya masa-masa paling indah deh walaupun gak punya duit hihihi.
Efek semua mau-maunya sendiri malah membuat jadwal kehidupan kacau balau dari segi kesehatan.
Jadwal tidur saya sudah pasti ngaco. Apalagi diikuti dengan pola makan yang tidak sehat.
Siang sebelum ke kampus biasanya saya makan dulu di rumah. Tapi saat pulang, karena kelaparan saya sering mampir ke mall untuk makan malam.
Makannya apa? Ya sudah pasti junk food dong. Makanan paling mewah untuk anak kuliahan walaupun terkadang duitnya pas-pasan. Apalagi ada satu resto yang jual paket ayam, nasi, dan minum hanya 10ribu saja (pada saat itu). Kalian pasti tau kaaan? Sampe sekarang saya suka makan itu juga kok kalo lagi bokek dan ke mall hihihi (abis selain murah juga enak :P).
Belum lagi saat sering begadang, perut suka kelaperan di tengah malam. Tau kan makanan yang paling enak dimakan malam hari?
Yes, mie instan!
SEBUAH PERINGATAN DATANG
Pokoknya pola hidup saya kacau balau (walaupun secara emosional saya happy sih hihihi) dari mulai pola makan sampai waktu tidur yang berantakan.
Sampai akhirnya sebuah kejadian membuka mata saya.
Sore itu saya mandi. Tidak biasanya saya memeriksa tubuh saya. Entah kenapa pada waktu itu seperti ingin memeriksa aja.
Dengan mengangkat tangan ke atas sambil membilas tubuh, saya mulai melakukan tindakan SADARI (periksa payudara sendiri).
Dan akhirnya jantung serasa berhenti selama 1 detik, ketika saya merasakan ada benjolan dekat dengan dada.
Saya periksa berkali-kali, baik secara visual maupun disentuh memang ada benjolan kecil sebesar kacang polong.
Setelah memberitahu mama, saya pun langsung pergi ke Cabang Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di daerah Sunter yang memiliki alat untuk mendeteksi dini benjolan di bagian payudara dan sekitarnya.
Kami pun masuk ke dalam sebuah ruangan dan dipersilahkan untuk mengganti baju.
Setelah itu seorang suster datang dan memeriksa dengan sebuah alat yang tersambung ke layar monitor hitam putih. Alat ini mengingatkan saya pada alat USG untuk ibu hamil.
Setelah itu kami menunggu hasil foto dan analisa dokter.
Selama menunggu hasil diagnosa perut saya mules sekali. Rasanya gak sanggup untuk denger berita buruk saat itu. Apalagi saya masih muda dan belum menikah. Duuuuh jangan sampai deh kenapa-kenapa.
PLEASE BE ALERT OF BREAST CANCER
Akhirnya kami dipersilahkan masuk untuk mendengarkan analisa dokter.
Saya boleh mengambil nafas lega saat dikatakan bahwa benjolan yang ada pada saya bukanlah tipe benjolan yang berbahaya karena diameternya masih dalam batas normal. Dan benjolan tersebut bukanlah tumor apalagi breast cancer (kanker payudara).
Kemungkinan munculnya benjolan tersebut ada banyak, tapi semuanya mengacu pada pola hidup yang tidak sehat.
Menurut dokter, benjolan bisa semakin membesar dan juga bisa sebaliknya mengecil. Semua tergantung bagaimana saya menjaga kesehatan tubuh saya.
Rasanya setelah mendengarkan hasilnya itu, hati legaaaaaaa sekali. Apalagi dibilang tidak punya potensi berbahaya (pada saat itu).
Akhirnya saya pun menceritakan kabar gembira kepada teman-teman supaya tidak khawatir.
Namun kejadian tersebut mengubah hidup saya menjadi sedikit lebih baik. Terutama dalam pola makan saya mengurangi makan makanan junk food.
Dan sebagian teman-teman sudah hafal kalau saya terkadang memilih menu sayuran saat makan di mall. Ya, bahkan sekarang saya sudah mulai menyukai beberapa macam sayuran.
Tidak hanya itu sekarang saya juga rajin menegur teman-teman yang sering mengkonsumsi mie instan berlebihan (bukan berarti saya gak suka lagi ya, tapi dikurangi). Bahkan saya tidak ragu menceritakan kisah saya supaya mereka tidak perlu mengalami kejadian horor yang sempat bikin saya ketakutan.
Walaupun tidak berbahaya saat itu, tapi jika saya tidak mengubah pola hidup dengan lebih baik maka besar potensi tubuh untuk terserang penyakit.
Alhamdulillah masa-masa tersebut sudah berlalu. Seiring dengan pola hidup yang lebih baik (walaupun masih kadang tidur malem sih) benjolan tersebut pelan-pelan menghilang.
Tapi bukan berarti saya bisa tenang. Justru harus semakin menjaga lagi kesehatan supaya tidak perlu sampai sakit.
Dan ingat, breast cancer itu tidak hanya menyerang wanita saja lho. Tapi juga berpotensi kepada pria.
Gak percaya? Nonton aja Drama Korea terbaru, Jealousy Incarnate 😀
PS: yang udah liat video di link Jealousy Incarnate, cek yang saya lakukan itu gak se-ekstrem di drama itu ya. Waktu ceknya cuma pada saat adegan pertama yaitu dengan USG. Adegan yang kedua itu kayaknya lebay deh. Hahahahaha. Jadi jangan takut buat cek yaaa 🙂
Hiks. Makasih Lia diingetin. Tekad gw buat stop mie instan or at least ngurangin selalu kalah euy. Meskipun guenya pencinta sayur. Semoga kita semua sehat selalu yaaa
Sama-sama, Mas. Iya nih makanan jaman sekarang jahat. Kita imbangin aja sama olahraga dan makan sayur 🙂
aku kemaren habis tes Mamae… ya seperti usg cuma di payudara… sudah 2 kali sih tapi alhamdulillah ga apa2.. cuma kebiasaan makan fast food itu loh syusah dihilangin ya hahha… padahal berdampak untuk masa depan kesehatan payudara… huft… bismillah lah
Betul Mirna. Kalo bisa sih dihilangin, sesekali tapi juga boleh. Abis enak sih #lho?! Hahahahaha.
‘Jealousy Incernate’ .. itu yg saya tunggu2 dimention di postingan ini sejak baca proloque kamu di FB.Hahahaha..
Eh tapi aku baru tahu lohh kisah hidupku kek gini Lia. Untungnya gpp yaah.. Emang kita perlu banget sayangi badan kita, jangan cuma mikir perut kenyang hati senang aja.
Hehehe aku belom nonton sih dramanya. Cuma aku tau ada soal penyakit kanker payudara ini.
Iyaaa btul, Vita. Ayo jaga kesehatan yaaa 😀
terakhir nge cek thn 2008 dan nemu banyak bangat benjolan. yang ada sekarang malas nge cek. tapi tetap deg2an. hiksss.. padahal kalau dibilang pola makan sudah kujaga bangat.
Wahhh kok bisa banyak? Apa diagnosanya?
Sehat-sehat terus ya Kakkk :’)
Aku belum pernah ceki2, mungkin sudah saatnya cek kali ya. Nice reminder Lia. Smoga kita semua sehat selalu ya 🙂
Harus cek Nia. At least SADARI aja dulu. Amieeen. Sehat terus yaaa 🙂
aku benci kanker 🙁
Aku juga 🙁
wuii lega ya untung benjolannya gak kenapa2 ya…
Iya, untungnya bukan yang parah…
Mi instan 1 bulan sebungkus itu berhasil aku jalanin taun lalu. Taun ini malah dikasih gratisan sekerdus dari kantor tiap tengah bulan. Hadeuh godaan
Waduuuuh itu bahagia membawa derita yaaa Nay hehehehe
saling mengingatkan lewat tulisan ya Lia. Kanker paling ditakuti banyak orang tapi kalau bisa terdeteksi sedini mungkin lebih bagus
Iya, Mbak. Semoga kita terhindar dari penyakit yang membahayakan ya.
Saya sukaaa sekali olahraga dan makan sayur, jarang juga sih makan mie instan, sayangnya saya suka sekali makan gorengan. Ngaruh gak ya? 🙁
Secara tidak langsung sih berpengaruh kali ya. Hehehehe. Makanan yang digoreng kan soalnya berbahaya. Tapi memang gak ada yang bisa ngalahin sedepnya gorengan siiih hihihihihi 😀
Kanker payudara ini ngak hanya menyerang ce saja yaaa tapi co juga, jadi mesti mulai menjaga gaya hidup sehat
Yuk hidup sehat dari sekarang 🙂