Hari kedua niatnya mau berangkat ke Chatuchak Market (yang buka hanya weekend) jam 6 pagi, namun apa yang terjadi sudah bisa dibayangkan. Molor jadi jam 10 sampai di sana. Maklum, malam sebelumnya kita tidur cukup malem dan kecapekan banget habis jalan nyasar muter-muter.
Oh iya, selain belanja belanji, kita gak lupa cobain makanan-makanan yang dijual di beberapa tempat lho. Karena hari itu panas banget, saya coba Frozen Chocolate Banana yang dijual dengan berbagai macam pilihan. Untuk pertama kali saya coba yang Almond (THB 45). Dan rasanya seger banget pas makannya. Super dingin sekali, tapi pisangnya manis jugaaa. Terus cobain semacam rujaknya dan otak-otaknya Thailand (maaf gak tau namanya :P). Wuenakkkeee Poll! Pas buat ganjel perut yang kebetulan gak sempet sarapan.
Untuk makan siangnya kita coba di Saman Islam. Dan karena ini di Bangkok, pasti harus cobain Tom Yum nya dong. Ternyata beda rasanya sama yang ada di Indonesia. Gak terlalu asem, tapi dagingnya royal sekali ngasihnya. Dengan harga yang (untuk ukuran kita) mahal, sekitar THB 150-an ternyata cukup bisa dibagi berdua makannya.
Kenapa jangan naik perahu turis? Sebenarnya gapapa sih, cuma kan kita anaknya budget travelers, jadi milih yang lebih murah yaitu naik kapal untuk orang lokal yang memiliki warna bendera orange hehehehe 😀 Tarifnya kalau tidak salah gak sampai THB 20.
Ada cerita soal Chao Phraya River Boat ini. Kita sempat muter-muter hampir 20 menit di antara beberapa pier yang ada di central karena gak tau lokasi pier yang datangnya kapal dengan tiket paling murah. Tanya sana sini bingung. Sampai akhirnya ada ibu-ibu lokal baik hati. Saya tanya kapal yang warna kuning dimana naiknya? Beliau tanya balik dengan Bahasa Inggris yang seadanya, “Kamu mau kemana?”. Karena waktu kita sempit banget jadi kita hanya mau ke Wat Pho saja. Lalu Beliau langsung bilang, “Bukan naik warna kuning, tapi orange. Sini saya antar, kebetulan kapalnya mau datang”. Langsung lari-lari deh kita ikutin si Ibu. Tidak lupa juga mengucapkan terima kasih berkali-kali. Khapunkhaaa 🙂
Kapal ini tidak terlalu besar. Tapi bisa memuat banyak orang. Ada tempat duduk, tapi kalau sedang penuh, terpaksa berdiri. Perjalanan ke Wat Pho melewati beberapa pier. Untuk ke Wat Pho kita berhenti di pier Tha Tien (N8). Dari port tersebut ada petunjuk dimana lokasi Wat Pho berada.
Wat Pho adalah kuil yang di dalamnya terdapat patung Budha yang besar dan dilapisi oleh emas. Sangking besarnya, sulit sekali mengambil foto sang Budha secara utuh. Oh iya, saat masuk saya terkesan dengan petugas karcis yang menanyakan dari mana saya. Saat saya bilang Indonesia, dia langsung bilang, “Selamat Datang”! Wow! Senangnya denger Bahasa sendiri diucapkan oleh orang asing 🙂
Dari Wat Pho kita buru-buru balik lagi ke port central Saphan Taksin karena harus pindah port untuk menunggu kapal menuju Asiatique. Kapal Asiatique ini tidak dikenakan biaya lho, dan beroperasi sampai jam 12 malam.
Dari Asiatique sebelum menonton Calypso Cabaret, kita cari makan dulu. Ada beberapa tempat makan yang besar di sini. Tapi karena saya tidak boleh sembarang makan, akhirnya ketemu Kebab yang halal. Lumayan lah buat ganjel perut 😀
Sekitar jam 8 malam, kita langsung menuju Calypso Cabaret. Pertunjukan yang dibintangi oleh waria-waria Thailand menurut saya rada boring. Karena pertunjukkan diisi dengan penampilan lip sync si waria. Dan yang bikin boring adalah pilihan lagu yang saya gak kenal. Banyak lagu-lagu lama. Bahkan sebelah saya tertidur sangking bosannya. Tapi untuk pertunjukkan yang satu ini memang bisa ditonton juga oleh anak-anak. Oh iya, di akhir acara kita bisa foto-foto lho sama warianya. Cukup kasih THB 20, sudah bisa berpose deh dengan si “cantik” 😛
Selesai di hari kedua. Tunggu cerita di hari ketiga yaaaa!
Read My Other Bangkok Travel Stories in HERE