Jika di tahun sebelumnya saya banyak menyebutkan kata “Acne Fighters” sebagai bentuk perlawanan terhadap masalah kulit saya, yaitu jerawat. Maka di tahun ini saya memutuskan untuk berteman dengan jerawat.
Ya, saya serius. Saya ingin berteman dengan jerawat. Bukan memusuhinya seperti yang saya lakukan selama ini.
YAKIN MASIH INGIN MENGHILANGKAN JERAWAT?
Coba deh iseng googling tentang jerawat, maka kalian akan menemukan berbagai cara untuk menghilangkan jerawat. Dari mulai cara menghilangkan jerawat yang alami sampai yang memerlukan treatment dengan harga selangit.
Bahkan ketika saya mencari dengan kata kunci, “cara mengatasi jerawat” tidak ada satupun hasil pencarian di halaman pertama google yang sesuai dengan kata kunci saya. Semuanya malah berisikan tulisan dengan judul “cara menghilangkan jerawat”.
Memang hal ini sangat wajar. Mengingat saya juga pernah berada di masa-masa yang benci sekali melihat wajah saya. Bahkan selama beberapa tahun saya ogah melihat kaca lama-lama. Semuanya karena jerawat.
Maka dari itu saya juga pernah berada di masa mencari tahu segala cara untuk menghilangkan jerawat.
Tapi sekarang saya memutuskan untuk berteman saja dengan jerawat. Setelah semua perjalanan panjang mengatasi jerawat yang saya alami selama ini.
Akhirnya saya mengambil suatu kesimpulan bahwa memang saya tidak bisa lepas dari jerawat 100%. Ya mau tidak mau harus rela berteman dengannya.
BERTEMAN DENGAN JERAWAT. BAGAIMANA CARANYA?
Kulit saya termasuk kulit yang sensitif. Mudah memerah dan tidak bisa sembarang ganti produk. Maka dari itu saya juga meminimalisir penerimaan pekerjaan yang berhubungan dengan produk skincare.
Selain sensitif, kulit saya juga termasuk ke dalam tipe kulit kering. Uniknya kulit kering ini bisa tiba-tiba menjadi banjir minyak di saat-saat tertentu.
Setelah banyak mencari tahu, misteri kondisi kulit yang bisa berubah-ubah ini ternyata disebabkan karena kulit saya yang dehidrasi. Kulit kering ini jika semakin tidak diberi kelembapan maka akan otomatis memproduksi minyak yang berlebih.
Maka dari itu saya berusaha untuk selalu menjaga kelembapan kulit dengan minum air putih yang cukup dan menggunakan produk skincare yang dapat melembapkan kulit dengan baik. Dan dengan ketekunan dan konsistensi pada akhirnya perlahan-lahan tekstur kulit saya semakin membaik.
Sekarang kulit saya mudah sekali diaplikasikan produk makeup. Jarang sekali kulit kering sensitif yang berlebihan apalagi minyak berlebihan. Pokoknya kulit saya sekarang semakin enak deh dilihat dan dirasakannya.
Dari sini kita sudah mendapatkan satu poin tentang berteman dengan jerawat, yaitu wajib mengetahui kondisi kulit kita sendiri.
Dengan mengetahui kondisi kulit kita sendiri, lama kelamaan kita tidak fokus untuk mencari cara menghilangkan jerawat. Namun kita akan mencari cara untuk memperbaiki kondisi kulit agar menjadi baik sehingga jerawat susah muncul.
Alih-alih menggunakan segala cara yang belum tentu cocok sama kita, justru kita malah fokus dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan kulit.
CEGAH PANIK SAAT JERAWAT DATANG
Lalu apakah dengan begitu jerawat tidak akan muncul sama sekali?
Tentu tidak. Pada kulit saya (yang pada saat ini tentu kondisinya sudah jauh lebih baik) tetap saja masih bisa muncul jerawat.
Dan karena saya mulai menanamkan attitude “Hey, Acne! I’m your friend” jadilah saya tidak merasa pusing atau panik lagi saat jerawat datang.
Pada kasus saya, jerawat muncul karena beberapa situasi yang sudah saya pahami betul.
Pertama, jerawat pasti muncul menjelang haid. Ini yang kita sebut sebagai jerawat hormonal. Kalau jerawat tipe ini sih saya gak bisa apa-apain. Pasrah aja sampai dia kempes sendiri.
Kedua, jerawat yang muncul karena saya sudah kelamaan gak exfoliate. Jerawat ini biasanya muncul kalau saya lagi sering-seringnya pakai makeup, tapi gak di exfoliate.
Ya saya tahu, kalau kita sudah rajin mencuci muka dengan teknik double dan triple cleansing. Tapi exfoliating itu tetap penting karena membantu untuk meregenerasi kulit baru kita. Sekaligus mengangkat kotoran dan sel kulit mati yang menumpuk dan menutupi pori-pori kita.
Ketiga, jerawat yang muncul kalau saya dehidrasi lagi. Ini sih saya anggapnya sebagai warning dari tubuh kalau saya kekurangan minum air putih.
See, dengan pengalaman dan pengamatan saya semakin mudah mengenali masalah kulit. Tidak perlu panik lagi karena saya juga tahu bagaimana cara mengatasinya.
Ada dua cara mengatasi masalah jerawat yang sudah terlanjur muncul:
Yang pertama adalah Cover. Yaitu menutupi jerawat atau bekas jerawat yang muncul dengan menggunakan kosmetik. Jaman sekarang ada banyak cara dan juga produk kosmetik yang mampu menutupi kekurangan kulit.
Menurut saya sah-sah saja menggunakan kosmetik untuk menutupi jerawat. Asal tetap rajin dan bersih membersihkannya.
Selain menutupi dengan kosmetik, kalian juga bisa menggunakan Acne Patch untuk mencegah tangan usil memegang jerawat yang sedang meradang.
Cara kedua adalah dengan Heal atau mengobati. Ya kalau sudah terlanjur muncul tetap harus diobati dong. Mengobati jerawat bisa dengan berbagai macam Acne Treatment.
Saya sendiri lebih suka menggunakan gel acne andalan saya, Verile. Baca juga cara pengaplikasian Verile Acne Gel pada YouTube Channel saya ya.
SUDAH YAKIN BISA BERTEMAN DENGAN JERAWAT?
Bagaimana? Yakin bisa berteman dengan jerawat?
Kalau saya sih prinsipnya jerawat itu sebaiknya jangan dimusuhi. Justru didekati dan dikenali penyebabnya.
Bayangin deh kalau kalian musuhin jerawat dengan melakukan treatment ekstrem setiap kali jerawat datang. Belum lagi gak sabar ganti cara dalam waktu singkat. Yang ada kulit bingung dan makin marah aja. Marahnya gak tanggung-tanggung, pakai ngeluarin jerawat bahkan iritasi segala lagi. Nyesel kan?
Dengan tetap sabar dan cuek (karena udah tau cara mengakalinya), saya yakin jerawat bukan jadi masalah besar buat kita. Lihat deh si Kendall Jenner aja cuek foto di atas red carpet dengan banyak kamera yang mengambil gambarnya dengan wajah berjerawat. So what gitu?
Coba deh tanya ke orang terdekat kalian, biasanya mereka gak terlalu peduli kok sama jerawat kita. Paling awalnya cuma komentar sedikit soal jerawat. Tapi selanjutnya biasa aja, karena ya jerawat itu hal yang biasa kok.
Jadi, mulai sekarang kita berteman dengan jerawat yaaa! 🙂
bener juga sih, hahaha setiap klik jerawat pasti munculnya gimana cara “menghilangkannnya”
Hahaha coba search ya?
hahhaaa iya mba
Awal2 jerawat breakout, aku juga panik dan lgs mau coba segala macam.. Tp bnr sih, itu makin bikin jerawat meradang. Skr syukurnya udh jauhh berkurang, cm bekas2nya aja nih yg prlu perawatan. Tp stdaknya aku udh belajar, untuk ga terlalu heboh lg kalo jerawat. Dan bener mba, sbnrnya lbh mikirin gmn kulit supaya lbh sehat dan lembab. Skr krn aku udh nemu skin care yg cocok, ya sudah.. Ga mau lg lah iseng2 nyoba skin care lain.
Yesss, ditelatenin aja ya, Mbak. Biar gak jadi masalah lagi 🙂
Buat aku membersihkan wajah penting banget lia, perjuangan melawan jerawat berkakhir setelah paham betul cara membersihkan wajah yang benar. Aku tiga kali membersihkan wajah dengan facial wash bebas sls dan paraben, mungkin juga udah menemukan produk yang cocok juga sih
Kalo udah nemu yang cocok mah udah enak ya, Mbak. Pas pencariannya itu lhooo, kayak nyari jodoh! Lhooo 😀
Tiap jerawat, aku langsung gatel pengen pletotin. Ternyata malah jadi lebih bekas daripada kalo aku diemin. Nahan tangan gatel pengen mecah itu loh astaga susahhh. Baru tau ada acne gel kaya gini. Mampir sini biasanya jadi tau produk apa-apa aja yang buat muka/kulit/badan secara aku kudet banget soal ginian. Thanks yaaaa. Request bahas masker yg item-item itu dong, Lia. Lagi kekinian juga kan kayanya ya? Atau kekinian udah dari kapan tahun dan aku baru tau telat seperti biasa ya hahaha.
Ada kok Mami Gessi. Biar gak gatel pengen pegang pakai Acne Patch aja.
Masker peel off ya maksudnya? Okee nanti kucoba cari tau ya 😀 Aku pernahnya masker clay, cari deh kata kuncinya The Body Shop. Itu aku lebih suka, daripada yang peel off. 🙂
Somehow aku juga bingung deh kenapa ya jerawat, keriput, kantong mata itu jadi masalah yang harus dibasmi dan sampe jadi momok. Padahal, kalau kita mau sama-sama menyadari itu kan emg reaksi kulit. Memang seharusnya pemahaman kita yang diperbaiki. Aku pun sedang berjerawat dan sering dpt nyinyiran org even cuma bekasnya doang. Aku gak ngerti, apa kulit itu emg harus selalu mulus ya? :p
“Padahal, kalau kita mau sama-sama menyadari itu kan emg reaksi kulit. Memang seharusnya pemahaman kita yang diperbaiki.”
Aku suka banget sama kalimat ini. 😀
Engga kok. Gak harus selalu mulus. Kita semua sama 🙂
Semoga Lia cepat putus hubungan ya sama Jerawat..
Amieeen 🙂
Aku dari SMP jerawatan, SMA tambah parah sempat nggak pede. Udah ke dokter kulit segala sampai facial akhirnya perlahan menghilang pas kuliah dan kerja. Sekarang sih masih ada jerawatnya tapi nggak separah zaman SMA dan udah bodo amat, haha. Lebih concern ke penuaan kulit sekarang. Parah-parahnya jerawat sekarang cuma kalau mau mens.
Iya, Mbak. Mungkin semakin bertambahnya umur semakin berkurang juga itu jerawat ya. Sementara masih ada juga yang struggle. Tinggal gimana menyikapinya aja ya.
aku dulu jerawatan lagi masih gadis tapi ya gak sampai parah banget tp setelah enikha hilang dan jd bersih kulitnya
Banyak yang pengalamannya juga begitu. Kira-kira karena apa ya? 🙂
Toss sesama acne fighter! Suka tiba-tiba muncul di saat kulit lagi mulus. Perjuanganku sekarang itu menghilangkan bekas jerawat.
Semangat, Mbak Wina! Aku perhatiin makin lama kulit Mbak Wina keliatan makin bagus kok. Semangat yaaa 🙂
Baru kali ini ada orang yang posting untuk berteman dengan jerawat.
Kalau menurut saya sih, postingan ini sebagai (salah satu) ungkapan rasa syukur atas kulit kita.
kulit kita sudah bekerja dengan baik, di sisi lain, jarang sekali orang yang bersyukur atas kulit. Karena banyak sekali yang mengeluh ketika jerawat datang. Dan selalu itu-itu terus yang dipikirkan.
Nah, postingan ini mengingatkan aku untuk bersyukur, betapa banyak manfaat yang saya dapatkan dari kulit dan tak pernah aku ingat kebaikannya. Seringnya teringat kekurangannya mulu.
Terimakasih telah menyadarkan (ku) mba lia harahap. salam.
Terima kasih, Kak. Aku semua setiap kalimat yang di tulis dirimu. It’s #positivevibe 🙂
aduh kak Lia, rasanya berat buat berteman dengan jerawat, apalagi sama bekasnya, uhh 🙁
Memang susah sih, tapi gak ada salahnya dicoba 🙂
Iya kak, coba2 aja dulu ya, itu engga apa2 kan untuk wajah?
Dari kemarin aku agak pusing sama bekas jerawatku, padahal biasanya ga berbekas. Baca post ini jadi lega :)))
Don’t worry! Sebagian besar orang gak ngeh kok 😉
Hahhaha, bener2, jerawat emang jadi musuh semua orang sepertinya, siapa sih yg mau berteman sm jerawat kalau kita ga sayang sm kulit kita, tp dengan adanya jerawat beneran deh, aku jd semakin mengenali jenis kulitku, jadi makin rajin merawat kulit juga hehehe
Yesss, harus benar-benar mengenali sebenarnya intinya 🙂