Terkadang dalam hidup kita butuh spontanitas. Apalagi untuk jenis orang yang kaku seperti saya. Baru sadar kalau melakukan hal yang berbeda akan terasa menyenangkan, seperti perjalanan mendadak saya kemarin ke Teluk Kiluan, Lampung.
Memang gak mendadak banget sih, sekitar akhir Januari yang lalu saya gak sengaja komentar di foto milik Mbak Katerina yang ada di Facebook dengan status,
“Korban kecelakaan hati, akibat kebanyakan piknik”
Saya pun langsung berkomentar, “Mau dong kebanyakan piknik”.
Tidak berapa lamapun kami berdua ngobrol dengan perbincangan yang seru, yaitu apalagi kalau bukan jalan-jalan.
Singkat cerita akhirnya saya dan beberapa teman lain yang berhasil dikumpulkan sepakat akan pergi ke Teluk Kiluan pada akhir Bulan Februari 2016 lalu. Kami memilih hari di akhir pekan, yaitu Sabtu-Minggu supaya tidak izin cuti kantor. Ada rasa was-was juga memilih tanggal di akhir bulan yang masih masuk dalam musim penghujan. Tapi akhirnya kita semua langsung DP sebagai tanda kesediaan untuk berangkat.
Biaya tour ini sudah termasuk biaya perjalanan Bandar Lampung-Kiluan-Bandar Lampung, penginapan, makan, tour activity, dan peralatan snorkeling.
Setelah urusan tour beres, saatnya memikirkan bagaimana caranya sampai ke Bandar Lampung. Sempat kesenengan karena ada promo tiket Garuda PP seharga cuma Rp 500.000,-an. Namun karena kita sedikit telat pesan, promo itupun melayang.
Kami pun beralih ke transportasi lain yaitu Bus Damri yang bisa dinaiki dari Stasiun Gambir-Bandar Lampung. Harganya pun sekitar Rp 160.000,- per sekali jalan. Harganya sih terjangkau, hanya saja harus siap melakukan perjalanan selama kurang lebih 8 jam. #encok.
Akhirnya Mbak Rien menginformasikan bahwa Sriwijaya ada jam dan harga yang bagus untuk kami. Dengan harga sekitar Rp 600.000,-an untuk PP, jadilah kami pergi ke Bandar Lampung menggunakan pesawat.
Hari yang ditunggu datang juga. Perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Radin Inten tidak mengalami kendala yang berarti. Hanya saja salah satu teman kami yang berdomisili di Bandung, ketinggalan pesawat.
Psssstt. Ini pertama kalinya saya naik Sriwijaya Air lho. Ternyata not bad lah. Perjalanan selama 40 menit gak begitu terasa. Landing-nya pun menurut saya mulus, walaupun agak sedikit kebablasan remnya setelah mendarat. Jadi kita berasa lagi naik bus kenceng sambil nunggu pesawat berhenti hahahaha.
Sambil menunggu kabar kedatangan teman kami yang ketinggalan, kami disambut oleh Mas Yopie, fotografer kondang sekaligus menjadi tour guide kami. Agar tidak berlama-lama, kami langsung pergi mencari sarapan.
Mas Yopie mengajak kami untuk makan di Bakso Son Haji-Sony VIII. Berhubung sudah makan dua kali sebelum berangkat naik pesawat (iya, saya makan mie instan di rumah dan makan cream puff di bandara), saya hanya pesan bakso polos isi 7 pcs. Lumayanlah buat ngisi perut yang sudah mulai kelaperan lagi hihihihi.
Saya juga suka karena baksonya bakso urat. Kayaknya bakso paling enak ya bakso urat. Setuju?
Karena masih menunggu kabar dari teman kami yang ketinggalan pesawat, Mas Yopie mengajak kami untuk mampir dulu di Taman Kupu-Kupu Gita Persada.
Taman yang didirikan sejak tahun 1997 ini tidak hanya berupa penangkaran kupu-kupu, tapi juga menernakan kupu-kupu dari mulai ulat, kepompong, sampai dengan menjadi kupu-kupu.
Pertama kalinya saya melihat ulat yang nantinya berubah menjadi kupu-kupu. Ternyata saat ditaruh di tangan tidak ada rasa gatal sama sekali lho. Beda dengan ulat yang biasanya kita ketahui.
Kami juga masuk ke dalam sangkar besar yang berisikan kupu-kupu yang terbang bebas. Kamera pun langsung beraksi untuk menangkap momen kupu-kupu yang hinggap di bunga-bunga. Bahkan tidak jarang kupu-kupu itu berani lho mendekati kita. Apalagi kalau memakai pakaian yang terang.
Setelah selesai mengambil gambar kupu-kupu, selanjutnya giliran orangnya dong yang difoto 🙂
Kebetulan sekali perjalanan kali ini memang ada misi khusus untuk memotret wanita-wanita cantik ini (plis jangan muntah ya hahahaha). Siaplah kami berpose dimana-mana!
Tonton juga video yang dibuat oleh Mbak Rien ini ya:
Hari sudah mulai siang. Dengan sangat sedih kami harus lanjut pergi menuju Kiluan supaya tidak terlalu sore dan meninggalkan teman kami yang masih belum tahu akan pergi ke Lampung atau tidak.
Waktu yang ditempuh dari Bandar Lampung menuju Kiluan selama 4 jam. Perjalanan melewati perbukitan dan pesisir pantai yang hanya muat dilewati oleh dua mobil. Namun tidak banyak mobil yang berlalu lalang pada siang hari itu.
Satu-satunya yang menyebalkan selama perjalanan adalah jalan raya yang masih belum rata. Sehingga sering kali kami yang sedang tertidur terantuk-antuk kepalanya satu sama lain. Hihihi.
Semoga pemerintah bisa segera memperbaikinya dengan segera ya!
Di tengah perjalanan kami berhenti di sebuah pantai yang disebut Pantai Klara. Nama panjang pantai ini adalah Kelapa Rapat. Kami berhenti di pinggir jalan penuh dengan ilalang. Harus hati-hati di daerah ini karena jalanannya sempit dan banyak kendaraan besar yang ngebut.
Pantai Klara sangat indah dengan warna airnya yang jernih. Pasirnya pun putih sekali. Kalau tidak ingat saat itu sedang tengah hari bolong pasti saya udah main nyebur aja.
Jadilah kami melakukan sesi pemotretan di sini. Oh iya, pakai sunscreen dan topi is a must.
Sekian dulu cerita perjalanan saya menuju Teluk Kiluan kali ini. Tunggu cerita kelanjutannya ya!
Silahkan juga mampir ke Youtube Channel saya untuk melihat video-video saat saya di Kiluan kemarin, seperti salah satunya yang ini:
Baca cerita tentang bertemu lumba-lumba di Teluk Kiluan di tulisan ini ya 🙂
Review produk Expert Care, skincare anak kulit sensitif yang sukses mengatasi kulit kering dan bruntusan… Read More
Sudah tau cara perpanjang sim secara online? Gampang banget lho ternyata! Sini kukasih tau caranya… Read More
Setelah bertahun-tahun membangun akun Instagram, akhirnya baru di tahun inilah berhasil mencapai 10k followers. Read More
Ayo ajak anak bermain di playground, dan aku kasih tau cara beli tiket main di… Read More
Mencairkan JHT melalui aplikasi JMO ternyata sangatlah mudah dan cepat. Yang mau mencairkan dana pensiun… Read More
Review Wardah Clarifying Clay Mask pada tipe kulit wajah kering. Kira-kira apakah cocok? Baca pengalaman… Read More
View Comments
ditunggutulisan berikutnya tentang Kiluan :)
Siap, Mas :D
waaah seruuuuu...haha...ayo foto2 cantek lagiii
Ini juga masuk spam tadinya huhuhu
Lia itu pas megang ulet, berani banget.. km yg pegang ulatny, knpa jadi aku yg ngerasa gatel2 yah.. hhee
Gak gatelll. Beneran deh hehehe
Geli lihat ulatnya, tapi untunglah nggak gatal ya Lia.
Suka baca tulisan Lia yang ini. Dan aku senang bisa jalan-jalan bareng...Ditunggu lanjutan ceritanya :)
Huaa komen yg ini kenapa masuk spam ya tadi...
pantainya bagus ya. tapi kayanya masih sepi disana?
Iya, pas saya kesana sih sepi pantainya
Bakso sony selalu jadi menu wajib kalo ke lampung
Recommended yaa
ihh kangen pengen jalan-jalan bareng lagiii...yuk? :)
Yukk.. Bangkok yukkk #racun bwahahahahaha
jadi pengen piknik
Piknik kemana nih?
kiluan ini bukannya yang ada lumba lumbanya itu ya ?
Betul sekali. Tunggu cerita tentang lumba-lumba yaaa
Huwaaa...cantik orang2nya cantik pemandangannya...
Terima kasih cantikkk