Mengalami jerawat dan menceritakannya di blog punya pengalaman tersendiri buat saya. Selain akhirnya banyak teman yang berbagi cerita, namun tidak sedikit juga yang menanyakan berbagai tips tentang jerawat.
Banyak dari komentar yang masuk saat saya me-review sebuah produk adalah, kenapa kok produknya gak cocok buat saya? Bagaimana cara menghilangkan jerawat? Kenapa jerawat susah sembuh? Dan masih banyak lagi.
Satu hal yang saya selalu sampaikan kepada pembaca terkait dengan masalah jerawat adalah pentingnya untuk mengetahui apa penyebab terjadinya jerawat tersebut?
Seperti yang kita ketahui, penyebab jerawat memang beragam. Ada yang karena kulitnya tidak bersihkan sehingga pori-pori tertutup, ada yang karena pola hidup yang tidak seimbang, dan ada juga yang karena hormon.
Nah yang terakhir ini nih saya selalu pikir hormon itu berkaitan dengan masa Premenstrual Syndrom (PMS) saja. Makanya banyak dari kita yang menganggap kalau mau mens atau setelah mens pasti jerawatan.
Lalu bagaimana yang gak mens aja juga tetap jerawatan? Tipenya jerawat yang susah sembuh juga lagi. Apakah penyebabnya karena hormon juga?
Jawabannya adalah ada kemungkinan disebabkan oleh hyperandrogen.
Disclosure: Tulisan merupakan informasi dari acara talkshow yang diselenggarakan oleh PT. Bayer Indonesia dan Beautynesia yaitu menjelaskan tentang Hyperandrogen. Tulisan dibuat berdasarkan informasi yang disampaikan pada saat acara berlangsung dan saya tulis di blog sebagai informasi kepada pembaca.
Selasa, 13 Februari 2018 yang lalu saya diundang oleh PT. Bayer Indonesia dan Beautynesia untuk menghadiri sebuah acara yang memiliki judul, “Waspadai Hyperandrogen! Penyebab Jerawat Membandel Pada Wanita”.
Acara ini diisi oleh dr. Triwiji Nurdiastuti, M. Biomed (AAM) sebagai narasumber yang menjelaskan tentang hyperandrogen.
Hyperandrogen adalah suatu situasi dimana kadar androgen pada wanita jumlahnya berlebihan. Androgen sendiri adalah hormon seks pria”
Gejala umum yang bisa dilihat dari hyperandrogen adalah:
Kulit kepala yang berminyak, berketombe, dan bersisik.
Memiliki rambut dan bulu seperti pada pertumbuhan rambut dan bulu pada pria. Misalnya tumbuh kumis, jambang, bulu kaki dan tangan lebih banyak, dan ada bulu dada.
Mengalami kerontokan rambut dalam jumlah banyak dan tiba-tiba.
Atau juga yang bisa disebut acne inversa merupakan penyakit kulit jangka panjang yang menyebabkan timbulnya benjolan di bawah kulit di dekat kelenjar keringat. Contohnya pada ketiak dan di antara bokong.
Memiliki berat badan yang berlebihan.
Jerawat susah sembuh yang disebabkan oleh hyperandrogen ini tentunya akan berpengaruh pada efek psikologis, sulitnya bersosialisasi, mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk berobat, dan paling parahnya adalah depresi.
Hey, jangan menyerah sebelum berjuang dong. Ingat kan kalau kita harus berteman dengan jerawat?
Jadi harus santai menghadapinya dan berpikir dengan jernih untuk menemukan jalan keluar agar bisa terbebas dari jerawat yang tidak kunjung usai juga.
Menurut dr. Triwiji, hyperandrogen dapat disembuhkan dengan melakukan terapi anti-androgen. Dimana anti-androgen ini adalah obat penghambat androgen yang berfungsi untuk mencegah efek biologis atau kerja hormon androgen (seperti testosteron, dihydrotestosterone) di sel target atau jaringan.
Penggunaan obat topikal dan antibiotik oral (obat hanya dioleskan saja pada jerawat yang bermasalah) akan kurang maksimal jika diterapkan pada jenis jerawat yang disebabkan oleh hyperandrogen. Karena hanya bersifat lokal di muka saja.
Sedangkan hyperandrogen ini adalah masalah hormonal, jadi harus diobati dari dalam.
PT. Bayer Indonesia sediri sudah punya produk anti-androgen yang bernama Cyproterone Acetate/Ethynil Estradiol atau juga disebut dengan Diane-35.
Oh iya, Diane-35 ini sering dikenal sebagai obat untuk mencegah kehamilan. Padahal kata dr. Triwiji, Diane-35 ini di Eropa digunakan sebagai obat anti-jerawat, walaupun memang efek sampingnya adalah bisa mencegah kehamilan.
Lalu apakah dengan mengkonsumsi Diane-35 ini maka akan takut malah sulit untuk hamil?
Menurut dr. Triwiji maka penggunaannya harus diawasi oleh dokter. Penggunaan yang benar akan membuat hormon menjadi stabil. Setelah hormon stabil tubuh juga jadi lebih siap untuk menerima kehamilan.
Saat acara berlangsung malah ada salah satu peserta yang berbagi pengalaman saat menggunakan produk Diane-35 untuk mencegah kehamilan. Dan ternyata sekarang malah anaknya tiga! Hahahaha.
Sekarang jadi tau satu lagi penyebab jerawat susah sembuh ya. Kalian bisa mulai memperhatikan apakah ciri-ciri di atas terjadi pada kalian atau tidak.
Jika tidak, maka bisa mulai cari tahu penyebab lainnya. Tapi biasanya sih jerawat itu masalah kebersihan wajah dan pola hidup aja sih.
Jika memiliki ciri-ciri di atas, jangan panik. Konsultasikan ke dokter supaya mendapat penanganan yang benar. Jangan lupa banyak baca artikel kesehatan dan cari tahu tentang hyperandrogen lebih banyak agar mendapatkan ilmu yang lebih lengkap dan dari sudut pandang lainnya.
Semua informasi di atas adalah informasi yang berikan oleh dr. Triwiji Nurdiastuti, M. Biomed yang ditulis kembali oleh saya. Jika ada penyampaian yang tidak sesuai, boleh mohon disampaikan yaa. Atau kalau mau bertanya langsung dengan dr. Triwiji bisa kontak ke 081287028888.
Berikut adalah klinik praktek dr. Triwiji:
Review produk Expert Care, skincare anak kulit sensitif yang sukses mengatasi kulit kering dan bruntusan… Read More
Sudah tau cara perpanjang sim secara online? Gampang banget lho ternyata! Sini kukasih tau caranya… Read More
Setelah bertahun-tahun membangun akun Instagram, akhirnya baru di tahun inilah berhasil mencapai 10k followers. Read More
Ayo ajak anak bermain di playground, dan aku kasih tau cara beli tiket main di… Read More
Mencairkan JHT melalui aplikasi JMO ternyata sangatlah mudah dan cepat. Yang mau mencairkan dana pensiun… Read More
Review Wardah Clarifying Clay Mask pada tipe kulit wajah kering. Kira-kira apakah cocok? Baca pengalaman… Read More
View Comments
Hmm.. informasi baru nih Hyperadrogen.. Makasih buat infonya Lia, jadi nambah wawasan :)
Sama-sama Mbak Yuri. Semoga bermanfaat :)
kalo aku kurang tidur juga sering muncul jerawat, hormon juga pengaruh :))
Iyeees. Itu termasuk bad habit, Ko Deddy. Mempengaruhi kondisi tubuh juga. Jerawatlah efeknya :D
Kayaknya aku.. ? ?
Sedang jerawatankah?
Baru tau nih istilah hiperandrogen, kalau dari ciri-cirinya mungkin jerawatnya kakaku termasuk yang dikarenakan hiperandrogen, tapi untuk memastikannya konsul ke dokter langsung biar bisa segera diobati ya. Beberapa temen juga ada yang mengalami nya sih, cirinya mirip yang disebutin Lia di sini. Btw Thanks inofnya ya Lia :)
Iya, Mbak. Kalau sudah tau bisa dipelajari dulu sebelum ke dokter. Cari informasi dari mana saja. Nanti tinggal di cross check juga ke dokter. Istilahnya kita ketemu dokter sudah berisi pertanyaan untuk konfirmasi juga. Syukur-syukur jerawatnya bisa diatasi karena penanganan yang tepat :)
Kalau punya masalah gini emang mending langsung ke dokter yaa... baru tahu juga obatnya punya efek samping mencegah kehamilan. Nice article! :)
Iya, betul. Semua informasi yang kita dapat boleh diserap, tapi sebaiknya dikonsultasikan lagi sama dokter yaa. Terima kasih sudah mampir :D
Wow, ternyata ada beragam pemicu jerawat. Thanks buat sharing-nya, Lia.
Sama-sama, Mbak Wina :D
Jerawat emang jd masalah hampir buat setiap orang ya, bener2 hrs paham penyebab & cara2 yg tepat buat ngilanginnya, thank you infonya.
Sama-sama. Terima kasih mampir ya :)
Thank you infonya kak lia?
Thank you infonya kak lia?
Sama-sama :)
Androgini gitu yaaa. Aku baru ngeh ada aspek lain yang mempengaruhi jerawat toh. Jd nambah ilmu baru nih. Thanks for sharing Lia.
Iya, Roos. Aku juga baru tau nih.