Kalau marathon nonton drama kayaknya udah sering yaaaa! Nah kalau food marathon sambil cobain kuliner Betawi udah pernah belom? 😀
Terakhir saya cobain beberapa restauran dalam satu hari itu di tahun 2015. Udah lama banget ya. Tapi saya inget banget gimana serunya pindah dari satu tempat ke tempat lain. Belum lagi mesti atur strategi supaya perut gak gampang kenyang. Ribet tapi seru!
Di penghujung tahun 2017 ini saya berkesempatan untuk ikutan Umami Food Marathon yang diadakan oleh Ajinomoto dan Tabloid Bintang. Acara ini dihadiri oleh 20 blogger yang tentunya doyan makan 🙂
Ikuti cerita perjalanan saya seharian mencoba kuliner Betawi ya!
Beruntungnya saya ketika mengetahui meeting point berada di Kantor Pusat Ajinomoto di Sunter. Dimana banyak teman yang lain rumahnya jauh sekali. Padahal kita sudah harus kumpul jam 7 pagi.
Saya sendiri jalan dari rumah jam 06.30 dengan diantar suami naik motor. Jakarta kalau pagi itu enak ya suasananya. Maklum pas hari itu saya sudah seminggu gak keluar rumah karena habis sakit.
Sebenarnya juga hari itu badan masih terasa gak enak, tapi tetap harus semangat karena mau makan-makan. Hehehehehe.
Kantor Ajinomoto ini besar sekali. Karena juga bersebelahan dengan pabriknya.
Kita kumpul dulu di ruangan yang terlihat mirip seperti dapur. Kalau menurut saya tempat ini juga yang selama ini sering dijadikan tempat syuting untuk memasak. Jadi di sini toh semua video YouTube Dapur Umami dibuat 🙂
Tidak berapa lama Bapak Fahrurozi selaku perwakilan dari Ajinomoto memberikan kata sambutan. Tanda bahwa Umami Food Marathon akan segera dimulai! Yeiiy!
Lokasi wisata kuliner pertama tidak jauh dari daerah Sunter, yaitu di daerah Rawamangun. Kita semua bersama-sama naik bus menuju lokasi.
Karena dekat tidak butuh waktu yang lama di perjalanan. Apalagi saat itu masih pagi. Ramai sih, tapi gak macet kayak hari biasa.
Wisata Kuliner Betawi kita yang pertama adalah di Warung Mak Dower. Baca namanya aja udah kebayang ya pilihan makanannya kayak gimana.
Sesampainya di sana sudah ada beberapa hidangan di atas meja. Lama kelamaan menunya yang ditaruh di meja semakin banyak. Kira-kira ya segini lah menu yang dihidangkan.
Jujur saya gak terlalu bisa makan pedas. Indra perasa saya sih semakin lama semakin suka dengan rasa pedas, namun sepertinya bibir, lidah, dan perut saya belum bisa menerima tuannya yang kepengen makan pedas. Hehehehe.
Jadilah hari itu saya makan secukupnya. Gak mau terlalu banyak juga soalnya kan masih ada dua destinasi lagi. Yang penting diicip-icip.
Uniknya di restauran ini punya nama menu yang ajaib lho. Antara lain seperti ini:
Dan diantara semua menu yang saya coba, Cumi Cablak lah juaranya. Rasanya asin, mengimbangi rasa pedas makanan yang lain. Seandainya gak inget kalau masih mau makan di tempat lain lagi, mau nambah nasi sama cumi aja. Udah cukup deh buat saya.
Sebelum beranjak ke destinasi berikutnya, ternyata Ajinomoto mengadakan talkshow untuk meluruskan pemahaman yang salah terhadap MSG (Monosodium L-Glutamat) yang belakangan ini terjadi di masyarakat.
Udah pernah lihat meme tentang generasi micin? Intinya adalah suatu pemahaman yang menyalahkan MSG (atau yang sering disebut micin) sebagai penyebab buruknya perilaku anak jaman sekarang.
Dulu saya sering mendengar dan pernah percaya bahwa kalau kebanyakan makan MSG bisa menyebabkan bodoh. Jadilah generasi micin ini dianggap sebagai anak-anak yang gak tau aturan akibat sering kebanyakan msg.
Benarkah begitu?
Ada dr. Diyah Eka Handayani, M. Gizi, SpGK yang membahas MSG. Jadi ternyata penggunaan MSG yang tepat tidak akan membahayakan kesehatan kita. Apalagi tujuan dari penggunaan MSG ini adalah penambah rasa masakan.
Pernyataan tersebut disetujui oleh Chef Ari Galih yang menggunakan MSG saat memasak masakan Asia. Katanya kalau di masakan barat tidak perlu MSG lagi karena lidah orang bule sudah terbiasa merasakan butter dan stock (kaldu) sebagai penyedap rasa.
Nah kalau di Asia ini justru lebih unik karena keanekaragaman bumbu-bumbunya. Makanya penggunaan MSG, khususnya Ajinomoto disarankan pada saat akhir proses memasak saja. Istilahnya biar masakan tambah sedap gitu deh.
Soal keamanan jangan khawatir, karena MSG ini sudah masuk dalam Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan (BTP Flavor Enhancer). Dimana Bahan Tambahan Makanan ini adalah Bahan Tambahan Makanan yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa dan aroma.
Tapi bukan berarti kita pakai Ajinomotonya kebanyakan juga ya. Bukan semakin banyak dimasukkan MSG-nya berarti semakin enak masakannya. Kalau gak enak masakannya mungkin kita perlu belajar masak, sist! Yuk, sama-sama belajar kayak saya 😀
Selesai talkshow, Chef Ari Galih langsung beraksi nih. Ada dua menu yang dibuat, yaitu Gabus Pucung dan Pecak Bandeng. Kedua menu ini menggunakan sejumput Ajinomoto sebagai penambah rasa.
Melanjutkan Umami Food Marathon dengan mencoba wisata kuliner Betawi, kami diajak ke destinasi kedua yang berada di daerah Manggarai.
Lokasinya ini dekat dengan pusat perbelanjaan Pasar Raya. Dan berada di jalan yang sempit dan ramai.
Begitu masuk ke dalam tempat makannya, wow full semua tempat duduknya!
Dengan sabar menunggu antrian akhirnya saya dan teman-teman dapat tempat duduk walaupun terpisah-pisah.
Satu hal lagi yang mengejutkan saat baru memesan menu. Jadi kan ceritanya saya gak bisa makan jeroan, jadi setiap kali ke tempat soto daging gini selalu minta daging aja. Dan ternyata jam 11 siang pada saat itu dagingnya sudah habis! :'(
Jadilah saya makan soto campurnya. Yang bisa saya makan hanya parunya saja. Tapi saya suka banget sama rasanya yang asin dan kriuk gitu. Kena kuahnya jadi makin sedaaaap!
Oh iya, harga sotonya ini kalau tidak salah Rp 35.000,-
Pokoknya kalau mau kesini mending pagian aja dehh!
Lanjut ke destinasi wisata kuliner Betawi ketiga, yaitu di Setu Babakan.
Ini bukan pertama kali saya ke Setu Babakan. Pertama sama teman-teman dan suami (yang waktu itu masih belom jadi pacar). Kedua saat ikutan workshop membuat video dengan Mas Teguh Sudarisman.
Baca juga: Food Photography Workshop with Marisa Djemat
Kalau ke Setu Babakan ini bawaannya semangat soalnya bisa nemu jajanan jaman dulu. Tentu saja favorit saya adalah Kue Rangi. Sayangnya kemarin gak nemu tuh Kue Ranginya :'(
Sebelum coba kuliner Betawi di sini, kami diajak dulu berkeliling ke museum yang menyimpan berbagai hal tentang kesenian dan budaya Betawi.
Di sini kita lihat alat musik, pakaian daerah, sampai juga makanan tradisionalnya. Bahkan kita sempat lihat tempat pembuatan batik cap maupun tulis.
Tidak lupa kita juga diperkenalkan kedua kuliner khas Betawi yaitu Bir Pletok dan Kerak Telor. Kita disini melihat cara pembuatannya sekaligus mencoba rasanya.
Waktu menunjukkan pukul 4 sore akhirnya kita semua kembali ke rumah masing-masing. Tentunya pulang dengan perut kenyang hehehehe.
Cuma ketiga tempat tapi banyak ceritanya. Apalagi pengalaman mencoba kuliner Betawi merupakan pengalaman pertama saya.
Semoga Ajinomoto bisa buat Umami Food Marathon dengan kuliner dari daerah lainnya ya! 🙂
Review produk Expert Care, skincare anak kulit sensitif yang sukses mengatasi kulit kering dan bruntusan… Read More
Sudah tau cara perpanjang sim secara online? Gampang banget lho ternyata! Sini kukasih tau caranya… Read More
Setelah bertahun-tahun membangun akun Instagram, akhirnya baru di tahun inilah berhasil mencapai 10k followers. Read More
Ayo ajak anak bermain di playground, dan aku kasih tau cara beli tiket main di… Read More
Mencairkan JHT melalui aplikasi JMO ternyata sangatlah mudah dan cepat. Yang mau mencairkan dana pensiun… Read More
Review Wardah Clarifying Clay Mask pada tipe kulit wajah kering. Kira-kira apakah cocok? Baca pengalaman… Read More
View Comments
Anjaaayy kenapa dulu pas ke Jakarta nggak kepikiran ya berburu kuliner khas Betawi. Aseeem aku ngiler dan lapar lagi lihat foto-foto makanan itu, apalagi yang ada petenya. Ngenceeeeeeeeeessss. Seru ya acaranya, pulang-pulang diet haha.
Wahhh, boleh tuh dijadwalkan kalau ke Jakarta lagi. Jengkol I'm comiiing! Hahahaha :D
oalah saban hari lewat setu babakan tapi blum pernah masuk, ternyata dalemnya gitu ya. seru juga.
memang blogger gathering yang paling asik itu yang acaranya makan-makan dan jalan-jalan :p
Iya, di dalamnya sebenernya ada danau luas. Bisa main bebek-bebekan. Naik kuda. Yang pasti jajanan jaman dulu ada banyak :)
Warung Mak Dower juara untuk kuliner khas Betawi. Sayur asem, jengkol, cumi dan udangnya mantab.
Nagih ya, Kak :D
semua makanannya enak!
senangnya ikutan umami food marathon. perut kenyang dan dapat pencerahan tentang msg safety :)
Yeiiiy! Lengkap ya, Mbak. Kenyang dan juga nambah ilmu! :)
Selain makan segala macem, di 3 tempat pula, haha... Jagi banyak dapat info ya Mba tentang MSG dan memang nggak seperti yang ramai dianggap sebagian orang ya, haha...
Betul, Mbak. Makanya penting banget share info yang sudah jelas kebenarannya. Kalau tidak lebih baik cari tau dulu, atau diam. Daripada menyebar fitnah ya.
Mkanan kayak gini aku suka, udah pada legendaris juga ya sepertinya. Kapan2 coba ah kalau ke daerah deket sono. Sama Chef Arigalih suaminya Kak Jenahara nih :D
Iyaaa, aku baru tau kalau juga suaminya Jenahara. Hahahaha. Ketauan gak pernah nonton tv nih :D
Paling seneng di mak Dower ya, masakannya pas di lidah aku. Lain kali balik sana ah, angih nih
Hahahaha membekas ya Mak Dower itu. Membekas pedesnyaaa :D
Msg mah sama kayak asi. Jadi, klo berhenti makan MSG, berhenti juga minum ASI. Hahah
Hahahaha, tapi jangan minum ASI udah segede ini ya, Mas.
jalan2, kulineran...dan warung mak dower rekomen bangettttt...kudu balek sonoooo :D
Mak Dower bener-bener bikin nagih ya, Mas hahaha :D
Serunya ikut Umami Food Marathon jadi nambah pengetahuan + kenyang.
Hehehehe kenyang bangettt :)