Ketika Suami Mau Jadi YouTuber, Ini Ceritanya…

Buat yang follow akun instagram saya, mungkin sudah lihat beberapa kali saya promosiin video YouTube milik suami. Yes, suami tiba-tiba mau jadi YouTuber juga kayak saya! Setelah selama ini mungkin lihat saya buat video dan juga melihat perkembangan dunia YouTube yang semakin besar, akhirnya dia tertarik juga jadi YouTuber.

Untuk channel YouTube sendiri sebenarnya sudah ada dari tahun 2017 dengan nama Masak vs Makan yang isinya adalah seputar kuliner. Cuma karena effort yang cukup besar untuk bikin video tutorial masak, akhirnya kami memutuskan untuk fokus dulu ke bagian “Makan”-nya.

ps: tunggu kami punya rumah sendiri deh kayaknya baru bisa bikin video tutorial masak, doakan ya ^^

Karena suami yang memang lebih expert di bidang kuliner, maka saya beri dia keleluasaan untuk bikin konten sekaligus menjadi talent di videonya. Tapi tetap yang jadi producer, videographer, sampai editor tetap saya. Makanya lumayan sibuk juga sekarang pegang channel sendiri dan channel kuliner ini, plus ditambah lagi pekerjaan di dunia blog. Tapi ya harus dinikmati saja 🙂

Kali ini saya mau cerita gimana sih cara kerja kami dalam membuat sebuah video? Saya akan ceritakan berdasarkan pengalaman 2 minggu lalu ketika sedang membuat konten kuliner. Jadi yang berniat untuk mau jadi YouTuber bisa baca nih kisah kami di sini.

MAU JADI YOUTUBER? INI DIA PROSES PRODUKSI KONTENNYA!

1. MEMBUAT RENCANA KONTEN

Hal yang pertama harus dilakukan ketika mau jadi YouTuber adalah harus komitmen membuat rencana konten. Rencana ini penting supaya kita bisa konsisten membuat video. Karena kunci untuk mendapatkan views dan subscribers itu adalah konsisten.

Baca juga: Cara Mengembangkan Channel YouTube

Karena kemarin itu saya diundang untuk menginap di Best Western Premier The Hive Hotel, Cawang, Jakarta Timur kami berdua langsung tercetus ide untuk mereview kuliner di hotel tersebut. Lalu karena punya banyak waktu sebelum menginap, kami pun akhirnya terpikir juga untuk mencari kuliner di sekitar hotel untuk menambah konten. Akhirnya kami memilih salah satu restauran ramen di Kota Kasablanka untuk kami kunjungi.

2. PELAKSANAAN HARI H

Berbeda dengan channel beauty milik saya yang tidak perlu syuting di luar rumah, tapi karena ini channel kuliner untuk mencoba makanan di sebuah tempat, jadi kami harus prepare peralatan syuting dengan baik.

Biasanya saya bawa kamera, tripod, dan juga mic. Ketiganya punya peran yang penting sehingga wajib dibawa.

Peralatan Beauty Vlogger Blogger

Baca juga: Perlengkapan Beauty Blogger dan Vlogger yang Saya Miliki

Pada hari H saya dan suami check in dulu di hotel sekaligus menaruh barang-barang. Karena sampai hotel sudah sore kami pun buru-buru pergi ke Kota Kasablanka karena takut keburu macet. Kami pun memilih untuk naik Bus Transjakarta karena memang di depan hotel langsung ada halte bus Cawang Sutoyo.

Walaupun sebenarnya jarak dari hotel ke Kokas sebenarnya paling cuma 30 menit, tapi karena kami naik Bus Transjakarta yang kebetulan belum ada rute yang langsung, jadilah kami naik bus dengan waktu 2 jam plus 3 kali transit. Dari awal memang saya sudah bilang sama suami kalau ini bakalan lama, tapi kata suami gapapa kita sekalian nikmatin kemacetan Jakarta di malam minggu. Untungnya juga di beberapa bus kita selalu dapat tempat duduk (jadi bisa sambil main Pokemon Go :P).

GROGI, MALU, SAMPE SUSAH NYEBUT NAMA RESTO

Sesampainya di Kota Kasablanka kami langsung ke Menya Musashi Bukotsu yang letaknya di Lower Ground. Kami ke sini karena tertarik sama promo ramen yang bisa di refill berkali-kali. Plus ramen ini juga halal. Plus (lagi) saya dapat voucher dari PergiKuliner sebagai hadiah ulang tahun yang bisa dipakai di sini. Terima kasih PergiKuliner 🙂

mau jadi youtuber

Begitu masuk dan dapat tempat duduk, saya pun langsung mengeluarkan peralatan. Nah ini nih dimana seorang YouTuber ditantang putus urat malunya alias harus pede ngomong di depan kamera walaupun sedang banyak orang. Karena emang yang kayak gini bisa bikin grogi karena dilihatin sama orang lain. Tapi namanya juga mau jadi YouTuber harus berani dong!

Suami masih belajar banget soal ini. Tapi karena ini bukan pertama kalinya, dia udah lebih sedikit luweslah dibanding awal-awal. Mungkin harus sering-sering ya. Hehehehe.

Kalau mau lihat gimana keribetannya ngomong di depan kamera, sampai suami susah banget nyebut nama restonya bisa tonton di sini ya!

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Fico Pangalila (@ficopangalila) on

Nah kalau mau lihat gimana hasil akhirnya bisa lihat di sini channel kami ya: Masak vs Makan. Dan jangan lupa subscribe dong hehehe.

Oh iya, kami juga buat konten kuliner pas di Best Western Premier The Hive, nanti kalau sudah jadi akan di share juga ya di sini 🙂

3. PROSES EDITING

Nah part ini udah bagian saya nih. Bagian yang butuh kerja keras juga karena harus bikin gimana caranya sampai si videonya menarik. Apalagi kalau talent-nya masih banyak kesalahan di sana sini, jadi harus cari scene terbaik supaya pesan yang disampaikan dapat.

Biasanya sih saya butuh waktu 1 hari untuk edit normal. Alias gak pakai printilan sana sini yang harus buka aplikasi lain seperti Adobe Photoshop. Di hari yang sama saya udah nyari musik yang mau dipakai dan juga buat cover image video supaya tampilannya menarik saat pertama kali dilihat orang.

Untuk upload-nya bisa di hari yang sama atau keesokan harinya. Cuma memang rumah saya ini internetnya jelek banget untuk upload video ke YouTube. Butuh sekitar 1.5 sampai 2 jam untuk upload video durasi 10-20 menit. Makanya belakangan saya coba pakai modem WIFI XL GO IZI yang bisa cepet banget upload-nya.

modem kebutuhan freelancer

Oh iya, satu lagi nih yang effort. Suami selalu minta dibuatkan teaser (padahal untuk channel beauty saya aja gak pernah). Teaser ini di post di Instagram dan social media lain untuk mengajak orang menonton videonya. Untung lumayan juga hasilnya karena jadi banyak yang langsung nonton videonya.

JADI SUDAH YAKIN MAU JADI YOUTUBER?

Itulah keribetan di balik layar ketika suami mau jadi YouTuber. Agak repot di saya karena memang bagian teknis masih saya yang pegang. Tapi melihat video kuliner yang sedang naik-naiknya, kami punya cita-cita kalau suatu saat channel kuliner ini juga bisa jadi hobi yang menjadi pekerjaan buat kami. Amin!

Jadi sudah yakin kamu mau jadi YouTuber juga? 🙂

17 Replies to “Ketika Suami Mau Jadi YouTuber, Ini Ceritanya…”

  1. Bikin konten YouTube itu rekamannya mah enak, tapi editingnya yang bisa berhari-hari haha.

    Btw konten YouTube mbak udah keren kok, moga sukses dah!

  2. hahahahah aku kayaknya ga akan jd youtuber deh :p. lah di foto aja ga PD apalagi ngomong depan kamera wkwkwkwk… msh lbh suka dibelakang layar :D. salut sih memang ama youtuber kuliner yg PD dan ngomongnya lancaaaaar bgt kalo sdg bikin videonya … :). kayak jisun ato nex carlos tuh :D. semoga nanti kalian berdua juga bisa seperti itu ya mbaaa ,Semangaaatttt ;D

    1. Makasi, Mbakkk. Iya nih suami juga sebenarnya lagi mau challenge diri sendiri supaya berani di depan kamera. Memang ini harus dilatih sih. Dulu aku juga awalnya payah banget. Sekarang walaupun masih suka beberapa kali take tapi udah lumayan lah hehehe.

  3. Subscribed! Sukses yaaaa untuk Lia dan pak suami … konsisten adalah koentji! Akupun jadi keranjingan bikin video walaupun skrg lebih untuk memorabilia doang sih hihihihi.

  4. hei mb..salam kenal dari aku ….Nah kalo aku tiba tiba anak anak pengen jadi youtuber mbk…duh padahal emak bapaknya kerja khan..alhasil sabtu minggu waktunya buat ngevlog ..tapi tetep gak bisa full ..soalnya kalah sama cucian ..ngepel..masak….ha..ha..ha..

    Channel udah lama banget dibuat ..dari tahun 2017 ..dan Juni 2020 ini OK fokus utk channel nya anak anak ..dan bener bangettttttttttt……………….editnya itu lohhhhhhhhhhhhhhh pertama kali gak cukup sehari …video sebelumnya asal upload aja …dan baru juni ini fokus pake edit biar menarik …

    Dan saya mulai lelah mb……….ha..ha..ha..kasih semangat donk mbk gimana tipsnya …

    1. Halo Mbak Reny, salam kenal juga yaaa 🙂

      Memang sekarang anak-anak juga jadi tertarik ya untuk bikin vlog. Sebenarnya sudah oke kok dilakukan saat weekend, walaupun diselingi dengan pekerjaan rumah tangga ya. Belakangan saya juga mulai capek edit video suami, karena sudah gak kuat duduk lama-lama di depan laptop. Jadi saya akali dengan mengambil gambar via smartphone dan editnya juga menggunakan apps smartphone namanya Inshot. Semua pekerjaan edit sampai publish di smartphone aja. Jadinya lebih mudah.

      Tips biar semangat adalah coba anggap bikin video ini bukan sebagai pekerjaan, tapi dokumentasi buat anak-anak. Nanti pas besar kita masih bisa melihat memori itu. Coba deh liat video-video lama lagi. Mudah-mudahan semangatnya tambah naik yaaa 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *