Saya ingat betul salah satu post instagram milik Mbak Pungky Prayitno yang sampai sekarang isinya bikin saya sedikit tertampar.
Jadi di post tersebut (yang sampe sekarang saya cari lagi belum ketemu hahaha) sebenarnya gak ditujukan buat saya sih, hanya saja isinya menceritakan bagaimana Mbak Pungky memiliki budget dan juga kebiasaan untuk meng-update bajunya setiap bulan. Karena apa? Karena gak mau baju yang dipakai itu-itu saja saat berfoto di instagram atau blog.
Trus saya langsung cek foto-foto saya di instagram. Haduuuh, mungkin followers saya udah hapal kali ya baju-baju saya kayak gimana. Hahahaha.
Buat sebagian orang yang pekerjaannya sering bertemu dengan orang lain, menghadiri acara, dan pastinya tampil di muka umum memang perlu punya stok pakaian yang banyak.
Apalagi sekarang saya sudah full bekerja untuk blog dan vlog, otomatis saya harus mempresentasikan diri dengan baik. Dan berusaha jangan sampai baju itu-itu terus yang dipakai. Bahkan setiap kali mau pergi ke sebuah acara, saya punya waktu sendiri yang cukup lama buat mikir mau pakai baju apa hari itu.
Rasanya kok saya gak punya baju lagi ya. Tapi kalau dibilang gak punya, lemari saya yang besar itu didominasi baju-baju saya daripada suami. Hahahaha. Masalah wanita memang begitu ya, selalu bilang gak punya baju.
Ada yang ngalamin hal sama?
Saya adalah orang yang ketinggalan tahu tentang Tinkerlust. Tinkerlust ini ternyata adalah sebuah marketplace yang menjual barang-barang preloved yang branded. Webisite-nya sendiri bisa diakses di www.tinkerlust.com.
Memang sih selama ini udah sering denger nama Tinkerlust dari Andra Alodita yang memang berjualan barang preloved-nya di sini. Tapi entah kenapa waktu itu belum tertarik buat mengulik apa sih Tinkerlust itu.
Sampai akhirnya minggu lalu saya diundang untuk menghadiri GDP Power Lunch with Tinkerlust bersama para co-founder-nya Aliya Amitra dan Samira Shihab.
Di acara ini Mbak Aliya dan Mbak Samira menceritakan tujuan mereka membangun Tinkerlust adalah untuk mempermudah para wanita untuk berbelanja barang branded. Tapi tidak hanya untuk mendorong wanita untuk bersikap konsumtif, justru di sini para wanita juga berkesempatan untuk menjual barang-barang mereka yang khususnya tidak pernah dipakai, pas dibeli ukurannya gak cocok, dan alasan-alasan lain yang membuat lemari menjadi menumpuk.
Keuntungan dari menjual barang di Tinkerlust ini antara lain:
Menurut Mbak Aliya, yang dijual di Tinkerlust ini tidak hanya barang branded saja. Namun Tinkerlust juga menjual barang-barang dengan brand lokal yang harganya mulai dari Rp 100.000,-an.
Hal tersebut disetujui oleh Shinta Rosvita yaitu top seller yang memiliki profesi sebagai PR dari sebuah brand kosmetik internasional. Karena tuntutan profesinya ia pun sering membeli baju yang cukup banyak. Namun karena pakaian tersebut life cycle-nya hanya sebentar, ia pun menjual kembali pakaian-pakaiannya melalui Tinkerlust.
Menurutnya berjualan di Tinkerlust lebih nyaman dibandingkan dulu saat ia masih rajin ikut garage sale. Katanya dalam sebulan itu dia bisa menerima pemasukan minimal Rp 300.000,- per bulan. Dan total pendapatan yang sudah didapat selama berjualan 2 tahun ini sudah sekitar Rp 30.000.000,-an. Wow!
Sepulangnya dari acara tersebut saya langsung semangat buka website Tinkerlust. Langsung deh browsing cari pakaian buat modal pergi ke event blogger. Maklum, koleksi saya sudah hampir sering dipakai semua.
Saya cukup kaget lho sama produk-produk yang dijual. Kenapa? Karena ada beberapa produk yang kita tau kalau di jual di mall pasti di atas Rp 200.000,- atau Rp 300.000,-an. Tapi di Tinkerlust ini saya bisa dapat baju merek Zara seharga Rp 100.000,- saja.
Baju-baju yang lain pun bisa dibilang harganya cukup terjangkau, sampai akhirnya saya kalap beli 3 baju hehehe.
Oiya, ada sedikit saran nih buat Tinkerlust untuk menyediakan foto model saat menggunakan produk supaya kita ada gambaran barangnya 🙂
Proses pembayaran dan konfirmasi bisa dibilang prosesnya oke, masih termasuk standar seperti marketplace lainnya. Saya pesan Hari Rabu sore, barang sudah sampai Kamis malam. Barangnya sendiri menggunakan iruna eLogistics sebagai vendor pengantaran barang.
Begitu barang sampai, saya langsung buru-buru buka. Awalnya saya punya bayangan kalau barangnya akan terlihat seperti barang yang ada cacat gitu. Ternyata salah besar! Soalnya pakaiannya itu pakaian yang layak pakai. Cuma bedanya ini pakaiannya wangi banget. Saya yakin ini pasti dicuci sama tim Tinkerlust.
Tentunya saya senang banget dong dapat pakaian baru dengan harga yang sangat terjangkau. Dan jadi kepikiran juga untuk jualin pakaian-pakaian saya yang masih bagus dan yang gak pernah dipakai sama sekali. Siapa tau bisa balik modal kan? Hehehehe.
Baru aja saya mendaftarkan program penjualan dan sekarang lagi menunggu pakaian diangkut. Next saya ceritain ya kalau sudah berhasil jualan 🙂
Kalau udah ngomongin budget belanja dan juga jualan barang tentunya berkaitan banget dengan uang. Untungnya ada Prita Ghozie, financial educator yang juga hadir di acara kemarin.
Berikut adalah tips dari Mbak Prita:
Fiuhhh~ Tips dari Mbak Prita pengen banget nih saya terapkan. Biar urusan pakaian ini tetap ada budget-nya setiap bulan, dan pakaian yang sudah tidak dipakai lagi bisa muter terus fungsinya untuk orang lain.
Ada yang tertarik belanja dan berjualan di Tinkerlust juga? 🙂
Finally bisa cerita lagi soal update pengalaman jualan di Tinkerlust. Tanpa berlama-lama saya akan ceritakan proses penjualan di Tinkerlust berdasarkan pengalaman saya ya. Ini dia susunan kronologisnya.
23 April 2018
Pada hari ini saya mengajukan proses penjualan dengan mengisi data di website Tinkerlust. Linknya bisa di klik di sini ya.
Jika kalian buka link tersebut maka akan ada informasi yang detail tentang cara menjual, skema penjualan, dan syarat-syaratnya. Jika setuju maka ceklist tanda setuju dan klik tombol yang ada di situ.
Setelah itu nanti akan keluar form data diri, informasi produk, dan informasi lainnya. Jika kamu sudah pernah daftar dan ada akun maka tahap ini bisa dilewati.
Di sini ada dua pilihan untuk pengumpulan produk yang mau dijual. Mau minta mereka yang ambil atau kita kirim ke tempat mereka di Jl. Sawo No. 29 Menteng, Jakarta Pusat 10310.
Saya sendiri mau coba minta mereka yang ambil. Lalu setelah itu nanti akan keluar pilihan kapan produk akan diambil.
Waktu itu pilihan pengambilannya berselang minimal 2 minggu semua. Entah memang begitu rentang waktunya atau kemarin sedang overload. Akhirnya saya pilih tanggal 8 Mei 2018 pukul 9 pagi untuk pengambilan.
Setelah semua selesai, Tinkerlust akan kirim email recap semua informasi yang sudah kita isi.
6 Mei 2018
Ada e-mail masuk untuk reminder bahwa dalam waktu 2 hari lagi pengambilan akan dilakukan. Kita bisa konfirmasi untuk ambil atau minta di reschedule.
8 Mei 2018
Dari pagi saya sudah rapi karena takut ada orang datang ambil barang. Maklum, soalnya saya ajukan jam 9 pagi untuk pengambilan. Nyatanya kurir baru datang siang hari.
Saya baru tau juga kalau kurir yang datang ambil barang adalah bukan tim dari Tinkerlust. Ternyata mereka pakai jasa pengiriman lain, kalau saya kemarin yang datang adalah dari Alfatrex.
Pastikan saat kirim barang dikemas dalam satu kantong. Lalu tempel informasi data di depan kantongnya. Apa saja yang harus ditulis sudah dijelaskan di e-mail.
Oh iya, untuk proses pengiriman ini dikenakan biaya Rp50.000,- untuk sekali proses. Nanti biaya ini akan dipotong dari hasil penjualan.
Sorenya saya terima e-mail konfirmasi bahwa barang sudah diterima oleh Tinkerlust.
23 Mei 2018
Entah karena barang saya ada 12 items atau engga, proses dari pengambilan barang, lalu kurasi, sampai akhirnya selesai untuk dijual cukup lama sekali.
Di sini saya juga dapat notifikasi via email barang apa saja yang diterima dan apa yang ditolak.
Dari 12 items, hanya 2 saja yang diterima oleh Tinkerlust. Masing-masing items dijelaskan kenapa alasan ditolaknya.
Sebagian besar alasan saya ditolak adalah karena tidak ada brand-nya dan “Out of our Brand List”. Entahlah yang bagian akhir ini artinya apa.
Jadi menurut saya sebaiknya sebelum kirim barang pastikan dulu mereknya sudah ada di listing mereka. Dan bisa dibilang kurasi dari Tinkerlust yang ketat ini benar-benar membuat konsumen aman, karena pasti barang yang dijual sangat bagus kualitasnya.
Di tahap ini juga kita akan dikasih tau harga jual rekomendasi dari Tinkerlust. Feel free untuk ubah harga sesuai keinginan kita.
Itu dia pengalaman saya berbelanja dan jualan di Tinkerlust. Sedikit tips berjualan di Tinkerlust:
Semoga informasinya bermanfaat ya 🙂
Review produk Expert Care, skincare anak kulit sensitif yang sukses mengatasi kulit kering dan bruntusan… Read More
Sudah tau cara perpanjang sim secara online? Gampang banget lho ternyata! Sini kukasih tau caranya… Read More
Setelah bertahun-tahun membangun akun Instagram, akhirnya baru di tahun inilah berhasil mencapai 10k followers. Read More
Ayo ajak anak bermain di playground, dan aku kasih tau cara beli tiket main di… Read More
Mencairkan JHT melalui aplikasi JMO ternyata sangatlah mudah dan cepat. Yang mau mencairkan dana pensiun… Read More
Review Wardah Clarifying Clay Mask pada tipe kulit wajah kering. Kira-kira apakah cocok? Baca pengalaman… Read More
View Comments
Barang preloved kalau pintar mix n match nya nggak keliatan ´bekas' banget kok. Apalagi kalau bisa dapetin barang preloved yang branded sekalian.
Iya, Mbak. Gak keliatan juga kan ya. Cocok nih buat kita-kita yang sebaiknya bajunya kelihatan "unlimited" di socmed hahahaha.
Iya, Mbak. Gak keliatan juga kan ya. Cocok nih buat kita-kita yang sebaiknya bajunya kelihatan "unlimited" di socmed hahahaha.
Wah boleh dicoba nih belanja di tinkerlust, saya malah baru tahu :D
Silakan dicoba! Nanti cerita-cerita yaaa pengalamannya :)
Iya, Tinkerlust tuh lucu-lucu koleksi preloved-nya. Aku biasanya browsing koleksi tas dan dompet yang branded, kondisi masih bagus, namun harganya terjangkau.
Iya, Mbakkk. Aku jadi nagih pengen belanja lagi. Tapi lagi nunggu baju-bajuku diangkut buat jualan nih hehehehe.
aku biasnya cuma pernah jual beli buku kalau prelo sih
Wah biasa jual dimana?
Wah bisa dicoba nih belanja barang branded di tinkerlust. Lumayan bisa ngirit. Hehe.
Iya, Mbak. Lumayan bisa ngirit dan jadiin tempat buat atur budget untuk pakaian. Beli disitu, jual juga disitu. Hehehehe.
perlu nih liat liat ke tinkerlust, baju baju cowok ada gak ya kira-kira hahahaa
Sayangnya baju cowo belum ada deh sepertinya. Tapi bisa dicek yaaa :)
Wahhh asiik nih ada Tinkerlust. Kita bisa rotasi baju kita secara rutin ya. Karena aku punya ritual di rotasi per 3 -6 bulan. Baju2 yg udah jarang terpakai suka kasih2 orang gitu... kalau gak gitu, jadi numpuk deh di lemari. Tapi tenyata bisa dijual ya di Tinkerlust. Jadi pengen cobaa dehh..
Iya, Mbak. Cobain deh, jadi baju ga numpuk, penghasilannya bisa buat belanja lagi :D