Mungkin sudah ada yang tau kalo saya orang yang takut naik pesawat. Otomatis kepergian saya dalam rangka Umroh kemarin adalah love and hate relationship. Saya suka traveling melihat kota dan negara lain. Tapi saya benci setengah mati kalo harus naik pesawat.
Dan perjalanan selama 9.5 jam menuju Kota Jeddah menjadi salah satu perjalanan terpanjang saya menggunakan pesawat. Entah karena tidur malam saya sebelumnya yang cukup nyenyak atau karena memang benar-benar takut di dalam pesawat, sehingga sepanjang perjalanan saya bener-bener melek.
Untunglah di pesawat ada hiburan TV yang tersedia berbagai macam tayangan film, serial tv, sampai games. Karena saya mau menghabiskan waktu dan melupakan perjalanan di atas awan, saya memilih film untuk ditonton. Kalau tidak salah dalam perjalanan Cengkareng-Jeddah saya hampir nonton 3 film, yang diselingi dengan nonton serial tv dan main games. Maklum, nonton film terus-terusan juga bosen banget. Hehehehe.
Karena rencananya mau pergi Umroh, otomatis pilih film yang sesuai dong. Film pertama yang saya tonton adalah Haji Backpacker.
Sebenarnya film yang sudah tayang pada saat Idul Adha ini saya pengen nonton di bioskop. Cuma entah kenapa akhirnya kelewat. Untung deh di pesawat ada. Jadi deh saya menghabiskan waktu salah satunya dengan menonton film ini.
Mada (Abimana Aryasatya) marah kepada Tuhan sang pencipta. Setelah ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya, ia merasa bahwa Tuhan benar-benar meninggalkan dan melupakannya. Sebagai bentuk kemarahannya terhadap Tuhan, Mada melakukan perjalanan ke beberapa negara dan mulai menjauhi perintah dan larangan agama. Tanpa disangka perjalanan inilah yang menunjukkan kepadanya arti dari kebesaran Tuhan.
Bagaimana cara Mada menemukan Tuhan dalam perjalanannya?
Sejujurnya saya sedikit rada bingung dengan alur ceritanya. Karena banyak alur yang maju-mundur. Tapi semakin ke belakang sedikit mulai terbiasa dan mengerti akan isi dari film ini.
Salah satu kalimat yang saya suka dari film ini adalah:
“Ketika kamu berharap sesuatu kamu menganggap bahwa Tuhan telah mendukung kamu. Tapi saat harapan itu tidak tercapai kamu menganggap bahwa Tuhan telah meninggalkan kamu. Kamu merasa berhak untuk membalas dan meninggalkannya?“
Kalimat ini terasa sangat pas banget ya. Tanpa saya sadari, saya adalah orang yang seperti itu. Adakalanya saya menyalahkan Tuhan jika sesuatu yang tidak terjadi sesuai dengan rencana. Dan melupakannya di saat saya sedang senang. Kalimat terakhir dari kalimat di atas bener-bener menohok hati saya. :'(
Wah, pokoknya film ini sangat menyentuh sekali. Dan banyak pelajaran yang perlu diambil. Terutama di saat-saat kita menyangsikan Tuhan dan agama. Doa saya, supaya tetap terus bisa berjalan di jalan Tuhan tanpa pernah meninggalkannya. Amien 🙂
Oh iya, saya juga suka bagian akhir film ini. Karena ada sedikit gambaran tentang Masjidil Haram. Pas nonton terasa banget bahagianya karena saya pun sebentar lagi akan ke Rumah Allah ini :))
Ada yang sudah nonton film ini juga?
Ps: Abimana kenapa ganteng banget sih di siniiiiii >.<
View Comments
Belum nonton film ini. Terlewat oleh saya. Hiks.
Kalau naik pesawat yang jarak jauh, temen saya pakai obat tidur. Hehehe
ayukk ditonton. bagus pesannya :)
aku jarang minum obat sih. dipikir selama itu bakalan ketiduran. tapi ternyata sama sekali engga hahahaha
blm nonton filmnya... kmrn itu suami nolak, dgn alasan bntr lg jg bkl ada di tv ;p.. akunya jd males kalo hrs nontn sndiri.. -__-. ntr nyari filmnya de :)
Mungkin kalo gak ada di pesawat aku juga bakalan nonton di tv aja deh. Hehehehe.
Tapi bagus kok pesan dari filmnya. Suka sama bagian akhirnya :)
Filmnya emang rada gak make sense yaaa tapiiii Abimana ituuuu berkharisma banget yaaaa aduuuhhh :D
eh tapi disini aku paling suka Laura Basuki, keren kayak orang dari Cina beneran hihii
Aduh aku jadi cinta mati ama Abimanaaaaa, Ditaaaa! Aku juga akhirnya nonton 99 cahaya di langit Eropa di pesawat langsung 2 filmnya. Itu makin bikin nyessss, pengen punya laki kayak si Rangga hehehehe.