Categories: Beauty

Makna Pencegahan Dari Berbagai Sisi

Siapa yang tahu komunitas Fun Blogging?

Mungkin sebagian besar di lingkaran blogger sudah tahu ya komunitas yang dibangun oleh Trio Cikgu, Haya Aliya Zaki, Shinta Nijerinda, dan Ani Berta. Tapi bagi yang belum tahu, Fun Blogging adalah suatu komunitas yang terdiri dari para alumni workshop Fun Blogging. Workshop ini berisikan sharing ilmu yang berfokus pada cara menulis blog secara profesional.

Saya sendiri sudah pernah mengikuti workshopnya di batch 8. Alhamdulillah sejak mengikuti workshop, baik ilmu maupun network saya di dunia blog semakin bertambah.

Hari Sabtu, 5 Maret 2016 kemarin saya kembali mengikuti acara yang diadakan oleh Fun Blogging yang bekerja sama dengan In Harmony Health Clinic yang diselenggarakan di Loop Station, Jakarta Selatan. Acara ini memiliki tema “The Value Of Prevention”.

Berhubung acaranya pagi sekali, saya sudah berangkat dari rumah lebih awal. Karena pengalaman saya ikut workshop batch 8 kemarin, acara yang diadakan Fun Blogging lumayan on time. Gak mau dong sampe ketinggalan acaranya.

Ternyata saat sampai sudah banyak bloggers yang sudah datang. Bahkan domisili mereka sebenarnya lebih jauh dari saya alias di luar Jakarta. Salut deh sama bloggers yang selalu semangat untuk datang ke acara yang kaya akan ilmu seperti ini. Tidak lupa saya menyapa mereka satu-satu. Senang akhirnya bertemu lagi dengan beberapa teman yang sudah pernah bertemu sebelumnya. Dan maaf ada beberapa teman yang saya masih belum hafal nama dan mukanya. Harus lebih semangat lagi nih blog walking-nya! 😉


Acara pun dimulai cukup on time. Sebagai pembuka ada Teh Ani Berta yang memberikan kata sambutan kepada peserta, sekaligus memberitahukan rundown acara. Karena tema acara hari itu adalah Prevention (Pencegahan), maka ketiga pembicara akan berbagi ilmu yang berkaitan dengan tema yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Seperti Mbak Shinta yang menjadi pembicara pertama untuk berbagi ilmu tentang “Pencegahan De-index Google”.

Apa sih yang dimaksud dengan Index itu sendiri?

Index merupakan search engine traffic, dimana setiap blogger ingin sekali agar blog-nya dapat terdaftar di dalam mesin pencarian (search engine) seperti google, yahoo, dan mesin pencarian lainnya.

Kenapa blog perlu ter-index?

Mungkin selama ini blog kita hanya disinggahi oleh sesama rekan blog saja. Itupun karena the power of blog walking. Pernahkah kalian berpikir bahwa bisa saja tulisan kita di blog mungkin saja kontennya tidak terlalu cocok dengan interest sesama bloggers?

Pernahkah terpikir bahwa mungkin saja suatu saat kita tidak bisa melakukan blog walking ataupun sharing url blog dalam waktu yang lama? Lalu bagaimana? Blog kita akan sepi kalau hanya mengandalkan blog walking dan sharing url saja.

Membuat blog kita agar ter-index lah merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kunjungan dari pembaca yang mungkin kita tidak pernah tahu orangnya. Dengan terdaftarnya blog kita di mesin pencarian, maka pembaca akan menemukan konten yang sesuai dengan ia cari.

Lalu apa itu De-index?

Karena efek dari index sendiri sangat menguntungkan blog, maka tidak jarang banyak orang yang melakukan segala cara agar blognya berada di halaman satu mesin pencarian. Bahkan ada yang berani melakukan black SEO demi keuntungan pribadi.

Padahal langkah-langkah tersebut bisa mengakibatkan blog kita di banned. Sedih ya udah capek-capek bangun brand, bayar hosting, dan menulis dengan baik dibalas dengan di non aktifkannya blog kita.

Oleh karena itu Mbak Shinta menyarankan beberapa hal pencegahan agar blog kita tidak ter de-index alias di banned.

Bagaimana caranya agar tulisan kita di blog berada di halaman pertama google?

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar tulisan kita ter-index dari segi konten, seperti:

  1. Membuat tulisan dengan minimal 1.200 kata.
  2. Antara judul dan isi memiliki relevansi.
  3. Menambahkan eksternal dan internal link pada tulisan.
  4. Memberikan kata kunci pada image.
  5. Mengisi meta data.
  6. Menambahkan video (jika bisa).
  7. Melakukan update tulisan secara rutin.
  8. Jika tidak bisa update secara rutin, buatlah tulisan yang everlasting.

Sedangkan dari sisi kenyamanan pembaca, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

  1. Memiliki desain blog yang responsif.
  2. Sudah bisa diakses melalui mobile site.
  3. Memiliki kecepatan yang baik, sehingga tidak lemot saat dibuka.

Cara lainnya adalah dengan mendapatkan backlink, seperti:

  1. Backlink dari situs authority.
  2. Berkomentar di blog orang lain  dan mengisi kolom Name dan URL, bukan menaruh link pada kolom komentarnya.
  3. Membuat dummy blog.
  4. Backlink dari blog dengan tema yang sama.
  5. Dari blog generator.
  6. Melakukan giveaways.
  7. Sharing di social media.

Bagaimana? Sudah cek blog-nya apakah sudah ter-index belum? 🙂


Acara kembali dilanjutkan dengan materi yang diberikan oleh Mbak Haya. Memiliki latar belakang pendidikan sebagai apoteker membuat Mbak Haya memiliki kekuatan dalam menulis konten berbau kesehatan.

Kali ini Mbak Haya ingin berbagi ilmu dengan tema “Prevent Multiply Interpretation Of Content”.

Menulis artikel tentang kesehatan tidaklah mudah. Tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari. Kunci dari menulis konten kesehatan adalah teliti dan terpercaya. Karena sering kali kita membaca tulisan kesehatan yang terdengar “menyeramkan”, padahal si penulis sendiri menulis tidak berdasarkan data yang dapat dipercaya. Efek terburuknya adalah berita menjadi simpang siur dan malah menimbulkan perdebatan yang seharusnya tidak perlu.

Oleh karena itu Mbak Haya menyarankan salah satu cara untuk mendapatkan sumber terpercaya melalui informasi dari pasien langsung. Namun dengan mendapatkan informasi dari sumber primer seperti ini perlu perhatian yang lebih. Karena bisa saja malah kita tidak mendapatkan informasi yang dapat kita jadikan sumber penulisan.

Bagaimana teknik mewawancarai pasien?

  1. Selalu well-prepared. Pelajari latar belakang narasumber. Kirim e-mail dan perkenalkan diri beserta masuk dan tujuan wawancara. Minta kesediaan yang bersangkutan untuk diwawancarai.
  2. Mewawancara orang di sekitar narasumber, seperti keluarga, dokter, komunitas, dan lainnya.
  3. Pilih lokasi wawancara yang membuat narasumber nyaman. Penting juga memperhatikan aspek keamanan baik untuk narasumber, juga kita sebagai pewawancara.
  4. Bangun kepercayaan narasumber dengan memulai percakapan yang sederhana.
  5. Perhatikan kondisi narasumber. Jika narasumber merasa gelisah atau tidak nyaman, sebaiknya wawancara dihentikan.
  6. Durasi waktu yang pas untuk wawancara adalah selama 1-1.5 jam.
  7. Tanyakan pertanyaan secara detail.
  8. Melakukan verifikasi kepada narasumber.
  9. Melakukan proof read.
  10. Melakukan cross-verifikasi kepada orang-orang sekitar narasumber.

Apakah harus menulis dengan serius? Bagaimana dengan teknik penulisannya?

Terkadang saat menulis konten kesehatan kita dikhawatirkan akan pemikiran akankah ada yang membacanya? Bisa saja konten kesehatan yang layaknya artikel kesehatan resmi tidak cocok dengan gaya pembaca kita.

Maka bukan itulah yang terpenting. Selama kita dapat menulis dengan baik dan jelas, maka gaya tulisan yang santaipun bisa kita gunakan. Berikut adalah yang justru harus diperhatikan:

  1. Buat sesimpel mungkin.
  2. Menggunakan kalimat yang pendek.
  3. Tidak menggunakan jargon atau istilah-istilah yang hanya dipahami oleh sekelompok orang tertentu.
  4. Hindari penulisan akronim.
  5. Lebih spesifik.
  6. Menambahkan kata kunci pada tulisan.
  7. Cek kembali tulisan kepada orang yang paham akan pembahasan kesehatan, seperti dokter misalnya.

Lalu bagaimana cara menulis agar terlihat menarik dan menggunggah perasaan pembaca?

Tulisan yang menarik adalah tulisan yang dapat menyentuh hati pembacanya. Mbak Haya mengatakan bahwa dengan menulis kisah inspiratif adalah salah satu jenis tulisan yang disukai oleh pembaca. Berikut adalah cara membuat kisah inspiratif:

  1. Terdiri dari kalimat solid yang berisikan karakter, konflik, dan ending.
  2. Buat karakter terlihat nyata.
  3. Gunakan “A Killer Opening Line”.
  4. Menambahkan konflik sebagai inti cerita.
  5. Gunakan 5 panca indera dalam penulisan, jika perlu tambahkan panca indera ke-6, yaitu intuisi.
  6. Tambahkan informasi medis sebagai pendukung.

Jadi, sudah bisakah menulis konten kesehatan di blog, belum? 🙂


Pembicara terakhir merupakan seorang dokter spesialis penyakit dalam yaitu, dr. Kristoforus, SpPD. Tapi hari kemarin dokter berkacamata ini tidak datang sebagai pembicara keahliannya, melainkan sebagai pembicara dari In Harmony Health Clinic.

In Harmony Clinic merupakan sebuah klinik yang memberikan layanan pencegahan dan pengobatan secara terintegerasi.

Pada kesempatan di siang hari kemarin, dr. Kristoforus akan berbagi tentang Nilai dari Pencegahan.

Setiap pekerjaan ataupun segala hal yang kita lakukan memiliki resiko. Namun dari segala banyak kejadian yang tidak diinginkan terjadi di dunia ini, masih ada banyak juga langkah pencegahannya.

Termasuk berbicara soal penyakit. Sering kali kita mendengar kalimat “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Tapi apakah kita semua sudah benar-benar menjalankannya? Masihkah kita malas untuk periksa kesehatan ke dokter? Atau malah tunggu sakit dulu baru ke dokter?

Bagaimana Konsep Pencegahan Penyakit?

Ada beberapa konsep yang dijelaskan oleh dr. Kristoforus untuk membantu kita memahami bahwa pentingnya mencegah penyakit sebelum datangnya penyakit. Konsep ini juga sebenarnya dapat berlaku pada semua aspek kehidupan. Apa saja itu?

  1. Memiliki mindset untuk mencegah. Karena mencegah penyakit itu harus diperjuangkan, bukan didapatkan. Jangan kita hanya terima apa adanya. Justru kita harus berusaha agar terhindar dari penyakit.
  2. Tentukan tujuan dan langkah konkretnya. Misalnya, saya mau mencegah penyakit jantung. Maka saya harus berolahraga dengan intensitas sedang selama 150 menit/minggu.
  3. Melakukan persiapan untuk menuju kemenangan. Dengan kita bersiap diri, maka tidak jarang akan mendapatkan hasil yang kita inginkan.
  4. Jangan pernah percaya pada siapapun. Maksudnya bukan bikin paranoid ya, tapi jika mendapatkan informasi ada baiknya telaah dan cari tahu sendiri kebenarannya.
  5. Rencanakan yang terbaik, dan siapkan diri untuk yang terburuk. Maka itu perlu untuk memiliki plan B.
  6. Jangan takut untuk gagal, karena kehidupan itu adalah sebuah pembelajaran yang tidak akan pernah berhenti.
  7. Kehidupan adalah tentang pilihan, maka pilihlah dengan bijak.
  8. Buatlah ceklist agar tidak terlupa akan hal-hal penting yang harus disiapkan.
  9. Kenali musuhmu. Apalagi musuh terbesarmu, yaitu diri sendiri.
  10. Lakukan pengecekan terhadap tubuhmu sendiri untuk mengetahui kondisinya.
  11. Melakukan vaksinasi yang merupakan sebuah konsep pencegahan. Karena vaksin adalah sebuah investasi kesehatan untuk membangun kekebalan tubuh.
  12. Setelah semuanya dipahami, maka yakinilah dan lakukan tindakan pencegahan untuk kesehatan diri sendiri.

Mengapa kita yang sudah dewasa juga perlu di vaksin?

Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa tonton video ini:

Satu pesan yang cukup membuat tertegun adalah alasan vaksinasi yaitu:

  • Karena lebih baik mencegah daripada mengobati
  • Karena lebih hemat mencegah daripada mengobati
  • Karena kita tidak tahu kapan penyakit datang

Ada benarnya juga ya! Di sesi tanya jawab pun banyak pertanyaan yang dilontarkan peserta, ada beberapa hal yang dapat saya rangkum, antara lain:

  • Vaksin dilakukan saat kondisi badan sehat. Bukan karena sudah ketahuan penyakitnya.
  • Vaksin biasanya dilakukan sebanyak 3 kali suntik dalam jangka waktu 3 bulan. Jika tidak tuntas, maka efeknya tidak akan bertahan lama. Sedangkan untuk 3 kali suntik, pencegahannya bisa bertahan sampai 10 tahun-an. Lebih hemat, bukan?
  • Konsultasikan jenis vaksin apa yang bisa kita ambil. Misalnya untuk wanita yang sudah pernah berhubungan seksual bisa mengambil vaksin serviks. Untuk yang suka traveling, bisa ambil vaksin typus dan hepatitis A. Atau yang sederhana saja, bisa mengambil vaksin flu.

Untuk pertanyaan yang lebih lanjut mengenai vaksin, bisa ditanyakan kepada In Harmony Health Clinic di website: http://www.inharmonyclinic.com/ atau telepon ke 021-5030-5050.


Itulah tiga hal pencegahan dari berbagai sisi, yaitu sisi SEO blog, sisi konten penulisan di blog, dan juga sisi kesehatan diri kita.

Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat ya untuk teman-teman. Pesan saya, tidak ada salahnya untuk mengecek kondisi kesehatan kita sedini mungkin. Yuk sehat bareng-bareng! 🙂

Photo Milik Pak Dian Kelana

Terima kasih Fun Blogging dan In Harmony Health Clinic!

Lia

Seorang ibu yang gemar menulis tentang beauty, motherhood, dan lifestyle.

View Comments

Share
Published by
Lia
Tags: Belajar Blog Event Health Kesehatan Konten Blog Pencegahan SEO Vaksin

Recent Posts

  • Beauty Review

Expert Care Review: Skincare Anak

Review produk Expert Care, skincare anak kulit sensitif yang sukses mengatasi kulit kering dan bruntusan… Read More

2 months ago
  • Travel

Sukses Perpanjang SIM Secara Online 2024

Sudah tau cara perpanjang sim secara online? Gampang banget lho ternyata! Sini kukasih tau caranya… Read More

2 months ago
  • Personal

Akhirnya 10k

Setelah bertahun-tahun membangun akun Instagram, akhirnya baru di tahun inilah berhasil mencapai 10k followers. Read More

2 months ago
  • Playground Anak

Tips Beli Tiket Main di Kidzooona Dengan Harga Murah

Ayo ajak anak bermain di playground, dan aku kasih tau cara beli tiket main di… Read More

2 months ago
  • Money

Mencairkan JHT Melalui JMO

Mencairkan JHT melalui aplikasi JMO ternyata sangatlah mudah dan cepat. Yang mau mencairkan dana pensiun… Read More

7 months ago
  • Beauty Review

Wardah Clarifying Clay Mask Review

Review Wardah Clarifying Clay Mask pada tipe kulit wajah kering. Kira-kira apakah cocok? Baca pengalaman… Read More

9 months ago