Enak Ya…

Cerita kali ini terinspirasi dari beberapa kejadian di lingkungan sekitar. Kedua cerita di bawah ini membuat saya dapat mengambil suatu kesimpulan. Kesimpulan apa? Yuk baca dulu ceritanya.
Enak ya… Kerjanya santai.
Itulah kalimat yang sering saya dengar dari lingkungan sekitar. Memang pekerjaan saya terlihat santai sih, duduk manis, googling, sesekali jawab telepon, sesekali bales skype.
Enak? Tentu tidak. Orang lain bisa lihat pekerjaan orang lain begitu enak. Karena mereka belum merasakan apa yang sebenarnya dilakukan orang tersebut. Padahal, yang selama ini saya tahu kerja dimanapun dan apapun pekerjaannya itu pasti ada enak dan gak enaknya. Bohong kalo gak ada enaknya sama sekali. Bahkan para traveler yang kerjanya jalan-jalan mulu itu pasti pernah ngerasain gak enaknya kok, seperti ketinggalan pesawat, ditipu penduduk lokal, mabuk perjalanan, dan masih banyak lainnya.
Masih bilang kerjaan orang lain lebih enak? Kenapa gak cari kenikmatan dari pekerjaan sendiri sih? 😉
Enak ya… Gajinya besar.
Kalo ngomongin gaji memang sensitif sekali. Gak ada angka spesifik dimana seseorang merasa gaji yang diterimanya cukup. Saya sendiri kalo ditanya mau gaji berapa juga maunya bilang gaji yang gak ada abisnya. Tapi apakah itu cukup?
Gaji juga diidentikkan dengan jabatan. Wajar. Ada tanggung jawab, ada juga harganya. Jadi kalo kita iri sama seorang general manager yang dibandingkan dengan kita yang cuma staff, terlalu lucu sih jatuhnya. Sama juga halnya dengan membandingan gaji antara satu divisi dengan divisi lain. Kayak gak ada kerjaan aja sih situ. Pantesan gak naik-naik jabatan/gaji 😛

Tapi bukan berarti pasrah digaji minim juga yaaaaa. Menurut saya masih wajar kok kalo kita cari tahu pasaran gaji untuk level dan pengalaman tertentu.

Dari dua hal tersebut saya belajar 1 hal. Gak usah pusing sama urusan orang lain. Yang penting kita bekerja bener dan baik sama semua orang. Rezeki sudah ada takarannya masing-masing.
Rumput tetangga memang pasti bakalan selalu lebih hijau dari rumput sendiri. Gak bakalan ada habisnya kalo ngebanding-bandingin. Lagian emangnya kita tahu kalo hidup seseorang itu enak hanya dari sosial media saja?
Yuk, daripada galau lihat hidup orang senang mending kita fokus bikin kehidupan sendiri yang lebih bahagia. Lebih real kan tujuannya? 😉
Thanks for reading!

5 Replies to “Enak Ya…”

  1. Betul sekali. Di dunia ini gak bakalan ada kata puas deh sebenernya kalo ikutin napsu. Tapi kalo bersyukur terus, Insya Allah enak aja hidupnya 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *