Doraemon: Stand By Me

Masih inget gak aktivitas kita kalau di hari Minggu Pagi jam 8? Pasti lagi nonton robot kucing berwarna biru di stasiun televisi oke itu. Hehehehe…
Yang jawab Doraemon. Selamat, berarti umur kita cuma beda-beda tipis. Tapi saya tentunya jauh lebih muda dooong 😛 Hihihihi.
Selain serialnya di TV, banyak juga yang baca komiknya. Adik saya sampe punya beberapa komik Doraemon dari mulai seri yang biasa aja, sampai yang petualang. 
Cerita Doraemon itu memang bener-bener gak ada matinya ya. Sederhana tapi sangat menghibur. Belum lagi lihat alat-alat yang canggih. Dan waktu kecil saya selalu percaya kalo suatu saat dunia masa depan itu akan ada robot seperti Doraemon 😛
Sampai akhirnya beberapa bulan yang lalu, muncul lah trailer Doraemon versi Movie, Stand By Me
Apahhhh? Dibuatin filmnya?? Banyak yang percaya kalo film ini adalah film terakhir Doraemon. Apalagi ditambah cuplikan singkat dari filmnya seperti ini:
Di poster pun terlihat muka Doraemon yang sedang menahan tangis. Jadi apa maksud semua ini???
Tapi maksudnya bukan poster yang ini ya 😛
Source: http://www.animindo.net
Daripada penasaran, akhirnya saya nonton filmnya beberapa waktu yang lalu. Tentunya setelah anak-anak sekolah sudah pada berlibur entah kemana. Hehehehe, histeria Doraemon sempet bikin bioskop ibu kota penuh lho! Jadi saya nunggu udah agak sepian aja.
Sewashi yang dari masa depan mengirimkan robot untuk kakek buyutnya, Nobita, untuk dapat membantu mengubah nasib sang kakek. Awalnya Nobita yang pemalas, lemah, dan tidak pintar ini ditakdirkan akan menikah dengan Jaiko, adik Giant. Karena tidak mau memiliki nasib seperti itu, maka Doraemon sang robot dengan alat-alatnya berusaha membantu Nobita supaya dapat menarik perhatian Shizuka.
Perubahan apa yang terjadi dengan Nobita? Apakah Nobita akan benar-benar menikahi Shizuka? Bagaimana nasib Doraemon setelah misinya berhasil?
 
Sebenernya rada kecewa sih sama filmnya. Karena kesannya satu film penuh banget ceritanya, seperti ditumplekin jadi satu. Walaupun sebenarnya ada beberapa adegan yang memorable karena mungkin kita pernah nonton atau baca sebelumnya.
Yang saya suka sudah pasti sama teknologi 3D-nya. Shizuka-nya beneran cantik bangettttt… Pantesan cowo-cowo pada suka hihihi. Eh, tapi entah kenapa menurut saya mukanya Nobita disitu aneh. Jadi kayak orang lain. 
Jadi worth it ga nih nontonnya? Buat saya sih untuk sekedar hiburan dan nostalgia sama tontonan masa kecil sih oke lah. Untung aja gak ikutan buru-buru nonton sama antri bareng anak kecil. Mungkin rasanya bakalan beda. Hehehehe.
Ada yang sudah nonton juga? Bagaimana menurut kamu sendiri tentang film ini?

14 Replies to “Doraemon: Stand By Me”

  1. Haduh, baca postingan kamu jadi bikin ngiler, makin penasaran deh pengen nonton langsung. Soalnya selama ini cuma dapet kabar dari burung yang berseliweran aja. :')

    Salam hangat,
    Sandra Dewa

  2. aah, kartun legendaris favoritku jaman kecil. tapi versi 3D ini belum nonton..
    kayaknya tren animasi skr jadi 3D ya

  3. Hi Sandra Dewa,
    iya dong, jangan denger kabar burung aja. hehehe kalo udah nonton share ya ttg filmnya 🙂

    Hi Fikri Maulana,
    betul sekali. filmnya jadi tontonan wajib buat fansnya doraemon ya 🙂

    Halo Mila,
    ayo nonton 🙂 iya, kayaknya sekarang semua jamannya 3D. tp gak nyesel deh liat film ini bersi 3D 🙂

  4. Aku belum nontooon… awalnya pingin nonton, tapi ternyata filmnya udah ada di nonton.com . tapi itu pun belum ditonton karena lupa melulu. Hahahaha… Moga-moga weekend ini bisa nonton aah… Makasi sudah sharing Liaa 😀

  5. sudah nonton.
    kirain bakalan jadi film baru ternyata gabungan dari film-film lama doraemon.
    but still love it, because it's kind of cherishing my childhood memories :).

  6. Hai Keiagasshi
    Iya, rasanya teaser-nya terlalu "berlebihan" jadi kita punya ekspektasi tinggi. Tapi namanya Doraemon tetep jadi tontonan favorit masa kecil kita yaaa 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *