Dilema Hunting Kuliner

Jadi Pecinta Kuliner itu susah-susah gampang!

Susah, soalnya harus selalu haus informasi tentang resto-resto baru yang lagi hits. Jadi orang pertama mem-posting makanan/minuman/suasana resto yang paling baru itu udah bisa bikin kita jadi orang paling up to date sejagat Instagram ya ga? Hehehehe.

Terlepas dari semua itu, pastinya pecinta kuliner memang suka mencari suasana dan menu-menu baru yang harus dicoba. Dari makanan di pinggir jalan sampe resto bintang lima, rasanya baru poll ya kalo udah dicobain semua.
Namun sayangnya proses “culinary hunting” ini gak selamanya mulus. Banyak halangan, rintangan, dan tantangan yang harus dihadapi oleh pecinta kuliner (ceileh!). Nah ini beberapa hal yang menjadi dilema para pecinta kuliner ketika sedang melakukan culinary hunting. Yuk disimak!
 
LOKASI RESTO/TEMPAT MAKAN YANG JAUH
Ini nih, masalah utama hampir semua pecinta kuliner. Contohnya saya yang tinggal di Kelapa Gading. Memang di Gading banyak sekali lokasi kuliner yang enak. Tapi kalo di Gading terus, lama-lama saya bosan. Kepengen deh sesekali main-main ke Pasar Santa yang katanya lagi heboh itu. Atau main ke PIK yang katanya banyak resto dengan tema yang unik. 
TIDAK PRAKTISNYA NAIK KENDARAAN UMUM
Hampir sebagian besar saya melakukan perjalan dengan menggunakan kendaraan umum. Alasan utamanya sih biar hemat dan sehat. Tapi ada kalanya naik kendaraan umum menuju tempat kuliner itu kurang praktis. Seperti perjalanan saya ke Cilandak kemarin malah ternyata mengeluarkan lebih banyak ongkos. Maklum karena ketidak tahuan saya dengan jalanan Jakarta Selatan, akhirnya terpaksa naik taksi demi alasan waktu agar tidak terlambat datang ke acara.

Pulang dibawain oleh-oleh (terima kasih Kedai Ketan Susu!), tapi rempong karena naik Commuter Line :'(

 

LOKASI RESTO/TEMPAT MAKAN YANG PELOSOK DAN SEMPIT
Gak semua tempat makan itu berada di lokasi yang bagus lho. Kadang malah di tempat-tempat pelosok dan terpencil itu banyak makanan yang enak. Kendala utamanya di tempat-tempat seperti ini adalah sempitnya jalanan dan sedikitnya tempat parkir. Kalo lagi apes, ya mesti rela ada sedikit goresan di mobil.
MALES PERGI JAUH KARENA MACET
Ini nih masalah utama Jakarta dan sekitarnya. Padahal seharusnya kan kalo weekend orang pada gak kerja ya, tapi anehnya tingkat kemacetannya bisa berkali-kali lipat lho. Cobain deh pas weekend ke Bandung atau Bogor kalau tahan sama macetnya yang dahsyat itu. Atau kalau engga cobain aja ke Gading Sabtu sore, siap-siap nahan laper di mobil yaaa. Hihihihi.
Di antara semua rasa galau dan dilema di atas, sebagai pecinta kuliner kita gak boleh patah semangat dong. Namanya passion dengan kuliner itu, apapun halangan dan rintangannya wajib dihadapi. Untuk itu maka hadirlah sebuah city car yang pas untuk menemani perjalanan hunting kuliner kita dengan menggunakan Toyota Agya.
Agya adalah mobil mini keluaran Toyota yang lincah dan praktis menyesuaikan dengan kondisi kota. Agya memiliki 7 macam pilihan warna yang terlihat sangat stylish dan cocok untuk anak muda.  

Lalu kenapa sih Agya cocok untuk para pecinta kuliner? Ini dia alasannya: 

COCOK DIGUNAKAN DI KOTA

Sesuai dengan kelasnya sebagai city car, Agya sangat cocok untuk menemani kita berpetualang mencari tempat-tempat kuliner yang baru. Bagi wanita yang juga suka mengendarai mobil sendiri, tidak perlu khawatir lagi. Karena mobil kecil biasanya lebih mudah digunakan dan pastinya tidak terasa berat 🙂 (pengalaman pribadi :P)

BODY YANG RAMPING
Desain mobil yang mungil dan ramping, sangat memudahkan kita saat mengendarainya di daerah yang sempit. Tidak ada halangan lagi untuk kita saat mengunjungi tempat kuliner yang berada di daerah pelosok.

TEMPAT DUDUK YANG LUAS
Dulu temen saya pernah bilang, 
“Kalo lu bawa mobil yang cuma bisa angkut temen dikit, sama aja lu cari musuh, Li! :D”

Jadi ceritanya waktu itu saya lagi memuji mobil yang hanya bisa diisi oleh dua orang penumpang. Dan respon teman saya seperti itu. Hahahaha. Sama halnya dengan hunting kuliner. Kayaknya gak seru ya kalo cuma sendiri. Maka itu mobil yang digunakan juga harus bisa memuat penumpang lebih banyak. Dan satu hal lagi yang penting, gak sempit! Untungnya Agya memiliki desain tempat duduk yang nyaman dan aman. Bahkan, kalau ada yang punya baby, bisa juga untuk ditaruh car seat tanpa memakan banyak tempat lho. Yang punya barang bawaan banyak juga bisa ditaruh di bagasi agar lebih nyaman.

HEMAT BENSIN
Di antara semua kelebihan dari mobil Agya sebelumnya, menurut saya ini poin yang paling penting. Harus hemat! Agya sendiri sudah merupakan mobil LCGC (Low Cost Green Car) yang lebih menghemat bensin. Dan lebih untungnya lagi, harga mobil ini masih terjangkau lho, yaitu dimulai dari IDR 110 jutaan.
Selain itu Agya juga memiliki sistem pengamanan yang baik dan sesuai standar. Sehingga beraktivitas sehari-hari dengan menggunakan Toyota Agya lebih mudah, hemat, dan menyenangkan.
Keren kan? Masih pada dilema lagi gak saat mau hunting kuliner? 🙂
Ada yang sudah pernah mencoba Toyota Agya sebelumnya? Untuk info lebih lanjut, dapat dicek di sini ya!

17 Replies to “Dilema Hunting Kuliner”

  1. Sepeda keren sih. Sehat juga lagi. Cuma kayaknya gak boleh jauh-jauh mainnya ya. Bisa-bisa betis berkonde hehehe 😀

  2. Aku juga udah pernah coba mobil Agyanya temenku. Enak. Luas juga, padahal temen2 sama pacarku badannya makmur semua hahaha 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *