Alasan Kenapa Tidak Boleh Memencet Jerawat

Dalam postingan beberapa waktu tentang dosa-dosa dalam dunia kecantikan, saya menyebutkan bahwa memencet jerawat adalah sebuah guilty pleasure. Gak cuma buat saya aja, tapi beberapa teman juga setuju kalau ada kepuasan tersendiri setelah berhasil mengeluarkan nanah jerawat (euwh…) dari dalam pori-pori.

Memang gak semua jerawat bisa seenaknya dipencet dan lalu keluar nanahnya. Ada juga tuh tipe jerawat yang mendem trus bengkak. Mau keluarin juga susah.

KENAPA TIDAK BOLEH MEMENCET JERAWAT?

Well, intinya sih mau jerawat yang kayak gimana pun, sebaiknya kita jangan memencet sama sekali.

Kenapa? Karena alasan-alasan ini:

1. Memencet jerawat hanya akan membuat kulit tambah sakit, bahkan bisa berubah menjadi radang atau bengkak. Jika sudah seperti ini, biasanya saya kompres dengan air es supaya hilang rasa nyut-nyutannya.
2. Tapi belum selesai disitu, bahaya selanjutnya yang mungkin akan kita lihat adalah adanya bekas jerawat. Bekas jerawat ini bisa ada di kulit dalam waktu yang sebentar ataupun lama. Tergantung tingkat rusaknya kulit kita akibat memencet jerawat. Cara memudarkan bekas jerawat ada banyak hal, salah satunya adalah exfoliate.
3. Alasan terakhir sekaligus alasan yang paling menyebalkan, yaitu berpotensi untuk memunculkan jerawat baru!

Saya pernah melihat sebuah ilustrasi yang lucu dari blogger asal Singapura atau Malaysia (? saya lupa siapa tepatnya). Jadi jerawat itu kalau semakin dielus-elus (baca: dipegang-pegang), maka “dia akan mengira kalau kita sayang sama dia” lalu si jerawat akan bertahan lama di permukaan kulit. LOL!

Kalau jerawat dikeluarkan dengan paksa (baca: dipencet), maka “dia akan marah dan mengeluarkan jerawat yang lebih besar atau bisa saja ngajak temennya”. >.<

Sebaliknya, kalau jerawat dicuekin aja, maka “dia akan merasa dilupakan lalu ia pergi dengan sendirinya”. 🙂

Hahahaha. Lucu ya ilustrasinya? Sampai sekarang saya masih inget karena bener-bener rasional. Walaupun sih dalam kenyataannya masih suka bandel coba pencet jerawat. Hehehehe.

CEGAH PENCET JERAWAT DENGAN DERMA ANGEL

Ngerti banget kalau menahan diri untuk tidak memencet jerawat itu susahnya minta ampun.

Tapi gak ada yang gak mungkin di dunia ini.

Harus optimis, jangan pesimis.

Kalau ada kemauan pasti ada jalan.

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian…. Okee, kalo dilanjutin gak bakalan kelar ini >.<

Jadi ceritanya saya baru saja dikenalkan oleh produk Acne Patch yang bernama Derma Angel. Buat yang belum tahu, acne patch itu bentuknya seperti sticker bulat yang transparan. Acne patch ini ditempelkan pada jerawat yang sudah mau keluar nanahnya, supaya bisa disedot tanpa harus kita memencet jerawat.

Dulu saya pernah coba acne patch merek lain, tapi tidak mengangkat nanahnya dan kelihatan banget stickernya sampai orang-orang pada nanya lagi pake apa =.=

Mumpung saya lagi suka jerawatan, maka Derma Angel ini bisa banget  dicoba. Dan hasil percobaan saya selama beberapa kali adalah:

1. Saya memakai Derma Angel dalam keadaan kulit wajah dan tangan yang sudah bersih dan kering. Lalu saya mengambil satu patch untuk ditempelkan ke tengah jerawat.
2. Tekan patch secara halus dan gunakan sampai sekitar 8-12 jam.

Kebetulan Derma Angel yang saya punya adalah tipe Day yang digunakan di pagi-siang hari. Untuk yang ingin dipakai saat tidur produk yang merupakan penjualan nomor 1 di Cina ini juga menyediakan tipe Night. Untuk melengkapi kebutuhan juga, tersedia produk kombinasi Day & Night.

Kedua tipe masing-masing memiliki 12 pcs patch di dalamnya.

Yang saya suka dari Derma Angel adalah:

• Benar-benar transparan sampai tidak terlihat, bahkan menyatu dengan kulit.
• Gampang ditumpuk dengan makeup.
• Daya rekat yang bagus. Sehingga jerawat tertutup dengan baik dan hygienis.
• Kalau sudah ditempel begini, bisa mencegah tangan jail pegang-pegang wajah.
• Dan yang pasti bisa mengangkat nanah jerawat tanpa perlu dipencet lagi.

Oh iya, setelah pemakaian beberapa jam, saat saya mengangkat sticker terlihat sekali nanah ikut terangkat dari pori-pori kulit. Biasanya setelah itu saya suka keluar cairan.

Saya langsung ambil tissue untuk menghentikan cairan supaya tidak menyebar ke kulit lain. Gak perlu ditekan tapi cukup diusap saja. Biasanya setelah itu tetap akan ada bekas jerawat, namun tidak separah kalau saya pencet jerawatnya dengan tangan atau alat yang biasa dipakai untuk mengangkat komedo itu.

Tapi yang pasti, kulit tidak kemerahan, bengkak, atau iritasi karena nanah keluar karena dipaksa.

Ternyata Derma Angel punya kandungan utama yang bisa mengangkat nanah tersebut yang dinamakan dengan Hydrocolloid dressing.

KESIMPULAN

Penting sekali merawat jerawat agar dapat pecah sendiri dengan alami. Namun saya akui bahwa godaan untuk memencet jerawat itu lebih besar.

Supaya tidak gemes dipencet atau terpapar banyak bakteri akibat sering dipegang, maka penggunaan acne patch dari Derma Angel sangatlah saya rekomendasikan.

Apalagi modelnya yang transparan, sehingga membuat saya pede pakainya saat di siang hari. Tinggal tambah makeup, orang lain pun gak ngeh kalau saya lagi pakai Derma Angel.

Harganya pun sangat terjangkau. Day/Night (isi 12 pcs) Rp 36.000,- sedangkan Kombinasi Day (12 pcs) dan Night (6 pcs) seharga Rp 51.000,-. Kemarin saya main ke Guardian pun produk ini sudah tersedia.

Jadi, ada yang masih mau pencet jerawat lagi? Goodbye Acne!

---

Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition yang diselenggarakan oleh BP Network dan Derma Angel. Namun opini dan sudut pandang yang ditulis murni merupakan pendapat saya yang berdasarkan oleh pengalaman saat menggunakan produk. Silahkan baca ini untuk lebih lanjut.