#CurhatBlogger: Antara Aku, Dia, Kalian dan Blog

“Kamu kok susah banget sih diajak jalan?”

“Hari ini pergi lagi? Gak capek?”

“Aku main games aja deh. Abisnya kamu sibuk blogging terus sih!”

Photo Source
Hai kawan-kawan. Sebenernya kepengen jadiin blog ini hanya tempat berbagi informasi saja, dan bukannya curhat pribadi. Tapi saya merasa bahwa curhatan kali ini bukan terjadi pada diri saya saja. Mungkin ada beberapa teman yang mengalami hal yang sama. 
Silahkan baca tulisan ini, jika tertarik. Dan jangan lupa share juga pengalaman dan tips kalian ya di kolom komentar 🙂
Kalimat pertanyaan di atas hampir sering saya dengar belakangan ini. Entah kenapa saya sendiri jadi bertanya-tanya apakah saya sesibuk itu?
Sudah sekitar 2 tahunan ini saya aktif menulis di blog. Dan semakin kenal beberapa komunitas dan teman yang memiliki hobi yang sama, Alhamdulillah kegiatan blogging online maupun offline (walaupun gak banyak-banyak amet) ada saja yang bisa saya datangi.
Ehm, jangan dibandingin jumlahnya sama jumlah acara atau kegiatan full time blogger ya. Saya tahu walaupun full time blogger punya waktu yang lebih leluasa dibandingkan karyawan kantor, tapi jadwal mereka tentunya lebih padat. Saya mah cuma kosong pas Sabtu dan Minggu aja hehehe.
Di sinilah masalah muncul. Status saya yang masih menjadi buruh korporat ini sedikit banyak memiliki pertentangan waktu dengan kegiatan blogging yang saya sedang tekuni. Yah, walaupun entah kesempatan itu ada atau tidak nantinya, saya kepengen suatu saat cukup bisa bekerja sesuai dengan hobi saya, yaitu menulis.
Sementara ini keterbatasan waktu saya untuk hadir dalam event-event biasanya hanya bisa saya sanggupi untuk datang saat weekend. Walaupun akhirnya harus menempuh perjalanan yang jauh dan mengorbankan hari libur saya. Dan saat sepulang kerja pun saya biasanya menghabiskan waktu di kamar untuk meng-update blog atau sekedar mencari inspirasi tulisan.
Tentunya saya sangat senang dan bersyukur atas hobi saya ini. Tapi hal ini berbanding terbalik dengan lingkungan sekitar saya. Teman-teman mulai merasa saya terlalu sulit untuk diajak nongkrong. Orang tua saya juga kesulitan untuk mengajak saya pergi ke acara keluarga, bahkan kekhawatiran mereka sebenarnya terletak pada kesehatan saya. Pasangan pun mulai ikut-ikutan ngambek karena kalah sama laptop, dan akhirnya dia juga cari kesibukan lainnya. 
Jadi berasa direbutin orang-orang ya. Pada minta jatah diperhatiin semua hahahaha.
Saya pernah bertanya kepada Mas Dani dan Mas Ryan di twitter. Bagaimana keduanya yang masih bekerja di sebuah perusahaan, dan khususnya Mas Dani yang sudah berkeluarga masih sempat update blog dengan frekuensi yang sering? Saya tidak ingat betul apa jawaban mereka, tapi yang pasti belum memberi jawaban yang memuaskan saya. Kenapa pake rahasia-rahasiaan sih, Mas? 😛
Kemarin siang pun saya mengikuti mini workshop bersama Travel Blogger yang ternyata juga seorang karyawan kantor, tapi masih sempat traveling kemana-mana. Lalu ada Rinta Adita yang masih mencari sesuap nasi di ibu kota (menurut informasi di blognya), tapi masih bisa jalan-jalan tiap bulannya dan blognya update terus setiap hari. Juga Winda Puspita yang kayaknya semua event bisa dihadiri, tapi masih bisa posting dan bahkan kemarin sempet solo traveling. Dan masih banyak blogger yang statusnya masih menjadi part time blogger lainnya. Hayo dong kasih tips dari kalian hehehehe 😛
Sejauh ini setelah saya ditegur dengan orang-orang sekitar, akhirnya pelan-pelan saya mulai memperbaiki diri. Ternyata ada banyak celah yang bisa saya lakukan demi tetap menjadi pribadi yang sama dan masih menjadi milik “bersama” (eaaa… belah aja aku kak, biar kayak amoeba), namun kegiatan blogging juga tetap berjalan, seperti:
  • Mengajak teman-teman untuk mencoba restaurant baru. Gossip time lancar, saya juga bisa dapet postingan Food Review deh hehehe.
  • Mengajak pasangan untuk ikut “bekerja” saat weekend. Lumayan kan, ada tukang foto gratis hehehe.
  • Ajak liburan keluarga, supaya bisa buat tulisan jalan-jalan bersama keluarga kayak blognya Mas Arman.
  • Mengalah untuk tidak ikut event kalau bentrok dengan acara dari keluarga atau teman-teman terdekat.
  • Menulis 1 hari sekali hanya saat pulang kantor saja. Weekend dipakai untuk event dan istirahat. 
Lalu untuk waktu saya sendirinya gimana? Saya sih nunggu ada voucher spa gratis aja. Biar punya Me Time 😛

Kalau teman-teman yang masih bekerja dan juga punya blog aktif biasanya bagaimana cara mengatur waktu supaya tetap bisa seimbang? Share ya, supaya saya bisa mempraktekannya juga 🙂
Terima kasih sebelumnya!

33 Replies to “#CurhatBlogger: Antara Aku, Dia, Kalian dan Blog”

  1. menjadi seorang blogger part times bukan jadi alasan yah mba agar seperti blogger profesional

  2. Saya juga pernah bertanya tuh sama mas Dani dan mas Ryan, tapi kayaknya nggak pernah dijawab deh… hahahaha
    Pada akhirnya jangan sampai memberatkan aja siyh mba. Sekarang saya kalau mau nulis di subuh dan dischedulin untuk dipublish agak siang. Jadi pulang kantor udah tinggal gelendotan bareng suami. Saya bertekad nggak megang gadget kalau suami lagi senggang. Kecuali dia sedang menyibukkan dirinya dengan main game… hahaha.
    Walau masih kepikiran juga nanti pas dedek bayi sudah terlahir ke dunia bisa nggak ya blogging lagi kayak sekarang. YA jujur aja, untuk blogwalking dan posting masih suka 'nyuri-nyuri waktu' di jam kerja. 😀 😀
    Cuman memang yang belum kesampean itu yang kumpul-kumpul event blogger. Mungkin suatu saat nanti 🙂

  3. aku hanya nulis seminggu sekali apa 2 kali akhir2 ini lia…sesempetnya aja sih yg penting berarti dan rutin tiap minggu update hehehe…
    iy masih heran aku sm mas ryan, dy kerja tapi tiap hari update…hebat ih…

  4. Problem ini persis dengan yang widya alami sekarang. Seringkali kesibukan menjadi hambatan untuk mengembangkan hobi. Tapi pasti selalu ada jalan kalo kita mau berusaha 😀 Tapi kalo widya biasanya menulis ketika dini hari 😀 mengurangi waktu tidur untuk kegiatan yang ditekuni 😀

  5. Untuk 1 day 1 posting, eike, angkat tangan! Karena dalama keseharian eike juga harus menjadi istri, ibu, assistant RT, dan wanita karir #eh.
    Iya, blogging bagi aku adalah karir. Dan harus ditekuni dengan sepenuh hati dengan membuat postingan konten unik dan orisinil, biar di sayang Mbah Google.
    Jadi, tak pernah aku paksakan diriku blogging jika dan pencet tombol publish, jika menurutku postingan ti dak "menggigit". Lagi-lagi ini versiku yaaa. ~_*
    Lagi pula, posting tiap hari juga tidak menjamin AR, DA atau Klout terdongkrak. Kudu BW dan optimalkan semua akun sosial media.
    So, memang sungguh menyita waktu, khususnya bogger newbie seperti aku.
    Tetap semangat menulis di dunia maya, namun harus balance juga ya di dunia nyata.
    Semoga membantu

  6. Liaaaa 😀
    ini tuh persoalan semua orang deh kayaknya, atau kita aja ya?
    Akhir-akhir ini akupun merasa 24jam itu selalu kurang, belom lagi kalo weekend selalu ada acara seru. Tapi yaaa gimana namanya keluarga harus diprioritaskan. Berhubung sekarang ini masih LDR sama mas bebeb, tiap dia pulang aku gak ambil acara apapun deh demi quality time. Ngerjain blogpost juga setelah pulang kerja, kadang di jalan ketik dulu di evernote, atau mampir kedai kopi. Capek banget emang rasanya, tapi ya tetep harus semangat! 😀

  7. toss Li.
    kalau aku justru salut sama para bunda yang udah berkeluarga. pasti kan rempong urus anak, suami, rumah, mertua, belum lagi temen-temen sekitar.

  8. Iya tuh, Mas Dani dan Mas Ryan pake rahasia-rahasiaan hahaha.

    Bener, Mbak Sandrine. Keluarga memang harus diutamakan. Harus pinter-pinter aja ngebaginya 🙂

  9. Kalo saya pribadi pd prinsipnya jgn ampe maksain. Enjoy…aktivitas blogging jalan, sosial sma temen jalan, ngurus kluarga jg jalan. Tergantung prioritas sih. Kalopun pada akhirnya kita lbh milih event blogging drpd kondangan tmn, udh kliatan lah ya yg mana prioritas kita. Wkwkw.
    Kalo saya, event blogging ini sampingan aja. Kalo dr sisi keluarga, tmn, udh ngetag kita, yaudah leave it. Cuma ya tiap org beda2 sih.

  10. Diluar kegiatan rumah tangga dan keluarga ya buat ngeblog. Jalan-jalan ke pasar aja jadi bahan tulisan.
    Cuma saya jarang ke event, di daerah mah jarang ada.

  11. Kalo aku sih… ngepostnya memanfaatkan waktu senggang aja. Jadi kalo emang bener-bener ada free time di sela2 kesibukan sbg IRT dan wanita karir baru deh nulis… nggak maksain diri sih supaya bisa nulis 1post sehari. Intinya yg penting gunakan waktu luang sebaik mungkin tanpa harus cuekin dunia nyata. Hehe… salam kenal mak

  12. wiiih salut aku ma kamu li…duhhh aku aja yang irt ini suka males malesan klo evenntnya ga balik modal transpot) heheh…
    iyahh kok sama li, aku juga kadang diprotes, karena mataku kayak panda karena kebanyakan nglepotop hoho

  13. Hehehehe wajar sih Nit. Harus diperhatikan juga ongkos, jarak, dan tenaga. Cuma selama ini aku mikirin juga ilmu yang didapatnya kalo event tentang ilmu blogging hehehe.

    Semangat yaaa!

  14. saya juga ibu bekerja Mak, biasanya menulis setelah pulang kantor dan posting tulisan & BWnya nanti di kantor (pake fasilitas kantor tentunya) hehehe..
    untuk waktu bersama keluarga saya biasanya nanti weekend karena saat ini saya lagi LDR-an sama anak & suami, hiks 🙁

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *