Prodia Women’s Health Centre Ajak Wanita Cek Kesehatan

Memasuki bulan ke 10 pernikahan sebenarnya saya agak deg-degan. Hingga saat ini saya dan suami belum juga diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk menimang anak. Kadang suka iri sama teman-teman yang sudah pasang foto USG-nya. Padahal sebagian dari mereka menikahnya setelah saya.

Belum lagi sekarang timeline social media saya dipenuhi dengan foto anak-anak kecil. Terkadang saya dan suami tersenyum sambil melihat tingkah anak-anak tersebut. Lalu giliran kami kapan yaaa?

Saya jadi teringat pembicaraan dengan suami saat awal-awal pernikahan. Kita sudah buat janji untuk memeriksakan kondisi kesehatan kami berdua, khususnya memeriksa kesehatan reproduksi ke dokter jika dalam satu tahun pernikahan belum juga dikaruniai anak.

Kenapa menunggu satu tahun? Karena saya ingin semuanya berjalan natural apa adanya. Sambil menikmati kehidupan kami berdua, sekaligus penyesuaian.

Lagipula saya pernah beberapa kali baca di forum para wanita yang sedang berusaha memiliki momongan, ada yang baru datang ke dokter kandungan setelah menikah satu atau dua bulan malah ditertawakan oleh dokternya. Ditertawakan karena terlalu terburu-buru untuk memiliki anak. Dihh, dokter kok gituuu? :'(

Tapi ternyata saya salah. Kenapa malah harus menunggu setahun? Dan juga kenapa tidak melakukan pengecekan kesehatan sebelum menikah?

Bukan, bukan untuk mencari tahu siapa yang “bermasalah” di antara suami atau istri. Tapi justru untuk bisa segera melakukan tindakan pencegahan bahkan pengobatan sedini mungkin. Setelahnya sih udah urusan Tuhan ya 🙂

Disclosure: Tulisan merupakan Event Report dari acara Blogger Gathering bersama Prodia Women’s Health Centre

PRODIA WOMEN’S HEALTH CENTRE: KLINIK LAYANAN KHUSUS WANITA

Prodia Women's Health Centre

“Di Indonesia seringkali pasien baru akan pergi ke dokter untuk memeriksakan tubuhnya kalau sudah merasakan sakit. Padahal seharusnya kita memeriksakan tubuh kita agar jangan sampai sakit,” kira-kira seperti itulah yang disampaikan oleh dr. Raditya Wratsangka.

dr. Raditya adalah dokter penanggung jawab di Prodia Women’s Health Centre yang Jumat, 4 Agustus 2017 lalu ditemui saat mengisi acara Blogger Gathering di Prodia Women’s Health Centre, Jakarta Selatan.

Seperti kata-kata yang disampaikan oleh dr. Raditya, memang kebanyakan orang pada masa sekarang suka malas memeriksakan kondisi tubuhnya jika belum terasa sakit. Alasannya beragam, dari mulai malas, tidak mengerti, sampai malah tidak mau diperiksa karena takut kalau ternyata malah ada penyakit. Duh!

Prodia Women's Health Centre

Sesuai dengan tema acara kemarin, “Perempuan sehat, perempuan hebat, pentingnya pemeriksaan dini bagi perempuan aktif” Prodia Women’s Health Centre ingin mengajak seluruh wanita untuk menyadari pentingnya memeriksakan kesehatan tubuh.

Bagi yang belum tahu, Prodia Women’s Health Centre (PWHC) adalah klinik dengan layanan kesehatan khusus perempuan yang pertama di Indonesia. Layanan kesehatannya bersifat komprehensif yang dimulai dari pencegahan dini, pencegahan lanjutan, diagnostic center hingga konsultasi dokter.

Saat ini PWHC yang baru saja diresmikan pada tanggal 8 Maret 2017 lalu, dan saat tulisan ini dibuat baru hanya ada di Jl. Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan saja.

JASA LAYANANAN YANG DISEDIAKAN OLEH PRODIA WOMEN’S HEALTH CENTRE

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa layanan kesehatan di PWHC ini dimulai dai pencegahan dini. Pencegahan dini yang dimaksud adalah dengan melakukan penyuluhan/edukasi dan vaksinasi/imunisasi.

Prodia Women's Health Centre

Menurut Ibu Rini Budiyati, Project Planner PWHC, “PWHC sangat terbuka untuk masyarakat atau komunitas yang ingin mengadakan acara terkait dengan penyuluhan kesehatan wanita.”

Hal ini menunjukkan kepedulian PWHC terhadap edukasi kesehatan pada wanita, agar jangan sampai sakit dulu baru mau diperiksa tubuhnya.

Layanan selanjutnya merupakan bentuk tindakan pencegahan lanjutan, yaitu antara lain:

  • Medical Check-Up
  • Tes Laboratorium Lengkap
  • Pap smear

Selain layanan di atas, masih ada beberapa layanan yang disediakan oleh PWHC sebagai Diagnostic Centre:

  • USG ObGyn
  • Colposcopy
  • LLETZ
  • Hysterosalpingography
  • USG Breast
  • X-Ray (Rontgen)
  • Electrocardiography

Saya sempat bertanya pada saat sesi pertanyaan, “Bagaimana langkah awal kita sebagai pasien untuk memeriksakan tubuh? Apakah langsung tindakan saja?”

Menurut dr. Radit dan Ibu Rini, di PWHC menggunakan sistem check up berdasarkan umur. Atau agar lebih mudahnya lagi, kita bisa berkonsultasi dengan dokter dulu agar dokter dapat menentukan tindakan apa yang selanjutnya dilakukan.

NYAMAN SEPERTI DI RUMAH KETIKA DI PRODIA WOMEN’S HEALTH CENTRE

Mungkin awal saat membaca tulisan ini, banyak yang pada penasaran apakah PWHC masih sama dengan Prodia, Laboratorium Klinik yang terkenal itu?

Jawabannya adalah keduanya masih dalam satu perusahaan yang sama. Hanya saja yang membedakan adalah, Prodia adalah laboratorium klinik untuk lingkup yang besar, sedangkan PWHC adalah klinik yang dikhususkan untuk wanita. Jadi PWHC merupakan klinik yang lebih lengkap layanannya untuk kebutuhan para wanita.

Nah karena dikhususkan untuk wanita, maka perlakuannya pun juga berbeda. Seperti yang kita tahu wanita kan makhluk berperasaan halus, lembut, tapi terkadang suka sensitif :P.

Dikarenakan karakteristik itu, maka PWHC pun tidak hanya menyediakan peralatan yang canggih untuk wanita, namun juga membuat desain interior yang lebih homey dan nyaman.

Prodia Women's Health Centre

Saat saya masuk ke dalam PWHC sebenarnya agak terheran-heran. Heran karena kok kayak seperti sedang masuk ke dalam salon ya. Di bagian depan sudah ada meja dengan bunga. Lalu ada sofa-sofa warna feminin yang desainnya comfortable banget.

Trus sebelum mulai acara, saya naik ke atas untuk lihat-lihat. Masih dengan desain interior yang sama, saya juga melihat ada beberapa ruangan khusus, seperti ruangan untuk laktasi.

Ruang Menyusui Prodia Women's Health Centre

Prodia Women's Health Centre

Prodia Women's Health Centre

Kami juga sempat di ajak ke ruangan konsultasi dokter di lantai satu. Di ruangan besar yang dibagi menjadi dua bagian ini, terdiri dari ruangan periksa berisikan tempat tidur, dan di sebelahnya adalah ruangan dengan kursi untuk memeriksa bagian dalam.

Uniknya kalau biasanya yang saya pernah lihat itu kalau dokter kandungan hanya memeriksa dari tempat tidur pasien saja. Nah di PWHC ini kita hanya cukup duduk di kursi yang otomatis akan naik dengan sendirinya. Kayaknya buat yang takut disuruh ngangkang bisa sedikit lebih tenang ya kalau pakai kursi ini. Hehehehe.

Di dinding depan pasien juga disediakan monitor dimana kita bisa melihat hasil pemeriksaan dalam.

Prodia Women's Health Centre

Prodia Women's Health Centre

Prodia Women's Health Centre

Untuk sistem antriannya pun menurut Ibu Rini lebih dimudahkan dengan melakukan janji terlebih dahulu, nantinya akan ditelepon untuk datang sesuai dengan waktu janji. Jadi ruang tunggu tidak penuh dengan para pasien yang antri.

Jadi diharapkan dengan suasana yang seperti ini, para wanita tidak perlu takut lagi untuk memeriksakan kondisi tubuhnya.


Prodia Women's Health Centre

Menyambung ke curhatan saya di awal tulisan, sebenarnya saya kepengen banget segera memeriksakan kondisi tubuh. Kalau bisa tanpa ditunda-tunda lagi, mengingat umur yang sebentar lagi akan memasuki kepala tiga >.<

Tapi PR-nya sekarang adalah menanyakan biayanya sambil berdoa semoga PWHC segera buka cabang di daerah Jakarta Utara/Timur/Pusat. Hehehehe.

Bagi yang mau tanya-tanya tentang PWHC, bisa kontak ke sini ya.

Prodia Women’s Health Centre
Jl. Wolter Mongisidi No. 77
Kebayoran Baru, Jakarta
Phone: 021-72783858
E-mail: womenshealthcentre@prodia.co.id

28 Replies to “Prodia Women’s Health Centre Ajak Wanita Cek Kesehatan”

  1. Berkat adanya PWHC, saya jadi nggak keder untuk mencoba papsmear lagi mba. Soalnya biasanya udah parno dluan pas datang ke klinik untum memeriksakan kesehatan perempuan. PWHC emang keren banget 🙂

  2. Kadang jadi serba salah buat pengantin baru, ya. Kalau baru nikah, lingkungan sekitar suka pada nanya ‘udah isi belum?’ Tapi giliran ke dokter, suka ada dokter yang ngetawain. Kalau ke PWHC sih kayaknya gak akan begitu, ya. Malah dianjurkan untuk selalu melakukan pemeriksaan sedini mungkin.

  3. Belum pernah periksa di sini karena bayangannya periksa di lab itu lebih serem daripada di RS hehehe, Selama ini pap smear ya di RS, ternyata bayanganku salah ya hahaha, Kapan-kapan kalau pap smear mau coba di sini ah.

  4. Hai, salam kenal. Emang suka bingung sama orang-orang yang terlalu kepo dengan kehidupan kita, ‘udah isi belon’ / ‘dijaga ga’. Itu yang aku rasain juga sih. Aku juga belum dikasi momongan dan udah jalan 5 bulan. Deg-degan juga tiap bulan berharap… Trus jadi pengen banget pap smear dan cek lainnya. Oya, gimana, sudah dicoba ke sana dan sudah ada bocoran price listnya? hehehehe… Semoga cepet dapet momongan ya.

  5. Hai, salam kenal. Emang suka bingung kalo dengerin orang-orang yang terlalu kepo dengan kehidupan kita, ‘udah isi belon’ / ‘dijaga ga’. Itu yang aku rasain juga sih. Aku juga belum dikasi momongan dan udah jalan 5 bulan. Deg-degan juga tiap bulan berharap… Trus jadi pengen banget pap smear dan cek lainnya. Sudah dicoba ke sana dan sudah ada bocoran price listnya? hehehehe… Semoga cepet dapet momongan ya.

    1. Tetap semangat yaaa! Cari kesibukan aja biar enjoy jalaninnya. Aku waktu itu udah nanya biayanya via DM Instagram. Tapi aku cek kok ilang ya hahahaha. Bisa tanya langsung aja lewat sosmednya 🙂

      Semoga cepet dapet momongan juga yaaa 🙂

    2. Tetap semangat yaaa! Cari kesibukan aja biar enjoy jalaninnya. Aku waktu itu udah nanya biayanya via DM Instagram. Tapi aku cek kok ilang ya hahahaha. Bisa tanya langsung aja lewat sosmednya 🙂

      Semoga cepet dapet momongan juga yaaa 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *