Butfirst Coffeeshop

Saya bukan pecinta kopi. Malah cenderung menghindar untuk minum kopi. Tapi gak mungkin dong saya melewatkan kesempatan untuk mencoba coffeeshop di daerah Dharmawangsa bersama PergiKuliner?
Butfirst Coffeeshop terletak di dalam sebuah gedung bersama dengan restauran lainnya yaitu Snctry. Sepertinya dalam waktu dekat akan ada beberapa tenant baru kalau melihat beberapa bangunan yang masih belum selesai dan dalam perbaikan. 

Dengan desain minimalis cenderung “dingin” di bagian depan gedung, ternyata Butfirst Coffeeshop yang terletak di bagian belakang lebih terkesan hangat. Ruangan kecil didesain hanya untuk beberapa pengunjung saja. Dan uniknya ada tempat duduk yang satu bangkunya ada di dalam ruangan, dan bangku satunya lagi ada di luar ruangan. Cuma dipisahkan oleh jendela. Jadi kita minum kopi sambil liat-liatan di jendela. Hehehehe.
Untuk perokok, bisa juga untuk duduk di bagian luar dengan bangku-bangku jaman dulu yang sangat didominasi oleh bahan kayu. Saran saya, jangan duduk di sini kalau siang. Panas sekali.
Saat memesan saya sedikit kebingungan menentukan menu. Pertama kali saya minta saran dari barista untuk minuman kopi yang tidak terlalu pekat rasa kopinya. Apapun asal tidak pahit dan bikin sakit perut. Milk Based Latte (IDR 32.000,-) merupakan salah satu saran yang diberikan. Tapi karena hampir seluruh group memesan Latte, jadilah saya mencoba menu yang disarankan oleh barista.
Maaf karena satu dan lain hal, saya tidak mendengarkan dengan jelas saran dari barista. Tapi seingat saya, barista menyarankan saya untuk memesan Iced Americano (IDR 28.000,-). Setahu saya Americano itu bakalan pahit banget. Jadi saya wanti-wanti sama sang barista jangan sampai perut saya melilit. Hihihihi.
Saat datang, sedikit terkecoh karena sang kopi tampak seperti kopi panas lengkap dengan latte art-nya. Biasanya kalau Iced Coffee kan selalu kelihatan dengan es batu. Ini tidak ada sama sekali. Kalau dipegang gelasnya baru deh ketauan kalau ini minuman dingin.
Saya sempat mencoba meminum tanpa campuran brown sugar. Dan ternyata pahit (pake banget) >.< Akhirnya saya coba dengan menambahkan brown sugar. Ternyata rasa pahitnya hilang sama sekali lho! Malah jadi manis dan sesuai dengan selera saya. 

Karena keterbatasan waktu dan keterbatasan perut (baca: Wisata Kuliner di 6 Resto Dalam 1 Hari?) saya dan teman-teman tidak sempat mencoba menu makanannya seperti croissant, mini pan, donut, dan mochi. Semoga lain kali bisa cobain juga 🙂
Tetap tunggu cerita lokasi resto selanjutnya ya!
Butfirst Coffeeshop
Pelaspas Building
Jl. Dharmawangsa Raya No. 4
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

8 Replies to “Butfirst Coffeeshop”

  1. Wah… asik nih sepertinya tempatnya.
    Tapi jauh juga ya mbak. Di Dharmawangsa.

  2. Americano sebenarnya adalah 1 shot espresso dengan segambreng air. Hihhi.. gak pahit kok. Tapi kalo bukan coffee lover coba aja dulu Latte. Lebih banyak foam susunya dibanding kopinya.

  3. Hahahaha. Abis dulu pernah nonton acara Korea katanya Americano itu yang paling pahit. Kesukaannya Siwon kalo ga salah. 😀

    Iya, tadinya mau Latte. Tapi udah kebanyakan yang pesen, mau coba yang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *