Tentang Mini Market Dan Karyawan Yang Curang

Setiap bangun tidur saya punya kebiasaan mengecek handphone untuk kepo untuk mematikan alarm.

Karena sudah pegang handphone godaan untuk buka-buka sosmed itu suka gak bisa terbendung. Jadilah asik scrolling down sosmed sampe lupa mandi >.<

Pagi ini saya membuka timeline Facebook. Tanpa sengaja akhirnya melihat video yang di-share teman.

Ternyata isi video ini adalah video yang direkam oleh seseorang yang menegur (sebenarnya sih lebih mirip menggertak) karyawan salah satu mini market yang ketahuan memainkan harga.

Jadi si bapak ini sudah dua kali memergoki karyawan yang sama menggunakan price list yang berbeda antara harga di rak dengan harga di kasir.

Awalnya karyawan berdalih tidak tahu. Tapi respon seperti itu semakin membuat si bapak tambah naik darah sehingga membuat karyawan mengaku kesalahannya.

Saya gak tau juga apakah karyawan tersebut memang salah atau justru tidak tahu apa-apa. Karena saya terpikir juga kalau soal harga itu kan biasanya diatur melalui database yang hanya bisa diotak-atik oleh IT perusahaan (bener gak sih?).

Kecuali, si karyawan menagih nominal uang yang berbeda dengan yang ada di struk. Atau paling sering ditemukan adalah pura-pura gak punya kembalian uang kecil, sehingga kembalian yang sedikit itu kalau dikumpulkan bisa menjadi jumlah yang besar.

Gimana? Ada yang tau sistemnya seperti apa? Boleh bantu jelasin ya.

Terlepas dari itu semua, saya juga mungkin akan memiliki respon yang sama ketika merasa dicurangi. Apalagi saya orang Batak (walaupun half blood sih hehehe, Taurus, dan ditambah lagi kalo lagi PMS. Siap-siap perang dunia ketiga.

Siapa sih yang mau dicurangi? Saya juga tidak mau.

Jadi teringat juga pengalaman minggu lalu saya belanja di salah satu gerai mini market yang sama. Karena punya saldo di electronic money, jadilah saya belanja secara cashless supaya gak ribet (padahal lagi bokek).

Karena satu dan lain hal di depan saya ada bapak-bapak yang transkasi pembelian tiketnya bermasalah. Kami yang di belakang sudah menunggu antrian sampai 5 menit.

Saya pun mulai gelisah karena sudah terlambat masuk ke kantor. Tapi ternyata saya dipersilahkan ke kasir yang baru saja dibuka.

Saya membeli dua item, dan kata karyawan tersebut, satu item yang saya beli harus bayar secara cash karena belum masuk stok (kalau tidak salah ingat begitu). Daripada lama, saya mengiyakan dan siap-siap mengeluarkan uang kecil yang memang saya siapkan buat naik angkot.

Sambil melihat si karyawan sedang mencoba menginput data. Sampai situ saya benar-benar tidak memperhatikan karena sudah panik akan waktu yang sudah mepet.

Ternyata si karyawan bilang kalau item yang tadi akhirnya bisa dibayar dengan kartu saya. Syukurlah, kata saya dalam hati, jadi gak keluar uang receh lagi.

Transaksi selesai, langsung buru-buru naik angkot. Sampai di angkot baru cek antara saldo akhir e-money kemarin dengan saldo awal e-money hari ini berbeda.

Dicek kembali ternyata saya di charge 2x atas pembayaran hari ini!

Rasanya kesel banget. Kan lumayan uangnya bisa buat sarapan besoknya (maklum waktu itu lagi tanggal tua). Mau balik lagi juga saya males karena sudah terlambat.

Inilah bahayanya menggunakan kartu tanpa pin untuk melakukan transaksi. Saya langsung lapor ke bank yang bersangkutan melalui sosial media dan saya diminta ke kantor cabang untuk melakukan proses agar uang kembali.

Haduuuh males banget ya harus ke bank untuk nominal yang tidak seberapa, dan yang paling kesalnya lagi kenapa harus saya yang repot kesana kemari atas kecurangan (atau kekhilafan) si karyawan?

Sejak itu saya mulai malas menggunakan kartu elektronik untuk pembayaran ke mini market. Mungkin lebih aman menggunakan kartu debit. Dan untuk kasus yang pertama tadi, kita harus teliti baik-baik antara harga di rak dan juga di kasir.

Ayo teman-teman, jangan mau dicurangi!

Walaupun tidak semuanya karyawan seperti itu, tapi tetap saja jaga-jaga untuk tidak merugi kesekian kalinya.

Kalian ada cerita yang serupa juga?

41 Replies to “Tentang Mini Market Dan Karyawan Yang Curang”

  1. Lia…iih pasti nyebelin banget tuh. Aku paling sering nemuin harga di rak sama di kasir beda aja udah protes mlulu. Gimana kalau aku dicash 2x…bisa2 aku amukin tuh minimarketnya. Coba ditweet aja ke akun si minimarket…cc-in ke teman2 biar bisa kita bantu viral-in *serius

  2. ujurnya aku jrg sih blnja di mini market.. kalopun trpaksa kesana cuma pas belnja yg dikit… tapi slama ini sih blm prnh nemu dicurangi ya mba.. tp memang ttp aku slalu meriksa struk belanja kok.. kalo yg blnaja besar di super market2, nah, itu aku lillahi ta’ala aja lah ;p. lah wong struk belanjaannya udh panjang bnr , meriksanya jg udh males ;p

    1. Saya juga biasanya beli item yang sedikit. Jadi masih bisa ngecek. Nah yang besar itu dia ya, gak mungkin cek on the spot kalo banyak banget.

  3. Kasus ‘permainan harga’ macam ini sering banget ya kayaknya. Ada yang misalnya suka menambahkan tagihan, jadi kita bakal bayar lebih, makanya disarankan untuk cek kembali struknya. Masalahnya terkadang struknya itu khan muncul dan diberikan ke kita setelah transaksi dilakukan. Aku sih setuju, kalau yang kaya gini-gini itu harus ditegur. Memang sih uangnya gak seberapa, tapi kalau keseringan ya namanya kita membiarkan mental ‘maling’. Cumaaaa, kadang-kadang kalau lagi males -karena ketahuannya pun belakangan-, biasanya aku diemin aja sih. Paling-paling aku doain, semoga uangnya berkah dan pelakunya diberi hidayah 😀

    1. Sikapku sekarang juga seperti itu. Diikhlasin aja. Cuma menyayangkan ya, gerai seperti ini kan menjamur banget di Indonesia. Apa ada langkah yang diambil oleh kantor pusatnya ga ya?

      1. Minimarket macam ini khan sifatnya franchise ya? Aku agak kurang yakin kalau misalnya kantor pusatnya bisa mengambil tindakan, paling mudah sih ya yang mengambil tindakan si pemilik minimarket (pelanggan franchise nya – duh apa ya sebutannya?) itu sendiri.

  4. Wah.. Bisa begitu, ya? Jangan2 saya juga pernah digituin. Saya sering banget pake i-voucher dan e-money. Jarang ngecek pula saldonya. Iya iya aja kalo udah belanja. Kudi hati-hati nih mulai sekarang mah. Tfs, mbak..

  5. Belum pernah mengalami dicurangi seperti ini sih, tapi semoga ngga akan pernah yaa..aamiin..

    Tapi setuju, waspada itu perlu. Terima kasih sharingnya Mba, salam kenal. 🙂

  6. iya,, diriku kalau habis belanja suka kucek dan hobi ngmpulin struk,, hahaha,,, tapu emang sih,,kalau udah jauh gitu,, jadi ya wislah,,semoga uangnya bisa bermanfaat,,dan orang yang melakukan kecurangan dengan sengaja,,segera sadarrrr ^_^

    1. Nah, itu dia. Bikin kesel kan. Kadang kita suka gak cek karena buru-buru. Eh pas diteliti ternyata kena charge 2x. Pantesan kok harganya lebih mahal daripada pas kita hitung kasar pas ambil barang di rak.

  7. Kesel bangat yach kalau dicurangi kayak gini. Kalaupun kesalahan yang ada dipihak mereka kitanya yang repot hiksss. Nah yang jadi soal itu adalah aku kalau beli sesuatu di mini market sering nga merhatiin. yang penting duitnya cukup pas belanja. Tapi item, berikut harga kadang males aja ngitung2 atau cross check lagi.

  8. kalo aku sih yg paling sering aku temuin mba2 penjaga minimarketnya ngak kasih struk pembayarannya..nah nanti semua belanjaan yg dia input dan tidak dikasih struk dia akumulasi. Kan biasanya kalo d iminimarket ada minimal belanja sekian bisa membeli item tertentu dengan harga murah.. nah yg promo begini sering dimakan sendiri sama karyawannya..dan kadang dengan polosnya mereka sering bilang ke temennya didepan saya ” ntar masukin ke gue yah yg tadi “…
    entah itu kecurangan apa bukan tp yg pasti pelanggan wajib mendapatkan struk belanja..
    dan pelanggan juga seharusnya udah wajib sadar, kalau belanja sekecil apapun wajib minta struk untuk menghindari kecuranga2 hehe

    1. Ya ampun. Saya baru tahu tuh yang model begitu.

      Iya nih, harus teliti terutama baca struk. Jangan sampai mau dicurangin.

  9. salam kenal lia, udah pernah harus teliti melihat struk belanja, masa nggak beli butter ada butter di struknya seratus ribu pula itu di toko kue, klo di Indo***** nggak dikasih struk pas dihitung jumlah belanjaan beda dengan kembaliannya, klo di Alfa**** harga barang yg di display sm yg dibayar di kasir beda, pokoknya klo nggak kepepet ogah beli di Alfa n Indo

  10. Aku jugak pernah Lia, tapi beda cerita, uang kembaliannya selalu kurang 100, 200. Gak ngomong apa apa lagi. Gitu aku tanya baru ngeles, mau disumbangin, Mbak? Aku jawab, enggak! Mana manager kamu, masak gak sedia uang receh? Tuh di sebelah ada bank padahal. Akhirnya sambil cemberut dia ngasih kembalian. Hih! Ternyata tuh recehan emang ada! -_-

  11. Kalau nemuin harga yang beda antara rak sama di kasir sih sering, kadang memang harus merhatiin tanggal promosinya, entah lupa diganti atau gimana. Kalu dicurangin karyawannya rasanya gak pernah (atau gak nyadar) 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *