Jurassic World

Bulan ini jadi bulan yang sangat ditunggu-tunggu. Apalagi kalau bukan dirilisnya film Jurassic World (JW) setelah menunggu selama 22 tahun dari penayangan film pertamanya Jurassic Park (JP)!  Ehm, walaupun sebenarnya ada dua sekuel lagi sih setelah film JP. Tapi kayaknya gak ada yang nandingin selain JP itu sendiri.
Photo Source
Dan akhirnya kemarin saya berkesempatan untuk nonton film JW sebelum memasuki bulan puasa. Karena pertimbangan ketakutan saya akan lihat gambar dan dengar suara dinosaurus yang besar di layar bioskop, jadilah saya memilih menonton versi 2D saja (preeeet padahal udah sekarat dompetnya :P).

22 tahun berlalu dari peristiwa Jurassic Park, akhirnya InGen berhasil membangun theme park impian pendirinya John Hammond di lokasi yang sama, Isla Nublar. Kali ini theme park yang dikenal dengan nama Jurassic World dikelola oleh Simon Masrani (Irffan Khan) sebagai pemilik dan juga Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) sang ketua operasional theme park. Untuk dapat memajukan dan mempertahankan theme park, Claire berusaha keras untuk memenuhi kepuasan para pengunjung dengan mencari investor dan tentunya menciptakan dinosaurus yang menarik (baca: lebih menyeramkan). Claire sendiri mengundang dua keponakannya Zach (Nick Robinson) dan Gray (Ty Simpkins) Mitchell untuk datang ke theme park ini.
Indominus rex adalah salah satu dinosaurus yang diciptakan InGen dengan rekayasa genetik sehingga memiliki kemampuan melebihi dari dinosaurus pada biasanya. Sebelum diperkenalkan kepada publik, Masrani ingin meminta pendapat Owen Grady (Chris Pratt), si penjinak Velociraptor, apakah si Indominus rex yang “nakal” ini layak untuk sebagai bahan pertunjukkan selanjutnya. Namun sialnya Indominus rex berhasil kabur dari kandangnya dan siap-siap untuk menghancurkan theme park. 

Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh mereka untuk menghalang Indominus rex? Lalu apakah Zach dan Gray yang sedang melakukan tour dan terjebak dalam kondisi darurat berhasil selamat dari kejaran Indominus rex yang lepas? Dan bagaimanakah nasib Jurassic World selanjutnya?
Kesan pertama setelah nonton film ini adalah kaget. Karena banyak adegan makan memakan dari si Indominus rex. Rasanya deg-degan aja kalo liat ada darah-darah dan adegan yang bikin mual. Saya sendiri selama ada adegan seperti itu menutup mata. Hahahahaha. Jadi tidak tahu persis apakah adegan tersebut terlalu vulgar atau tidak. Yang pasti, kalau bawa anak-anak harap dipersiapkan ya mental anaknya 😛
Photo Source
Dari segi cerita menurut saya JW memiliki banyak kesamaan dengan JP. Bedanya kali ini theme park-nya udah beroperasi. Tapi cerita jagoan laki-laki dan perempuan lalu ada dua anak-anak (walaupun yang satunya sudah remaja plus ganteng lagi!), jadi mau ga mau ngebandingin sama film sebelumnya.
Soal cerita theme park-nya sendiri kurang mendalam. Ada banyak pertanyaan dibenak saya, seperti kok akhirnya bisa dibangun theme park? Bukannya pas film pertama seharusnya kapok kalau menciptakan dinosaurus itu adalah di luar kendali manusia. Dan masih banyak lagi. Walaupun akhirnya kita tetep dikasih lihat gimana canggihnya theme park (yang ceritanya seperti) jaman sekarang.
Nah kalau ngomongin soal dinosaurus-nya saya juga sedikit kecewa. Binatang-binatang purba kali ini sepertinya tidak terasa “real” (walaupun emang gak real sih hehehe). Rasanya seperti penonton hanya diperlihatkan gimana gedenya dan buasnya mereka saja. Padahal saya kepengen ada adegan seperti di film pertama dimana aktornya bisa pegang Triceratops yang lagi sakit. 
Photo Source
Tapi, saya juga seneng karena di film ini tidak melupakan film sebelumnya. Ada adegan atau item yang iconic kembali dimunculkan. Seperti Mr. DNA, helm yang ada senter dan bisa jadi teleskop, gambar velociraptor di ruang makan, lagu theme song-nya, pintu pas masuk theme park-nya, bahkan saya seperti melihat sekilas adegan terkhir di film pertama dimana dinosaurus-nya (waktu itu T-rex) mengaum di tengah ruangan. Belum lagi (awas ini spoiler ya… hahahaha) pas Claire menuntun T-rex itu bener-bener persis banget caranya seperti di film sebelumnya!
Aiiiih, panjang banget deh ngomongin dinosaurus. Kayaknya bakalan gak selesai-selesai kalo ga di stop. Hehehehe. Oh iya, ada satu lagi yang menarik. Coba deh buka website mereka, http://www.jurassicworld.com. Dulu sebelum film-nya tayang, saya sempet buka-buka. Dan lihat bagian Park-Cam-nya. Seru deh kayak liat cctv di theme park. Pada saat itu suasana theme park lagi rame-ramenya. Dan semua pengunjung kelihatan seneng.
Dan tahu gak apa yang saya lihat pada hari ini di website yang sama? Dimulai dari informasi bahwa ada masalah teknis di theme park seperti ini:
Photo Source
Lalu pas saya cek di Park-Cam-nya, isinya sudah berantakan dan orang-orang lagi panik! Seru banget!!! Denger-denger sih isi web-nya mulai berubah pas tanggal 12 Juni, worldwide premiere-nya. Ih, kreatif-kreatif deh marketing di sono. Jadi pengen belajar hehehehe.
Oh iya coba cek juga deh FB-nya yang ini. Lucu bangettt 😀
Sekian dulu cerita panjang lebar saya tentang pengalaman menonton JW. Bagi para pecinta JP dan JW yuk saling sharing pengalamannya setelah nonton. Kira-kira pada suka gak sama film kali ini? 🙂
Btw: soal high heels-nya Claire emang gak masuk akal sih ya. Gengges aja jadinya….. Aduuuh gak selesai-selesai ngomonginnya hahahaha!

8 Replies to “Jurassic World”

  1. Menurutku 30 menit pertama kurang actionnya. Kebanyakan ngomong.

    Pas indo rex nya ngehancurin kendaraan anak-anak, langsung ngerasa film ini kurang seru.

    Lebih suka film jurassic yg ke 3

  2. Baru setengah baca review tulisan ini langsung cek bioskop dekat rumah 😀 . Ternyata sdh ada khusus 3D aja tiketnya klo dirupiahkan rp.166rb ah mahal banget 😀 . Klo di tempatku filem ini utk anak 12 thn, klo usia 6 thn hrs didampingin ortu.

  3. Wahhh mahal banget. Tapi di sini juga 3D sekitar Rp 100rb-an. Aku sih takut nonton 3D abis banyak adegan si dino nguyah-ngunyah orang hehehe 😀

  4. Iya sih, yang pas pertama kali Claire keluar juga banyak ngomong, aku sampe gak merhatiin. Hehehehe.
    Jurassic yang ke-3 juga seru tuh. Aku suka juga dibanding kedua 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *