Drama Musikal Sang Kuriang

Sabtu, 2 Februari lalu walaupun dengan gigi sakit dan kepala kleyengan akhirnya jadi juga nonton Drama Musikal Sang Kuriang. Drama Musikal yang merupakan kerja sama Djarum Apresiasi Budaya dan Paduan Suara Universitas Katolik Parahyangan ini sukses buat saya terkagum-kagum. Maklum, ini pertama kalinya nonton Drama Musikal. Sepanjang pentas gak berhenti-berhenti mikir gimana caranya ngapalin naskah sama lagunya! Hahahaha…
Ticket
Setelah bermacet-macet ria di jalanan (walaupun hari Sabtu lho!), akhirnya sampai juga di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM). Ini kali pertama juga saya masuk ke sini. Terakhir kali saya ke TIM cuma makan di komplek restauran pinggir jalannya saja. Ternyata gedungnya ‘wow’ juga (apa sih?). Memang cocok sebagai gedung yang merepresentasikan seni (mulai kebanyakan gaya ngomongnya hihihihi).Dari depan atapnya berbentuk segitiga yang mengingatkan akan rumah daerah dari Toraja (correct me if I am wrong). Yang membuat tambah megah adalah lapisan dindingnya yang dibuat dari kaca. Kesannya sangat elegan.

Teater Jakarta, TIM
Setelah mendapat parkir dengan susahnya, karena sepertinya hari itu cukup banyak yang datang, saya langsung segera menukar tiket yang saya beli dari salah satu travel agent yang menjual tiket Drama Musikal Sang Kuriang ini. Seperti biasa di depan sudah banyak calo-calo dan juga banyak segerombolan anak-anak yang asik foto-foto di depang gedung hehehe.
Janjian sama David (dan pacar beserta temannya), saya dan Wening (yang janjian di bawah pohon bringin hiiy~) masuk untuk cari tempat duduk yang sudah di-take-in (bahasa mahasiswa haha..) David. Setelah duduk celingak celinguk melihat 360 derajat venue-nya. Kami duduk di kursi kelas 2 (seharga Rp150.000,-) yang ada di lantai dua. Menurut David, untuk kelas 3 ada di atas kami. Sepertinya pilihan duduk di kelas 2 adalah pilihan yang tepat, karena tidak terlalu atas sehingga posisi menonton cukup nyaman.
Last Greeting from All of Casts
Jam 4 sore lewat sedikit Drama dimulai dengan adegan dimana Dayang Sumbi sedang gelisah karena anaknya, Sang Kuriang yang menanyakan terus siapa ayahnya. Dayang Sumbi diperankan oleh Christine Tambunan (U Go Batak Girls! :)), sedangkan Sang Kuriang oleh Gabriel Harvianto. Keduanya punya suara yang alamakjang, sedddddeppp! Pengen banget suatu saat bisa nyobain nyanyi ala teatrikal gitu. Tidak hanya kedua peran utama tadi saja yang punya suara bagus, Trio Bujang sukses bawain lagu secara kanon maupun ala group vocal dengan teatrikal (apa sih maksudnya? :P). Bahkan Raja Siluman pun dengan suara Bass-nya terdengar garang dan kerenn!

Gak lupa juga ada Jakarta Concert Orchestra yang dipimpin oleh Avip Priatna sebagai konduktor dan Dian HP sebagai penata musik. Seinget saya, ini pertama kali denger orchestra secara live. Dan semakin cinta sama orchestra setelah denger langsung.
Setelah Drama Musikal selesai, Saya dan genk (halah!) langsung keluar buat ambil foto di depan banner berisikan tanda tangan dari pengunjung. Gak cuma itu, sempet-sempetnya narsis-narsisan foto sama Cast-nya hehehe. Ini dia foto-fotonya:

with Sang Kuriang
ki-ka: Wening, Lia, David, Jojo, David’s Friend (sorry I forgot :D)
Overall, sangat menyenangkan dan pengalaman yang baru buat saya. Kalau ditanya lagi masih mau nonton acara serupa, why not? Karena terbukti kualitas seni dari Indonesia sangat bagus dan seharusnya Bangsa Indonesia ikut turut menonton dan mempopulerkan karya-karya bangsa. Hidup Seni Indonesia! 🙂
Love,
LIA

2 Replies to “Drama Musikal Sang Kuriang”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *