Mencoba Makanan Jepang Ala AEON Mall BSD City

Disclosure: Tulisan ini dibuat berdasarkan undangan untuk merasakan pengalaman makan di Food Culture, AEON Mall BSD City. Namun opini dan sudut pandang yang ditulis murni merupakan pendapat saya. Silahkan baca ini untuk lebih lanjut.


Siapa yang belum pernah ke AEON Mall BSD City?

Saya sih udah gak bisa ikutan ancung tangan lagi, wong kemarin udah menginjakkan mall pertama dari AEON Mall yang ada di Indonesia kok. Muahahahahahahahahaha #bangga 😛

Akhirnya setelah selama ini mupeng melihat foto teman-teman di Sakura Illumination Park atau ngiler ngelihat orang pada beli sushi murah #sedih 😀

Bahkan saat kunjungan terakhir saya ke BSD saat acara blogger gathering, saya hanya bisa menatap gedung AEON Mall dari jauh… Duhh drama banget…

Tapi jangan sedih! Kali ini malah saya diundang dan diajak untuk merasakan makanan yang bernuansakan negara Jepang langsung di mall yang berkantor pusat di Chiba, Jepang ini. Tidak hanya sendiri, tapi hadir juga beberapa teman-teman blogger dari berbagai komunitas yang juga turut diundang. Pokoknya rame sekali!

AEON MALL BSD CITY

sambutan-pihak-aeon-mall-bsd-city

Acara dibuka oleh pihak AEON Mall yang bercerita tentang mall yang berdiri di tahun 2015 ini, khususnya tentang salah satu food court-nya yaitu Food Culture. Bagi pecinta makanan Jepang, bisa memilih Food Culture sebagai destinasi makan karena ada sebanyak 21 restauran yang tersedia di sini. Jangan khawatir kalau tidak terlalu menyukai makanan Jepang, masih ada beberapa jenis makanan lainnya seperti makanan barat dan Asia.

aeon-mall-food-culture-food-court

Dari depan area makan di Food Culture kita bisa lihat betapa luas dan besarnya area makan di sini. Bisa dibilang juga area ini cocok untuk teman-teman yang sudah berkeluarga dan membawa anak. Saya melihat ada tempat bermain di depan yang ramai dikelilingi anak-anak.

aeon-mall-food-culture

Interior Food Culture seperti interior gaya Jepang namun ada sentuhan modern. Warna bambu cokelat muda mendominasi warna furniture kayu khususnya meja dan kursi pengunjung. Warna seperti ini memberi kesan bersih dan luas buat saya. Pokoknya cakep deh buat foto-foto hehehehe. Kita juga bisa duduk di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

aeon-mall-little-tokyo-sushi

Kalau soal makanannya? Seperti yang saya bilang tadi, bahwa ada 21 restauran yang menyediakan menu makanan Jepang maupun makanan dari negara lainnya. Harganya cukup terjangkau dimulai dari Rp 20.000,-an sampai dengan Rp 100.000,-an.

aeon-mall-pizadoki-no-pork

Bagi teman-teman Muslim pasti akan bertanya soal kehalalan makanannya. Tidak perlu khawatir karena kita bisa bertanya kepada pelayan di setiap restauran. Bahkan sebenarnya di setiap restauran akan diinformasikan apakah ada menu non-halalnya atau tidak. Jadi intinya jangan ragu bertanya demi kebaikan kita sendiri ya!

Ahh.. Jadi gak sabar untuk makan di Food Culture dehhhh….

BLOGGER GATHERING WITH AEON MALL

Eits, tunggu dulu. Sebelum itu kita akan lihat dulu nih Cooking Demo dari Chef salah satu restauran yang ada di Food Culture ini, yaitu Little Tokyo. Di sesi ini, chef akan mendemokan cara membuat sushi.

demo-membuat-sushi-chef-little-tokyo

blogger-demo-membuat-sushi-chef-little-tokyo

Tidak tanggung-tanggung, seekor ikan Salmon yang besarnya setengah badan saya dibawa langsung ke atas panggung. Ikan Salmon yang segar ini langsung dipotong oleh chef sebagai bahan utama dalam pembuatan sushi.

Ada tips dan juga fakta yang baru saya tahu nih dari Chef soal masakan Jepang, disimak ya:

  • Seluruh tubuh ikan salmon bisa dijadikan masakan lho. Dimulai dari kepala, daging, sampai tulangnya bisa diolah menjadi makanan yang enak.
  • Bagian tubuh ikan salmon yang paling enak adalah bagian perutnya.
  • Mau bikin sushi tapi gak ada ikan salmon? Bisa menggunakan ikan kembung atau ikan kakap.
  • Memotong daging ikan salmon harus tau caranya supaya tidak hancur. Cukup memotong dengan sekali gerakan potong. Memang sulit, tapi dengan latihan dan pisau yang tajam bisa kok menghasilkan potongan daging salmon yang gak kalah kece dari chef.
  • Nasi untuk sushi biasanya menggunakan nasi dari Jepang. Nasi ini dicampur dengan cuka.

salmon-sashimi-aeon-mall-bsd

aeon-mall-salmon-sashimi

olahan-daging-salmon

aeon-mall-sushi

Para blogger juga diajak lho untuk membuat sushi sesuai dengan instruksi chef. Hasil masakannya langsung deh bisa kita icip-icip.

KULINERAN DI FOOD CULTURE

Selesai demo, para blogger dipersilahkan untuk mencoba sendiri makanan yang ada di Food Culture ini. Kami dibekali voucher sebesar Rp 100.000,-. Saya dan beberapa teman food blogger langsung menyebar untuk membeli makanan yang akan kita coba bersama-sama.

aeon-mall-food-culture-bloggers

Saya memesan Paket Chicken Steak Japanese sauce and Chicken Karage (Rp 69.000,- belum termasuk tax) di Wateishoku Yamakawaya (susyehh yee nama restonya hahaha). Saya diberikan bel penanda jika masakan sudah siap diambil. Proses menunggunya sendiri sih cukup lama buat saya, sekitar 10-15 menit.

aeon-mall-food-culture-paket-chicken

Begitu makanan bisa diambil, buru-buru deh kita foto menu yang fresh baru saja dimasak.

Lalu bagaimana dengan makanannya? Saya merasa sepertinya saya salah memilih menu paket. Karena dua-duanya menggunakan ayam, sehingga rasanya tidak jauh beda. Bahkan dua-duanya sama-sama dibumbu tepung. Tapi buat pecinta ayam, pasti akan suka dengan menu ini.

Rasa kedua ayamnya pun tidak terlalu jauh berbeda. Yang Chicken Steak rasanya lebih asin, sedangkan Karagenya lebih manis. Kalau saya lebih suka karagenya. Oh iya, dagingnya juga cukup banyak kok. Pokoknya kalau pesen porsi ini, bisa kenyang.

Masih belum kenyang kan lihat menu saya? Yuk kita lihat dulu menu makanan yang dipesan teman-teman saya ini:

Di antara semua menu di atas, saya cukup kaget dengan rasa Takoyaki-nya. Biasanya saya gak pernah suka makan Takoyaki dimanapun, karena selalu gak tahan sama bau amisnya. Tapi berbeda dengan Takoyaki ini yang rasanya pedas, tapi tidak amis sama sekali.

aeon-mall-food-culture-takoyaki

Oh iya kita juga coba kepala ikan. Kepala ikan apa, saya lupa hehehe. Kayaknya sih salmon ya. Jadi kepala ikannya disajikan dengan kuah setelah digoreng terlebih dahulu. Menurut saya kuahnya rada asin dengan ada rasa bumbu jahenya. Tapi dagingnya enak kok.

aeon-mall-food-culture-kepala-ikan

Mau lihat gimana pas kita nyobain kepala ikan? Silahkan lihat video dari Winda si Gulanya Gulali ya:


Lalu bagaimana rasanya bisa mencoba makanan di Food Culture?

Yang pasti sih seneng dan kenyang banget. Tapi masih mau kok untuk coba lagi menu-menu lainnya di sini. Apalagi masih ada tiga food court tematik lainnya dari AEON Mall yang perlu dijelajah lagi, yaitu Cafe Street, Food Carnival, dan Ramen Village.

Jadi, siapa yang mau ajak saya ke AEON Mall BSD City lagi? 🙂

36 Replies to “Mencoba Makanan Jepang Ala AEON Mall BSD City”

  1. Sini.. aku yg ajak deh.. sekalian nemenin aku, xxixixii.. asik bgt iini kopdaran di AEON Mall, tp jauh aja dari rumahku di Bekasi, jemput aku aja deh yaa.. kita bareng kesana.. hihihi… #menatapnanarpenuhdahagakelaparanlihatfotomakanannyabikinlapar #penuhdramabangetjuga :p

    1. Hahahaha kita sama-sama di ujung, Mbak. Perjuangan banget ya menuju AEON Mall. Pengen ke sana seharian sekalian muter-muter BSD.

  2. sebagai pecinta masakan jepang , aku malu nih blm prnh ke sini -__- secara ya.. suami males bgt disuruh nyupir ke tangerang krn jauh ;D.. pdahal aku pgn bgt nyicipin aneka sushi dan ramen.. aeon kalo di jepangnya daerah chiba yaa…. jd pgn masukin ke Itinerary pas ke jepang feb nanti 😀

  3. duh makin pengen ke AEON aja. Pilihan restraurantnya lwuaaar biahasa banyaknyaaa. ga cukup sehari buat ngiderin kuliner disanaaaaa hihi.
    Aku suka postinganmu dan semua hasil fotomuu. 😀

    Salam kenal ya, Liaaa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *